Tetagam adalah Vaksin Penting untuk Pencegahan Tetanus, Berikut Dosis dan Efek Sampingnya

Tetagam adalah vaksin yang mengandung imunoglobulin tetanus untuk mencegah infeksi tetanus. Pelajari manfaat, dosis, dan cara penggunaannya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Nov 2024, 09:28 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 09:28 WIB
tetagam adalah
tetagam adalah ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Tetagam merupakan salah satu jenis vaksin yang sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit tetanus. Vaksin ini mengandung imunoglobulin tetanus yang berfungsi memberikan kekebalan pasif terhadap infeksi bakteri Clostridium tetani penyebab tetanus. Penggunaan Tetagam menjadi sangat krusial terutama pada kasus luka yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri tetanus. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu Tetagam, manfaat, cara penggunaan, serta hal-hal penting lainnya terkait vaksin ini.

Apa Itu Tetagam?

Tetagam adalah vaksin yang mengandung imunoglobulin tetanus manusia (Human Tetanus Immunoglobulin). Vaksin ini termasuk dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter. Tetagam mengandung antibodi spesifik terhadap toksin tetanus yang diperoleh dari plasma manusia yang telah diimunisasi dengan toksoid tetanus.

Kandungan utama dalam Tetagam adalah Human Tetanus Immunoglobulin dengan konsentrasi 250 IU/ml. Vaksin ini tersedia dalam bentuk sediaan prefilled syringe berisi 1 ml larutan injeksi yang siap digunakan. Tetagam diproduksi oleh PT Dexa Medica dan telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.

Mekanisme kerja Tetagam adalah dengan memberikan antibodi anti-tetanus secara langsung ke dalam tubuh (imunisasi pasif). Antibodi ini akan langsung bekerja menetralkan toksin yang dihasilkan bakteri Clostridium tetani, sehingga mencegah terjadinya gejala tetanus. Perlindungan yang diberikan Tetagam bersifat cepat namun sementara, berbeda dengan vaksin tetanus aktif yang memberikan kekebalan jangka panjang.

Manfaat dan Kegunaan Tetagam

Tetagam memiliki beberapa manfaat dan kegunaan utama dalam pencegahan serta penanganan tetanus, antara lain:

  • Profilaksis (pencegahan) tetanus pada luka yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri Clostridium tetani
  • Pencegahan tetanus pada pasien yang belum mendapatkan vaksinasi tetanus yang memadai
  • Pencegahan tetanus pada pasien dengan status imunisasi yang belum diketahui secara pasti
  • Pencegahan tetanus pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Pengobatan tetanus yang sudah termanifestasi secara klinis

Tetagam sangat bermanfaat terutama pada kasus-kasus luka yang memiliki risiko tinggi terkontaminasi bakteri tetanus seperti:

  • Luka dalam atau terkontaminasi dengan kerusakan jaringan
  • Luka akibat benda asing (gigitan hewan, sengatan, tembakan)
  • Luka bakar yang luas
  • Luka dengan jaringan nekrotik
  • Luka yang tidak dapat dibersihkan dengan sempurna dalam waktu 24 jam

Pemberian Tetagam pada kasus-kasus tersebut dapat mencegah berkembangnya infeksi tetanus yang berpotensi fatal. Vaksin ini memberikan perlindungan cepat yang sangat diperlukan terutama pada pasien yang belum memiliki kekebalan yang memadai terhadap tetanus.

Dosis dan Cara Penggunaan Tetagam

Dosis dan cara penggunaan Tetagam harus sesuai dengan anjuran dokter. Secara umum, dosis yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

Untuk Pencegahan (Profilaksis) Tetanus:

  • Dewasa dan anak-anak: 250 IU (1 ml) dosis tunggal
  • Dosis dapat ditingkatkan menjadi 500 IU jika:
    • Luka sudah terinfeksi dan tidak dapat dibersihkan dalam 24 jam
    • Luka dalam atau terkontaminasi berat
    • Luka bakar luas
  • Pada luka bakar luas, dapat diberikan suntikan kedua 250 IU setelah 3-4 minggu

Untuk Pengobatan Tetanus:

  • Dewasa: 3000-6000 IU dosis tunggal
  • Anak-anak: 3000-6000 IU dosis tunggal

Cara pemberian Tetagam:

  • Tetagam diberikan melalui suntikan intramuskular (IM) di area deltoid atau paha lateral
  • Hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis terlatih
  • Tidak boleh disuntikkan ke pembuluh darah (intravena)
  • Sebelum penyuntikan, prefilled syringe harus dikocok perlahan
  • Dosis yang dibutuhkan disuntikkan perlahan

Penting untuk diingat bahwa Tetagam hanya memberikan perlindungan sementara. Untuk perlindungan jangka panjang, tetap diperlukan imunisasi aktif dengan vaksin tetanus. Pada kasus profilaksis, Tetagam biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus aktif di area tubuh yang berbeda.

Efek Samping Tetagam

Seperti obat-obatan lainnya, penggunaan Tetagam juga memiliki risiko efek samping. Meskipun tidak semua orang mengalaminya, penting untuk mengetahui kemungkinan efek samping yang dapat terjadi. Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah pemberian Tetagam antara lain:

Efek Samping Ringan:

  • Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan
  • Demam ringan
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kelelahan

Efek Samping Serius (Jarang Terjadi):

  • Reaksi alergi berat (anafilaksis)
  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan wajah, lidah, atau tenggorokan
  • Pusing berat atau pingsan
  • Detak jantung cepat
  • Ruam kulit yang parah

Jika mengalami efek samping serius, segera hubungi dokter atau cari bantuan medis darurat. Untuk efek samping ringan, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika berlangsung lama atau mengganggu, tetap konsultasikan dengan dokter.

Penting untuk diingat bahwa manfaat pemberian Tetagam dalam mencegah tetanus jauh lebih besar dibandingkan risiko efek sampingnya. Dokter akan mempertimbangkan dengan cermat sebelum merekomendasikan penggunaan Tetagam.

Kontraindikasi dan Peringatan Penggunaan Tetagam

Meskipun Tetagam sangat bermanfaat dalam pencegahan tetanus, ada beberapa kondisi di mana penggunaannya perlu dipertimbangkan dengan hati-hati atau bahkan dihindari. Berikut adalah beberapa kontraindikasi dan peringatan terkait penggunaan Tetagam:

Kontraindikasi:

  • Hipersensitivitas atau alergi terhadap imunoglobulin manusia
  • Riwayat reaksi anafilaksis terhadap komponen Tetagam
  • Defisiensi IgA dengan antibodi anti-IgA

Peringatan dan Perhatian Khusus:

  • Pasien dengan gangguan pembekuan darah atau trombositopenia berat
  • Pasien dengan riwayat reaksi alergi sistemik terhadap sediaan imunoglobulin
  • Wanita hamil dan menyusui (gunakan hanya jika sangat diperlukan)
  • Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
  • Pasien diabetes (karena kandungan gula dalam sediaan)
  • Bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah

Pada kondisi-kondisi tersebut, penggunaan Tetagam harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan ketat dokter. Manfaat dan risiko harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan penggunaan Tetagam.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa Tetagam dapat mengganggu efektivitas vaksin virus hidup seperti campak, gondok, rubella, dan varisela. Oleh karena itu, pemberian vaksin-vaksin tersebut sebaiknya ditunda hingga 3 bulan setelah pemberian Tetagam.

Cara Penyimpanan Tetagam

Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan efektivitas Tetagam. Berikut adalah panduan penyimpanan Tetagam yang perlu diperhatikan:

  • Simpan Tetagam dalam lemari pendingin pada suhu 2-8°C
  • Jangan membekukan Tetagam
  • Lindungi dari paparan cahaya langsung
  • Simpan dalam kemasan asli untuk melindungi dari cahaya
  • Jaga agar Tetagam tetap bersih dan kering
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Periksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakan
  • Jangan gunakan jika kemasan rusak atau sudah dibuka

Penyimpanan yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas Tetagam atau bahkan membuatnya tidak aman untuk digunakan. Selalu ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan atau sesuai arahan dari tenaga kesehatan.

