Cara Buat Gemblong: Panduan Lengkap Membuat Jajanan Tradisional yang Lezat

Pelajari cara buat gemblong yang lezat dan kenyal dengan panduan lengkap ini. Temukan resep, tips, dan variasi untuk membuat jajanan tradisional favorit.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Nov 2024, 10:48 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 10:48 WIB
cara buat gemblong
cara buat gemblong ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Gemblong merupakan salah satu jajanan tradisional Indonesia yang sangat populer, terutama di daerah Jawa dan Sunda. Makanan ringan yang kenyal dan manis ini terbuat dari bahan dasar tepung ketan yang dibalut dengan lapisan gula merah yang legit. Meski terkesan sederhana, proses pembuatan gemblong membutuhkan ketelitian dan keahlian agar menghasilkan tekstur yang pas dan rasa yang nikmat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara buat gemblong yang lezat, mulai dari sejarah, bahan-bahan, langkah-langkah pembuatan, hingga berbagai variasi dan tips untuk menyempurnakan hasil akhirnya.

Sejarah dan Asal-usul Gemblong

Gemblong memiliki sejarah panjang dalam kuliner tradisional Indonesia. Makanan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner masyarakat Jawa dan Sunda. Nama "gemblong" dipercaya berasal dari bentuknya yang bulat lonjong atau "gembul" dalam bahasa Jawa.

Awalnya, gemblong dibuat sebagai makanan selingan atau camilan yang mudah dibuat dengan bahan-bahan sederhana yang tersedia di dapur rumah tangga. Seiring waktu, popularitasnya semakin meluas dan kini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, meskipun dengan nama yang berbeda-beda.

Di beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, gemblong dikenal dengan nama "getas". Sementara itu, di wilayah Sunda, makanan ini sering disebut "gemblong". Meskipun memiliki penyebutan yang berbeda, esensi dan cara pembuatannya tetap sama, yaitu menggunakan tepung ketan sebagai bahan utama dan dilapisi dengan gula merah yang kental.

Gemblong juga memiliki nilai kultural yang cukup tinggi. Dalam beberapa tradisi Jawa, gemblong sering disajikan sebagai bagian dari sesajen atau hidangan dalam upacara adat. Hal ini menunjukkan bahwa makanan ini tidak hanya dianggap sebagai camilan biasa, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam budaya setempat.

Bahan-Bahan untuk Membuat Gemblong

Untuk membuat gemblong yang lezat, diperlukan bahan-bahan berkualitas baik. Berikut adalah daftar bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sekitar 20-25 buah gemblong:

Bahan Utama:

  • 250 gram tepung ketan putih
  • 50 gram tepung beras
  • 200 gram kelapa parut setengah tua
  • 1/2 sendok teh garam
  • 200 ml santan hangat (dari 1/2 butir kelapa)
  • Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng

Bahan Lapisan Gula:

  • 200 gram gula merah, sisir halus
  • 100 gram gula pasir
  • 100 ml air
  • 1 lembar daun pandan (opsional, untuk aroma)

Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan gemblong yang berkualitas. Tepung ketan putih sebaiknya dipilih yang berkualitas baik dan masih segar untuk mendapatkan tekstur yang kenyal dan tidak mudah hancur. Kelapa parut yang digunakan sebaiknya kelapa setengah tua agar memberikan rasa gurih yang pas dan tidak terlalu berminyak.

Untuk lapisan gula, penggunaan gula merah atau gula aren akan memberikan rasa dan aroma yang lebih khas dibandingkan dengan gula pasir biasa. Namun, kombinasi gula merah dan gula pasir dapat membantu mengatur tingkat kemanisan dan tekstur lapisan gula agar tidak terlalu keras ketika mengering.

Langkah-Langkah Membuat Gemblong

Proses pembuatan gemblong terdiri dari beberapa tahap penting. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat gemblong yang lezat:

1. Persiapan Adonan:

  • Dalam sebuah wadah besar, campurkan tepung ketan, tepung beras, kelapa parut, dan garam. Aduk rata menggunakan tangan atau spatula.
  • Tuangkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil terus diuleni. Pastikan santan tercampur merata dengan bahan kering.
  • Uleni adonan hingga kalis dan dapat dibentuk. Jika adonan masih terlalu kering, tambahkan sedikit santan. Jika terlalu basah, tambahkan sedikit tepung ketan.

2. Membentuk Gemblong:

  • Ambil sekitar 1-2 sendok makan adonan, bentuk menjadi bulatan.
  • Pipihkan bulatan tersebut menjadi bentuk oval dengan ketebalan sekitar 1 cm.
  • Lakukan hal yang sama untuk sisa adonan.

3. Menggoreng Gemblong:

  • Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
  • Goreng gemblong sedikit demi sedikit, jangan terlalu banyak sekaligus agar tidak saling menempel.
  • Goreng hingga berwarna kuning keemasan dan mengapung, sekitar 3-4 menit per sisi.
  • Angkat dan tiriskan minyaknya.

4. Membuat Lapisan Gula:

  • Dalam panci, campurkan gula merah, gula pasir, air, dan daun pandan (jika digunakan).
  • Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga gula larut dan mengental.
  • Lanjutkan memasak hingga larutan gula berbusa dan muncul gelembung-gelembung kecil di permukaan.

5. Melapisi Gemblong dengan Gula:

  • Setelah larutan gula mencapai kekentalan yang diinginkan, matikan api.
  • Masukkan gemblong yang sudah digoreng ke dalam larutan gula panas.
  • Aduk cepat dan rata agar seluruh permukaan gemblong terlapisi gula.
  • Angkat gemblong dan letakkan di atas loyang atau piring yang telah dialasi kertas minyak.
  • Biarkan gemblong hingga lapisan gulanya mengering dan mengkristal.

Proses pembuatan gemblong memang memerlukan kesabaran dan ketelitian, terutama pada tahap pelapisan gula. Penting untuk mengatur suhu dan kekentalan larutan gula agar tidak terlalu encer (yang akan membuat gemblong menjadi lembek) atau terlalu kental (yang akan membuat lapisan gula terlalu keras).

Tips dan Trik Membuat Gemblong yang Sempurna

Untuk menghasilkan gemblong yang lezat dan berkualitas, berikut beberapa tips dan trik yang bisa Anda terapkan:

1. Pemilihan dan Pengolahan Bahan:

  • Gunakan tepung ketan yang berkualitas baik dan masih segar untuk mendapatkan tekstur yang kenyal.
  • Pilih kelapa parut yang setengah tua untuk rasa gurih yang pas.
  • Pastikan santan yang digunakan masih segar untuk menghindari rasa tengik pada gemblong.

2. Pengolahan Adonan:

  • Uleni adonan dengan baik hingga benar-benar kalis untuk mendapatkan tekstur yang kenyal dan tidak mudah hancur saat digoreng.
  • Jika adonan terlalu lembek, tambahkan sedikit tepung ketan. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit santan.

3. Proses Penggorengan:

  • Goreng gemblong dengan api sedang agar matang merata tanpa gosong di luar namun mentah di dalam.
  • Jangan terlalu sering membalik gemblong saat menggoreng untuk menghindari penyerapan minyak berlebih.
  • Pastikan minyak cukup panas sebelum mulai menggoreng untuk mencegah gemblong menyerap terlalu banyak minyak.

4. Pembuatan Lapisan Gula:

  • Masak larutan gula dengan api kecil untuk mencegah karamelisasi yang berlebihan.
  • Aduk terus larutan gula agar tidak mengkristal di bagian pinggir panci.
  • Tes kekentalan gula dengan meneteskan sedikit ke dalam air dingin. Jika membentuk benang yang tidak langsung larut, berarti kekentalan sudah pas.

5. Pelapisan Gula pada Gemblong:

  • Pastikan gemblong sudah tidak terlalu panas saat dilapisi gula untuk mencegah gula mencair kembali.
  • Aduk cepat dan merata saat melapisi gemblong dengan gula untuk hasil yang sempurna.
  • Biarkan gemblong yang sudah dilapisi gula mengering di suhu ruang sebelum disimpan atau dikemas.

Dengan menerapkan tips dan trik di atas, Anda dapat meningkatkan kualitas gemblong yang dihasilkan, baik dari segi rasa, tekstur, maupun penampilan.

Variasi dan Kreasi Gemblong

Meskipun gemblong tradisional sudah lezat, tidak ada salahnya untuk berkreasi dan mencoba berbagai variasi. Berikut beberapa ide variasi gemblong yang bisa Anda coba:

1. Gemblong Isi:

Tambahkan isian ke dalam adonan gemblong sebelum digoreng. Beberapa pilihan isian yang bisa dicoba:

  • Kacang tanah sangrai yang dihaluskan
  • Selai nanas atau selai durian
  • Cokelat leleh
  • Keju parut

2. Gemblong Aneka Rasa:

Tambahkan perasa ke dalam adonan untuk memberikan variasi rasa:

  • Ekstrak pandan untuk gemblong rasa pandan
  • Bubuk kayu manis untuk gemblong rasa kayu manis
  • Bubuk kopi untuk gemblong rasa kopi
  • Pasta buah (seperti strawberry atau blueberry) untuk gemblong rasa buah

3. Gemblong dengan Topping:

Tambahkan topping di atas lapisan gula untuk tekstur dan rasa yang berbeda:

  • Wijen sangrai
  • Kacang tanah cincang
  • Kelapa parut sangrai
  • Cokelat serut

4. Gemblong Ketan Hitam:

Ganti sebagian atau seluruh tepung ketan putih dengan tepung ketan hitam untuk variasi warna dan rasa yang lebih khas.

5. Gemblong Mini:

Buat gemblong dalam ukuran yang lebih kecil, sekitar setengah dari ukuran normal, untuk camilan yang lebih mudah dimakan.

6. Gemblong Lapisan Gula Berwarna:

Tambahkan pewarna makanan alami ke dalam larutan gula untuk membuat gemblong dengan lapisan gula berwarna-warni.

Dalam berkreasi dengan gemblong, pastikan untuk tetap mempertahankan esensi dan ciri khas gemblong itu sendiri. Eksperimen dengan bijak dan sesuaikan dengan selera Anda dan keluarga.

Manfaat dan Nilai Gizi Gemblong

Meskipun gemblong termasuk dalam kategori jajanan atau camilan, makanan ini tetap memiliki beberapa manfaat dan nilai gizi yang perlu diperhatikan:

1. Sumber Energi:

Gemblong yang terbuat dari tepung ketan merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik. Karbohidrat ini memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan, sehingga dapat membantu menjaga tingkat energi tubuh lebih lama.

2. Kandungan Serat:

Kelapa parut yang digunakan dalam pembuatan gemblong mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Serat ini dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

3. Mineral dari Gula Merah:

Gula merah yang digunakan sebagai lapisan gemblong mengandung beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi dalam jumlah kecil. Meskipun jumlahnya tidak signifikan, ini tetap memberikan nilai tambah dibandingkan dengan penggunaan gula putih biasa.

4. Bebas Gluten:

Bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap gluten, gemblong bisa menjadi pilihan camilan karena terbuat dari tepung ketan yang secara alami bebas gluten.

5. Nilai Kalori:

Perlu diingat bahwa gemblong memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi karena proses penggorengan dan lapisan gula. Satu buah gemblong ukuran sedang dapat mengandung sekitar 100-150 kalori, tergantung pada ukuran dan jumlah lapisan gula.

6. Kandungan Lemak:

Proses penggorengan dalam pembuatan gemblong menambahkan kandungan lemak. Meskipun sebagian besar adalah lemak tidak jenuh dari minyak nabati, konsumsi berlebihan tetap tidak disarankan.

Meskipun memiliki beberapa manfaat, penting untuk mengonsumsi gemblong dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang. Bagi mereka yang memperhatikan asupan gula dan kalori, disarankan untuk membatasi konsumsi gemblong.

Cara Menyimpan dan Mengawetkan Gemblong

Untuk menjaga kualitas dan kesegaran gemblong, penyimpanan yang tepat sangat penting. Berikut adalah beberapa tips untuk menyimpan dan mengawetkan gemblong:

1. Penyimpanan Jangka Pendek:

  • Simpan gemblong dalam wadah kedap udara pada suhu ruang.
  • Pastikan gemblong sudah benar-benar dingin sebelum disimpan untuk mencegah kondensasi yang dapat membuat lapisan gula meleleh.
  • Hindari menyimpan gemblong di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.
  • Gemblong yang disimpan dengan baik pada suhu ruang dapat bertahan 2-3 hari.

2. Penyimpanan Jangka Panjang:

  • Untuk penyimpanan lebih lama, gemblong dapat disimpan dalam freezer.
  • Bungkus gemblong secara individual dengan plastik wrap atau aluminium foil sebelum dimasukkan ke dalam wadah kedap udara.
  • Simpan dalam freezer, gemblong dapat bertahan hingga 1-2 bulan.
  • Untuk mengonsumsi, biarkan gemblong mencair pada suhu ruang selama beberapa jam.

3. Menghangatkan Kembali:

  • Gemblong yang sudah disimpan mungkin kehilangan kerenyahannya. Untuk mengembalikan tekstur, panaskan gemblong dalam oven pada suhu 150°C selama 5-10 menit.
  • Alternatif lain, gemblong dapat dipanaskan dalam air fryer selama 2-3 menit pada suhu 160°C.

4. Menghindari Kelembapan:

  • Jika tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi, tambahkan silica gel dalam wadah penyimpanan untuk menyerap kelembapan.
  • Ganti silica gel secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.

5. Pemisahan Lapisan:

  • Jika menyimpan gemblong dalam tumpukan, pisahkan setiap lapisan dengan kertas minyak atau plastik wrap untuk mencegah gemblong saling menempel.

Dengan menerapkan metode penyimpanan yang tepat, Anda dapat menikmati gemblong yang lezat dalam waktu yang lebih lama. Namun, perlu diingat bahwa gemblong tetap paling enak dikonsumsi saat masih segar.

Gemblong dalam Budaya dan Tradisi

Gemblong bukan sekadar camilan biasa, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai aspek budaya dan tradisi di Indonesia, khususnya di Jawa dan Sunda. Berikut beberapa peran gemblong dalam konteks budaya:

1. Hidangan Selamatan:

Di beberapa daerah di Jawa, gemblong sering disajikan sebagai bagian dari hidangan dalam acara selamatan atau syukuran. Makanan ini dianggap sebagai simbol keberkahan dan kebersamaan.

2. Sajian Tradisi Lebaran:

Meskipun bukan hidangan utama, gemblong sering menjadi salah satu camilan yang disajikan saat perayaan Lebaran di beberapa daerah. Hal ini menunjukkan perannya dalam tradisi keagamaan.

3. Oleh-oleh Khas:

Di beberapa daerah seperti Puncak, Jawa Barat, gemblong telah menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan. Ini menunjukkan perannya dalam ekonomi lokal dan pariwisata.

4. Simbol Kesederhanaan:

Gemblong yang terbuat dari bahan-bahan sederhana sering dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan pangan yang tersedia.

5. Warisan Kuliner:

Sebagai makanan tradisional yang telah ada selama generasi, gemblong menjadi bagian dari warisan kuliner yang penting untuk dilestarikan.

6. Media Sosialisasi:

Proses pembuatan gemblong yang sering dilakukan bersama-sama dalam keluarga atau komunitas menjadikannya media sosialisasi dan transfer pengetahuan antar generasi.

Memahami peran gemblong dalam konteks budaya dan tradisi tidak hanya menambah penghargaan terhadap makanan ini, tetapi juga membantu melestarikan nilai-nilai kultural yang terkandung di dalamnya.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Gemblong

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar gemblong beserta jawabannya:

1. Apakah gemblong bisa dibuat tanpa digoreng?

Secara tradisional, gemblong selalu digoreng untuk mendapatkan tekstur yang khas. Namun, ada beberapa variasi resep yang mencoba membuat gemblong dengan cara dipanggang atau dikukus, meskipun hasilnya akan berbeda dari gemblong tradisional.

2. Berapa lama gemblong bisa bertahan?

Gemblong yang disimpan dalam wadah kedap udara pada suhu ruang bisa bertahan 2-3 hari. Jika disimpan dalam freezer, bisa bertahan hingga 1-2 bulan.

3. Apakah gemblong bisa dibuat tanpa kelapa parut?

Kelapa parut memberikan tekstur dan rasa khas pada gemblong. Namun, jika Anda alergi atau tidak suka kelapa, bisa diganti dengan bahan lain seperti wijen atau kacang tanah cincang, meskipun rasanya akan berbeda.

4. Mengapa gemblong saya keras setelah dingin?

Gemblong yang keras setelah dingin bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adonan yang terlalu kering, suhu minyak yang terlalu tinggi saat menggoreng, atau lapisan gula yang terlalu tebal dan mengeras.

5. Bisakah gemblong dibuat dengan tepung beras biasa?

Tepung ketan memberikan tekstur kenyal yang khas pada gemblong. Penggunaan tepung beras biasa akan menghasilkan tekstur yang berbeda dan mungkin lebih mudah hancur.

6. Apakah gemblong cocok untuk diet?

Gemblong memiliki kandungan kalori dan gula yang cukup tinggi, sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar bagi mereka yang sedang diet atau mengontrol asupan gula.

7. Bagaimana cara membuat gemblong agar tidak berminyak?

Untuk mengurangi penyerapan minyak, pastikan minyak cukup panas sebelum menggoreng, jangan terlalu sering membalik gemblong saat menggoreng, dan tiriskan dengan baik setelah digoreng.

Memahami jawaban dari pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu Anda dalam proses pembuatan dan penyajian gemblong yang lebih baik.

Kesimpulan

Gemblong merupakan warisan kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan nilai budaya. Dari bahan-bahan sederhana seperti tepung ketan, kelapa parut, dan gula merah, tercipta sebuah camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki makna mendalam dalam tradisi masyarakat. Proses pembuatannya yang memerlukan ketelitian dan kesabaran mencerminkan kearifan lokal dalam mengolah bahan pangan menjadi hidangan yang bernilai.

Melalui panduan lengkap ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek gemblong, mulai dari sejarah, bahan-bahan, cara pembuatan, hingga variasi dan tips penyimpanannya. Penting untuk diingat bahwa meskipun gemblong memiliki nilai gizi tertentu, konsumsinya tetap perlu diatur mengingat kandungan gula dan kalorinya yang cukup tinggi.

Dengan memahami dan mempraktikkan cara buat gemblong yang benar, kita tidak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga turut menjaga keberlangsungan tradisi dan budaya yang menyertainya. Mari kita apresiasi kekayaan kuliner nusantara ini dengan membuat dan menikmati gemblong secara bijak, sambil tetap menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya