180 Quote Ngakak Bikin Ketawa Terpingkal-Pingkal, Cocok Buat Bikin Status di Media Sosial

Liputan6.com, Jakarta Terkadang kita butuh hiburan ringan untuk mengusir penat dan stres. Salah satu cara mudah untuk menghibur diri adalah dengan membaca quote-quote lucu yang bisa membuat kita tertawa. Berikut ini adalah kumpulan 350 quote ngakak yang dijamin bisa bikin kamu ketawa terpingkal-pingkal:

1. "Hidup itu seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak. Kecuali kau punya sepeda roda tiga."

2. "Jangan khawatir jika rencanamu gagal. Kamu masih punya rencana B sampai Z."

3. "Tidur siang itu seperti time travel murah. Kamu menutup mata sebentar, tiba-tiba sudah 3 jam kemudian."

4. "Orang bijak selalu belajar dari kesalahan orang lain. Orang bodoh belajar dari kesalahannya sendiri. Aku? Aku spesial, aku melakukan kesalahan yang sama berulang kali."

5. "Jika kamu merasa hidupmu sulit, ingatlah bahwa ada orang yang harus bangun pagi-pagi untuk bekerja di pabrik cokelat."

6. "Hidup itu seperti mencuci piring. Begitu selesai, kotor lagi."

7. "Jangan pernah menyerah. Kecuali kamu sedang donor darah."

8. "Aku bukan pemalas. Aku hanya sangat termotivasi untuk tidak melakukan apa-apa."

9. "Jika kamu pikir hari ini adalah hari terburukmu, ingatlah bahwa besok masih ada."

10. "Hidup itu seperti main game. Semakin tinggi levelnya, semakin sulit tantangannya."

11. "Cinta itu buta. Makanya banyak orang salah pilih pasangan."

12. "Jodoh memang tak kemana. Tapi saingannya ada dimana-mana."

13. "Putus cinta itu biasa. Putus rem, nyawa taruhannya."

14. "Lebih baik patah hati daripada patah tulang. Soalnya kalau patah tulang nggak bisa diobati pakai es krim."

15. "Cinta itu seperti kentut. Jika dipaksa keluar, bisa jadi tai."

16. "Jomblo itu ibarat pemain cadangan. Selalu siap kapanpun dipanggil main."

17. "Pacaran itu ibarat masak mi instan. Gampang bikinnya, susah move on-nya."

18. "Mantan itu seperti mantel. Disimpan kalau-kalau suatu saat dibutuhkan lagi."

19. "Cinta itu seperti matematika. Tambah perasaan, kurang perhatian, kali duka, bagi senang."

20. "Putus cinta itu seperti diet. Awalnya sakit, tapi lama-lama terbiasa juga."

21. "Kerja itu ibadah. Tapi kalau kerja rodi sih dosa."

22. "Gaji first, kerja later."

23. "Kerja keras itu penting. Tapi kerja santai lebih penting."

24. "Jangan takut untuk resign. Takutlah jika kamu tidak punya tabungan."

25. "Kerja keras itu baik. Tapi kerja cerdas lebih baik. Kerja ogah-ogahan? Itu sih namanya PNS."

26. "Jika kamu bekerja dengan hati, maka kamu akan mendapatkan serangan jantung."

27. "Kerja keras itu penting. Tapi koneksi lebih penting."

28. "Jangan pernah menyerah untuk mengejar mimpimu. Kecuali mimpimu adalah tidur seharian."

29. "Kerja keras itu baik. Tapi kerja sambil tiduran lebih baik."

30. "Jika kamu mencintai pekerjaanmu, kamu tidak akan pernah bekerja sehari pun dalam hidupmu. Karena cinta itu buta."

31. "Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh uang."

32. "Hidup itu seperti ATM. Kadang saldo kita habis tanpa kita sadari."

33. "Jangan khawatir jika kamu miskin. Toh orang kaya juga mati."

34. "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi lebih enak nangis di dalam Ferrari daripada di atas motor bebek."

35. "Hidup itu seperti kartu kredit. Kita selalu menghabiskan uang yang belum kita miliki."

36. "Jika uang adalah akar dari segala kejahatan, kenapa gereja selalu minta sumbangan?"

37. "Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi setidaknya bisa membeli pizza."

38. "Jangan mengejar uang. Biarkan uang yang mengejarmu. Caranya? Ya nabung lah."

39. "Hidup itu seperti main monopoli. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Yang penting jangan sampai masuk penjara."

40. "Uang memang tidak bisa membeli waktu. Tapi bisa membeli jam tangan mahal."

41. "Hidup itu seperti cokelat. Kadang manis, kadang pahit, tapi selalu bikin gemuk."

42. "Jika kamu sedih, makanlah. Jika kamu senang, makanlah. Jika kamu bosan, makanlah. Intinya, makan saja terus."

43. "Diet itu seperti bank. Kamu menyimpan makanan sekarang agar bisa memakannya nanti."

44. "Makan adalah kebutuhan. Makan enak adalah keinginan. Makan gratis adalah keajaiban."

45. "Hidup itu seperti es krim. Nikmati sebelum mencair."

46. "Jangan pernah meremehkan kekuatan mie instan dan kopi sachet."

47. "Makanan pedas itu seperti pacar toxic. Kita tahu itu menyakitkan, tapi tetap saja kita mau."

48. "Pizza itu seperti sex. Bahkan ketika rasanya buruk, tetap enak juga."

49. "Hidup itu seperti restoran all you can eat. Kita selalu ingin mengambil lebih banyak dari yang bisa kita makan."

50. "Jika kamu tidak bisa memasak dengan cinta, masak saja dengan micin."

51. "Hidup itu seperti WiFi. Kita selalu mencari koneksi."

52. "Jangan percaya semua yang kamu lihat di internet. Kecuali jika itu meme lucu."

53. "Social media itu seperti kulkas. Setiap 5 menit kita mengeceknya meskipun tahu isinya sama saja."

54. "Hidup itu seperti password. Semakin kompleks, semakin sulit diingat."

55. "Jika kamu merasa hidupmu sulit, cobalah untuk meng-update Windows."

56. "Google itu seperti pasangan ideal. Selalu ada ketika kita butuh, tahu segalanya, dan tidak pernah protes ketika kita salah ketik."

57. "Hidup itu seperti game online. Kita selalu ingin level up, tapi kadang malah game over."

58. "Jangan pernah meremehkan kekuatan copy-paste dalam pekerjaan."

59. "Social media itu seperti toilet umum. Kita melihat hal-hal yang seharusnya tidak kita lihat."

60. "Hidup itu seperti smartphone. Kadang kita perlu di-restart agar berfungsi dengan baik lagi."

61. "Sekolah itu seperti mesin cuci. Kamu masuk kotor, berputar-putar pusing, dan keluar bersih tapi tetap kusut."

62. "Jika kamu pikir pendidikan itu mahal, cobalah hidup tanpa pendidikan."

63. "Belajar itu penting. Tapi nilai yang bagus lebih penting."

64. "Sekolah itu seperti facebook. Kamu punya banyak teman tapi cuma sedikit yang benar-benar dekat."

65. "Jangan pernah menyerah dalam belajar. Kecuali jika kamu sedang ujian dan waktunya sudah habis."

66. "Guru yang baik itu seperti lilin. Membakar dirinya sendiri untuk menerangi jalan orang lain."

67. "Belajar dari kesalahan orang lain itu penting. Karena kita tidak cukup hidup lama untuk melakukan semua kesalahan sendiri."

68. "Sekolah itu seperti film horror. Ada hantu di toilet, monster di kantin, dan psikopat di ruang guru."

69. "Jangan pernah berhenti belajar. Karena hidup tidak pernah berhenti mengajar."

70. "Pendidikan itu seperti vaksin. Mungkin menyakitkan, tapi melindungimu dari kebodohan di masa depan."

71. "Olahraga itu penting. Tapi tidur lebih penting."

72. "Jika kamu merasa hidupmu sulit, cobalah lari maraton."

73. "Diet itu seperti bank. Kamu menyimpan makanan sekarang agar bisa memakannya nanti."

74. "Gym itu seperti facebook. Banyak orang check in tapi sedikit yang benar-benar workout."

75. "Jangan pernah meremehkan kekuatan placebo dan doa ibu."

76. "Kesehatan itu seperti uang. Kita tidak pernah tahu nilainya sampai kita kehilangannya."

77. "Olahraga itu seperti menikah. Kamu pikir itu akan menyenangkan sampai kamu benar-benar melakukannya."

78. "Jika kamu pikir kesehatan itu mahal, cobalah sakit."

79. "Diet itu mudah. Yang sulit adalah tetap pada diet itu."

80. "Gym itu seperti kulkas. Setiap 5 menit kita mengeceknya meskipun tahu isinya sama saja."

81. "Umur boleh tua, tapi jiwa harus tetap muda. Kecuali kalau mau dapat diskon senior citizen."

82. "Jangan takut menjadi tua. Takutlah jika kamu masih bodoh di usia tua."

83. "Usia hanyalah angka. Kecuali jika kamu sedang mengurus KTP."

84. "Semakin tua, semakin kita sadar bahwa T-rex di Jurassic Park ternyata tidak semenakutkan tagihan kartu kredit."

85. "Tua itu ketika 'pull an all-nighter' artinya kamu bisa tidur tanpa harus bangun untuk pipis."

86. "Jangan khawatir tentang penuaan. Kamu masih akan melakukan hal bodoh, hanya saja lebih lambat."

87. "Usia 20an itu masa dimana kita masih cukup muda untuk tahu segalanya."

88. "Tanda-tanda penuaan: 1) Semua luka sembuh lebih lama 2) Semua sakit berlangsung lebih lama 3) Semua pesta berakhir lebih cepat."

89. "Usia 30 adalah 20 dengan pengalaman."

90. "Jangan pernah bertanya usia seorang wanita. Kecuali jika kamu punya waktu untuk mendengarkan cerita panjang."

91. "Keluarga itu seperti cabai. Kadang pedas, tapi tetap bikin ketagihan."

92. "Jika kamu pikir keluargamu aneh, ingatlah bahwa ada keluarga Kardashian."

93. "Saudara itu seperti kentang goreng. Kamu tidak bisa memilih mereka, tapi kamu tetap menyukainya."

94. "Keluarga itu seperti ranting pohon. Kita tumbuh ke arah yang berbeda tapi akarnya tetap satu."

95. "Ibu selalu benar. Jika ibu salah, lihat aturan nomor satu."

96. "Ayah itu seperti Wikipedia. Dia tahu segalanya, tapi kita tidak yakin dari mana sumbernya."

97. "Keluarga itu seperti musik. Beberapa nada tinggi, beberapa nada rendah, tapi selalu satu harmoni."

98. "Kakak itu seperti jeans. Semakin tua semakin pas dan nyaman."

99. "Adik itu seperti alarm. Selalu membangunkanmu di saat yang tidak tepat."

100. "Keluarga itu seperti bawang. Kamu menangis saat memotongnya, tapi kamu merindukannya saat tidak ada."

101. "Teman sejati adalah dia yang tetap tertawa pada leluconmu yang sudah kamu ulang ribuan kali."

102. "Sahabat sejati tahu semua kebodohanmu tapi tetap menganggapmu pintar."

103. "Teman yang baik akan membantumu pindahan. Sahabat sejati akan membantumu membuang mayat."

104. "Persahabatan itu seperti pipis di celana. Semua orang bisa melihatnya, tapi hanya kamu yang bisa merasakan kehangatannya."

105. "Teman sejati adalah dia yang tetap bersamamu bahkan ketika semua orang sudah pergi."

106. "Sahabat sejati tahu kapan harus menertawakanmu, kapan harus menghiburmu, dan kapan harus menemanimu minum."

107. "Teman itu seperti bintang. Kamu tidak selalu melihatnya, tapi kamu tahu mereka selalu ada."

108. "Sahabat sejati adalah dia yang masuk tanpa mengetuk dan keluar tanpa berpamitan."

109. "Teman yang baik akan meminjamkan bahumu untuk menangis. Sahabat sejati akan membawa tisu dan es krim."

110. "Persahabatan itu seperti kentut. Jika dipaksakan, bisa jadi tai."

111. "Anjing itu seperti anak kecil yang tidak pernah tumbuh dewasa. Selalu senang melihatmu, selalu ingin bermain, dan selalu membuat berantakan."

112. "Kucing itu seperti remaja. Tidur sepanjang hari, makan banyak, dan mengabaikanmu kecuali jika mereka menginginkan sesuatu."

113. "Memelihara ikan itu seperti memelihara tanaman. Kamu tidak bisa memeluknya, tapi setidaknya kamu tidak perlu mengajaknya jalan-jalan."

114. "Burung beo itu seperti anak kecil. Mereka mengulangi semua yang kamu katakan, terutama kata-kata yang seharusnya tidak mereka ucapkan."

115. "Hamster itu seperti smartphone. Kecil, lucu, dan selalu sibuk berputar-putar."

116. "Memelihara kelinci itu seperti memelihara mesin fotokopi. Mereka terus berkembang biak."

117. "Ular peliharaan itu seperti mantan. Kamu tahu itu berbahaya, tapi tetap saja kamu memeliharanya."

118. "Kura-kura peliharaan itu seperti investasi jangka panjang. Kamu mungkin akan mewariskannya ke anak cucumu."

119. "Memelihara iguana itu seperti memelihara dinosaurus mini. Keren, tapi agak menakutkan."

120. "Memelihara laba-laba itu seperti memelihara superhero. Mereka bisa memanjat dinding dan menembakkan jaring."

121. "Membaca itu seperti berpetualang tanpa harus meninggalkan sofa."

122. "Memasak itu seperti seni. Bedanya, jika gagal kamu masih bisa memakannya."

123. "Fotografi itu seperti berburu. Kamu membidik, menangkap, dan kadang-kadang hasilnya mengecewakan."

124. "Menulis itu seperti membuat kopi. Kadang pahit, kadang manis, tapi selalu bikin ketagihan."

125. "Melukis itu seperti bermeditasi. Kamu bisa tenggelam dalam duniamu sendiri."

126. "Berkebun itu seperti terapi. Kamu bisa berbicara dengan tanaman dan mereka tidak akan menganggapmu gila."

127. "Bermain gitar itu seperti pacaran. Awalnya jarimu sakit, tapi lama-lama kamu jadi ahli."

128. "Menyanyi di kamar mandi itu seperti konser. Kamu adalah bintang utamanya dan akustiknya selalu bagus."

129. "Mengoleksi barang antik itu seperti mesin waktu. Kamu bisa melihat masa lalu tanpa harus kembali ke masa lalu."

130. "Bermain game itu seperti hidup kedua. Kamu bisa menjadi siapa saja dan melakukan apa saja."

131. "Musim hujan itu seperti alarm. Selalu datang di saat yang tidak tepat."

132. "Musim panas itu seperti oven. Kamu merasa seperti sedang dipanggang hidup-hidup."

133. "Musim dingin itu seperti mantan. Dingin, bikin males keluar rumah, tapi kadang-kadang kamu merindukannya."

134. "Pelangi itu seperti senyuman alam setelah menangis."

135. "Angin itu seperti gosip. Kadang sepoi-sepoi, kadang kencang menerjang."

136. "Badai itu seperti ujian hidup. Kamu hanya perlu bertahan sampai reda."

137. "Salju itu seperti gula. Indah dilihat tapi bikin repot kalau kebanyakan."

138. "Kabut itu seperti misteri. Membuat segalanya terlihat menarik dan misterius."

139. "Musim semi itu seperti cinta pertama. Indah, penuh harapan, tapi cepat berlalu."

140. "Musim gugur itu seperti nostalgia. Indah tapi sedikit menyedihkan."

141. "Naik pesawat itu seperti kencan buta. Kamu tidak tahu siapa yang akan duduk di sebelahmu."

142. "Macet itu seperti antrian di toilet umum. Lama, menyebalkan, tapi kamu tidak bisa berbuat apa-apa."

143. "Naik bus itu seperti nonton film dokumenter. Kamu bisa melihat berbagai macam karakter manusia."

144. "Naik kereta api itu seperti time travel. Kamu masuk di satu tempat dan keluar di tempat lain."

145. "Belajar naik sepeda itu seperti belajar hidup. Kamu akan jatuh berkali-kali sebelum akhirnya bisa menjaga keseimbangan."

146. "Naik motor di jalan raya itu seperti main game. Kamu harus menghindari berbagai macam rintangan."

147. "Parkir paralel itu seperti ujian mengemudi. Kamu selalu gugup meskipun sudah sering melakukannya."

148. "Naik taksi itu seperti terapi. Kamu bisa curhat pada supir dan dia akan mendengarkan."

149. "Naik lift itu seperti kencan kilat. Kamu bertemu orang asing, berdiri canggung, lalu berpisah."

150. "Berjalan kaki itu seperti meditasi. Kamu bisa merenung sambil menikmati pemandangan."

151. "Liburan itu seperti kentut. Kamu merencanakan dan menantikannya, tapi begitu terjadi, cepat sekali berlalu."

152. "Packing untuk liburan itu seperti main Tetris. Kamu harus pintar-pintar menyusun barang agar muat di koper."

153. "Jet lag itu seperti mabuk. Kamu tidak tahu hari apa, jam berapa, dan di mana kamu berada."

154. "Foto liburan di sosmed itu seperti iklan. Kamu hanya menunjukkan bagian terbaiknya."

155. "Mencari hotel murah itu seperti berburu harta karun. Kamu harus jeli dan beruntung."

156. "Naik gunung itu seperti hidup. Semakin tinggi kamu mendaki, semakin sulit napasmu."

157. "Snorkeling itu seperti mengintip dunia lain. Kamu melihat kehidupan yang berbeda di bawah air."

158. "Camping itu seperti kembali ke zaman purba. Kamu tidur di alam terbuka dan memasak dengan api."

159. "Wisata kuliner itu seperti petualangan rasa. Kamu tidak tahu apa yang akan kamu temukan."

160. "Pulang dari liburan itu seperti bangun dari mimpi indah. Kamu kembali ke realitas dengan enggan."

161. "Tahun baru itu seperti restart komputer. Kamu berharap semua akan lebih baik, tapi sebenarnya tidak ada yang berubah."

162. "Natal itu seperti diet. Kamu berjanji akan mengontrol diri, tapi akhirnya tetap makan berlebihan."

163. "Valentine itu seperti ujian. Bagi yang punya pasangan, itu adalah tes. Bagi yang jomblo, itu adalah cobaan."

164. "Halloween itu seperti sosial media. Semua orang berpura-pura menjadi orang lain."

165. "Lebaran itu seperti reuni. Kamu bertemu keluarga besar dan harus mengingat nama semua sepupu jauhmu."

166. "Hari Thanksgiving itu seperti latihan makan untuk Natal."

167. "Hari April Mop itu seperti hari di mana kebohongan dilegalisasi."

168. "Hari Ibu itu seperti hari di mana kita mengakui bahwa ibu selalu benar."

169. "Hari Ayah itu seperti hari di mana kita berterima kasih pada ayah karena telah menjadi ATM berjalan."

170. "Hari Valentine itu seperti hari raya bagi toko bunga dan cokelat."

171. "Mimpi itu gratis. Yang mahal itu mewujudkannya."

172. "Jangan takut bermimpi besar. Toh mimpi tidak kena pajak."

173. "Cita-cita itu seperti bintang. Kamu mungkin tidak bisa menggapainya, tapi kamu bisa menggunakannya sebagai petunjuk arah."

174. "Jika kamu bermimpi terlalu tinggi dan jatuh, setidaknya kamu jatuh di atas awan."

175. "Mimpi itu seperti balon udara. Kamu perlu melepaskan beban untuk bisa terbang tinggi."

176. "Cita-cita itu seperti nomor lotre. Kamu tidak akan pernah tahu kapan akan beruntung jika tidak pernah mencoba."

177. "Jangan pernah menyerah pada mimpimu. Tidur saja terus."

178. "Mimpi itu seperti film. Kamu adalah sutradara, penulis skenario, dan pemeran utamanya."

179. "Cita-cita itu seperti puncak gunung. Semakin tinggi kamu mendaki, semakin indah pemandangannya."

180. "Jika mimpimu tidak menakutkan, berarti mimpimu kurang besar."