Perbandingan Tetagam dengan Vaksin Tetanus Lainnya

Tetagam memiliki beberapa perbedaan penting dibandingkan dengan vaksin tetanus lainnya. Berikut adalah perbandingan antara Tetagam dengan vaksin tetanus aktif (toksoid tetanus):

Aspek Tetagam Vaksin Tetanus Aktif
Jenis Imunisasi Imunisasi pasif Imunisasi aktif
Kandungan Imunoglobulin tetanus manusia Toksoid tetanus
Kecepatan Perlindungan Cepat (segera setelah pemberian) Lambat (butuh waktu untuk membentuk antibodi)
Durasi Perlindungan Sementara (beberapa minggu) Jangka panjang (bertahun-tahun)
Penggunaan Utama Profilaksis pasca pajanan, pengobatan Imunisasi rutin, booster
Dosis Dosis tunggal (umumnya) Seri dosis (primer + booster)

Kedua jenis vaksin ini seringkali digunakan bersama-sama untuk memberikan perlindungan optimal terhadap tetanus. Tetagam memberikan perlindungan cepat namun sementara, sementara vaksin tetanus aktif memberikan kekebalan jangka panjang.

Mitos dan Fakta Seputar Tetagam

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar penggunaan Tetagam. Mari kita bahas beberapa mitos umum beserta faktanya:

Mitos 1: Tetagam dapat menggantikan vaksinasi tetanus rutin

Fakta: Tetagam hanya memberikan perlindungan sementara dan tidak dapat menggantikan vaksinasi tetanus rutin. Imunisasi aktif tetap diperlukan untuk perlindungan jangka panjang.

Mitos 2: Tetagam hanya diperlukan untuk luka besar

Fakta: Tetagam dapat diperlukan bahkan untuk luka kecil jika berisiko tinggi terkontaminasi bakteri tetanus, seperti luka tusuk atau luka kotor.

Mitos 3: Tetagam menyebabkan tetanus

Fakta: Tetagam tidak mengandung bakteri hidup dan tidak dapat menyebabkan tetanus. Ia justru mencegah tetanus dengan memberikan antibodi.

Mitos 4: Tetagam tidak aman untuk ibu hamil

Fakta: Meskipun penggunaannya harus hati-hati, Tetagam dapat diberikan pada ibu hamil jika manfaatnya lebih besar dari risikonya.

Mitos 5: Sekali mendapat Tetagam, tidak perlu lagi di masa depan

Fakta: Perlindungan Tetagam bersifat sementara. Pemberian ulang mungkin diperlukan untuk luka berisiko di masa depan.

Pemahaman yang benar tentang Tetagam sangat penting untuk memastikan penggunaannya yang tepat dan efektif dalam pencegahan tetanus.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meskipun Tetagam umumnya aman dan efektif, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Berikut adalah kondisi-kondisi yang memerlukan perhatian medis:

  • Mengalami luka yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri tetanus, seperti:
    • Luka dalam atau kotor
    • Luka akibat gigitan hewan
    • Luka tusuk (misalnya menginjak paku)
    • Luka bakar yang luas
  • Memiliki luka dan status imunisasi tetanus tidak lengkap atau tidak diketahui
  • Mengalami gejala yang diduga tetanus, seperti:
    • Kekakuan otot rahang
    • Kesulitan menelan
    • Kejang otot
    • Demam
  • Mengalami reaksi alergi setelah pemberian Tetagam, seperti:
    • Ruam kulit yang parah
    • Kesulitan bernapas
    • Pembengkakan wajah atau tenggorokan
  • Memiliki kondisi medis khusus (seperti gangguan pembekuan darah) dan memerlukan Tetagam
  • Sedang hamil atau menyusui dan mengalami luka yang berisiko tetanus

Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan menentukan apakah pemberian Tetagam diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika Anda memiliki kekhawatiran terkait risiko tetanus atau penggunaan Tetagam.

Pencegahan Tetanus Selain Tetagam

Meskipun Tetagam sangat efektif dalam pencegahan tetanus pasca pajanan, ada beberapa langkah pencegahan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi tetanus:

1. Imunisasi Rutin

Vaksinasi tetanus rutin merupakan cara terbaik untuk mencegah tetanus jangka panjang. Jadwal imunisasi yang direkomendasikan:

  • Seri primer: 3 dosis pada bayi (usia 2, 4, 6 bulan)
  • Booster: Usia 18 bulan, 5 tahun, dan setiap 10 tahun setelahnya

2. Perawatan Luka yang Tepat

  • Bersihkan luka segera dengan air mengalir dan sabun
  • Gunakan antiseptik seperti povidone iodine
  • Tutup luka dengan perban bersih
  • Segera ke dokter untuk luka yang dalam atau kotor

3. Hindari Risiko

  • Gunakan alat pelindung diri saat bekerja dengan benda tajam atau kotor
  • Berhati-hati saat berkebun atau beraktivitas di luar ruangan
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki di area yang berisiko

4. Edukasi

  • Pahami gejala awal tetanus
  • Kenali situasi yang berisiko tinggi terhadap infeksi tetanus
  • Edukasi anggota keluarga tentang pentingnya imunisasi tetanus

5. Perawatan Khusus untuk Kelompok Berisiko

  • Ibu hamil: Pastikan mendapat vaksinasi Td atau TdaP
  • Pekerja berisiko tinggi: Pertimbangkan booster lebih sering
  • Traveler: Pastikan status imunisasi tetanus up-to-date sebelum bepergian

Kombinasi antara imunisasi rutin, perawatan luka yang tepat, dan kewaspadaan terhadap risiko dapat sangat mengurangi kemungkinan terinfeksi tetanus. Tetagam menjadi pelengkap penting dalam strategi pencegahan ini, terutama untuk situasi pasca pajanan berisiko tinggi.

Pertanyaan Umum Seputar Tetagam

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait penggunaan Tetagam beserta jawabannya:

1. Apakah Tetagam aman untuk ibu hamil?

Tetagam termasuk dalam kategori C untuk kehamilan. Ini berarti penggunaannya pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya jika manfaatnya lebih besar dari risikonya. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Tetagam saat hamil.

2. Berapa lama perlindungan yang diberikan Tetagam?

Perlindungan yang diberikan Tetagam bersifat sementara, umumnya bertahan sekitar 3-4 minggu. Untuk perlindungan jangka panjang, tetap diperlukan imunisasi aktif dengan vaksin tetanus.

3. Apakah Tetagam bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain?

Tetagam dapat diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus aktif, namun di lokasi yang berbeda. Untuk vaksin virus hidup (seperti MMR), sebaiknya diberikan dengan jarak minimal 3 bulan setelah Tetagam.

4. Apakah ada alternatif lain selain Tetagam?

Untuk pencegahan tetanus pasca pajanan, Tetagam adalah pilihan utama. Namun, dalam situasi tertentu di mana Tetagam tidak tersedia, imunoglobulin tetanus kuda (equine tetanus antitoxin) dapat digunakan sebagai alternatif, meskipun dengan risiko efek samping yang lebih tinggi.

5. Bagaimana jika saya memiliki alergi terhadap Tetagam?

Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap imunoglobulin manusia atau komponen Tetagam lainnya, beri tahu dokter Anda. Dokter akan mempertimbangkan alternatif lain atau mengambil tindakan pencegahan khusus jika Tetagam tetap diperlukan.

6. Apakah Tetagam dapat menyebabkan tetanus?

Tidak. Tetagam mengandung antibodi anti-tetanus dan tidak mengandung bakteri hidup. Ia tidak dapat menyebabkan infeksi tetanus.

7. Bagaimana jika saya lupa status imunisasi tetanus saya?

Jika status imunisasi Anda tidak diketahui dan Anda mengalami luka berisiko, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian Tetagam sebagai tindakan pencegahan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Tetagam, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker Anda.

Kesimpulan

Tetagam merupakan vaksin yang sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan tetanus. Dengan kandungan imunoglobulin tetanus manusia, Tetagam memberikan perlindungan cepat namun sementara terhadap infeksi bakteri Clostridium tetani. Penggunaannya terutama direkomendasikan untuk kasus-kasus luka yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri tetanus, terutama pada individu yang belum memiliki kekebalan yang memadai.

Meskipun efektif, penting untuk diingat bahwa Tetagam bukan pengganti imunisasi tetanus rutin. Kombinasi antara imunisasi aktif, perawatan luka yang tepat, dan penggunaan Tetagam saat diperlukan merupakan strategi terbaik dalam pencegahan tetanus. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi individual Anda.

Pemahaman yang baik tentang Tetagam, termasuk manfaat, cara penggunaan, dan potensi efek sampingnya, dapat membantu memastikan penggunaannya yang aman dan efektif. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko infeksi tetanus dapat diminimalkan, menjaga kesehatan dan keselamatan kita semua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya