Kumpulan Quote Receh Bikin Ngakak Abis, Cocok untuk Status WA

Liputan6.com, Jakarta Butuh hiburan di tengah kesibukan sehari-hari? Yuk simak kumpulan quote receh berikut ini yang dijamin bikin ngakak abis. Meski terkesan receh, tapi quote-quote lucu ini bisa jadi obat stres yang ampuh lho. Langsung saja kita simak deretan quote kocak berikut:

1. "Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kamu harus terus bergerak. Kecuali kamu naik sepeda statis di gym."

2. "Jangan pernah menyerah. Kecuali kamu sedang donor darah."

3. "Orang bijak berkata, jangan menunda pekerjaan. Tapi orang yang lebih bijak berkata, kenapa harus dikerjakan sekarang kalau bisa ditunda sampai besok?"

4. "Hidup itu singkat. Tersenyumlah selagi masih punya gigi."

5. "Jika kamu merasa hidupmu berat, tenang saja. Itu artinya kamu masih hidup dan belum menjadi hantu."

6. "Jangan khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan. Mereka jarang melakukannya."

7. "Tidur siang itu penting. Itu sebabnya disebut 'power nap', bukan 'weakness nap'."

8. "Hidup itu seperti mencuci piring. Begitu selesai, kotor lagi."

9. "Jangan takut untuk gagal. Takutlah jika tidak pernah mencoba sama sekali."

10. "Kesuksesan adalah 1% inspirasi, 98% perspirasi, dan 1% attention to detail."

11. "Cinta itu buta. Makanya hati-hati kalau jalan, jangan sampai nabrak tiang."

12. "Putus cinta itu seperti kehilangan dompet. Sakit memang, tapi besoknya masih bisa makan."

13. "Jodoh memang tak kemana. Tapi saingannya ada dimana-mana."

14. "Lebih baik putus cinta daripada putus asa. Putus asa susah disambungnya."

15. "Cinta itu seperti kentut. Kalau dipaksa keluar, bisa-bisa malah jadi berak."

16. "Jangan mencari yang sempurna. Carilah yang punya uang, mobil, dan rumah."

17. "Pacaran itu ibarat masak air. Kalau terlalu lama, bisa menguap."

18. "Mantan itu seperti mantan presiden. Sudah tidak berkuasa lagi, tapi masih sering muncul di TV."

19. "Cinta sejati itu seperti hantu. Banyak yang membicarakannya tapi sedikit yang benar-benar melihatnya."

20. "Jodoh itu seperti jodoh-jodoh yang lain. Sama-sama jodoh."

21. "Kerja keras itu penting. Tapi kerja santai sambil rebahan lebih penting."

22. "Jangan pernah menyerah untuk mengejar mimpimu. Kecuali mimpimu adalah tidur, maka kejar terus sampai dapat."

23. "Bekerja keras itu baik. Tapi bekerja cerdas lebih baik. Kalau bisa sih kerja sambil tidur."

24. "Orang sukses selalu bangun pagi. Tapi orang yang bangun siang juga banyak yang sukses kok."

25. "Jika kamu bekerja dengan hati, maka kamu akan bahagia. Tapi kalau bekerja pakai otak, kamu akan dapat gaji."

26. "Kerja itu ibadah. Makanya jangan lupa sholat dhuha sebelum kerja."

27. "Gaji first, kerja later."

28. "Kalau kerjaanmu numpuk, jangan bingung. Tinggal dijejer-jerin aja biar gak numpuk."

29. "Kerja keras itu penting. Tapi koneksi lebih penting."

30. "Jangan takut untuk bermimpi besar. Tapi jangan lupa bangun untuk mewujudkannya."

31. "Hidup itu seperti mie instan. Kadang ada yang kurang bumbu, kadang kelebihan air."

32. "Cinta memang indah. Tapi nasi goreng lebih indah karena bisa dimakan."

33. "Jodoh memang tak kemana. Tapi makanan enak ada dimana-mana."

34. "Hidup itu seperti makan soto. Kadang dapat daging, kadang cuma dapat kuah."

35. "Cinta memang buta. Tapi lapar itu nyata."

36. "Jangan khawatir tentang berat badanmu. Gajah juga imut kok."

37. "Makan dulu, baru mikirin diet."

38. "Hidup tanpa cinta bisa. Hidup tanpa makan tidak bisa."

39. "Kalau mau diet, jangan lupa makan yang banyak dulu sebelumnya."

40. "Makanan enak itu seperti mantan. Susah dilupakan."

41. "Hidup itu seperti baterai HP. Kadang full, kadang low batt."

42. "Cinta sejati itu seperti WiFi. Kita tidak bisa melihatnya, tapi kita bisa merasakannya."

43. "Manusia zaman sekarang lebih takut kehabisan kuota daripada kehabisan beras."

44. "Jangan lupa charge HP. Karena charge diri sendiri itu susah."

45. "Hidup itu seperti main game. Kadang menang, kadang kalah, kadang lag."

46. "Cinta itu seperti download. Kadang cepat, kadang lambat, kadang gagal."

47. "Jodoh itu seperti sinyal HP. Kadang ada, kadang hilang."

48. "Hidup tanpa internet itu bisa. Tapi ngapain?"

49. "Update status terus, update skill kapan?"

50. "Jangan lupa logout dari drama orang lain."

51. "Belajar itu penting. Tapi tidur lebih penting."

52. "Nilai A itu penting. Tapi nilai gizi juga penting."

53. "Jangan takut salah. Takutlah kalau tidak pernah mencoba menyontek."

54. "Belajar dari kesalahan itu baik. Tapi belajar dari contekan lebih cepat."

55. "Sekolah itu wajib. Tapi bolos juga pengalaman."

56. "Buku adalah jendela dunia. Tapi kalau kebanyakan baca buku bisa rabun."

57. "Jangan bangga jadi juara kelas. Banggalah kalau bisa tidur di kelas tanpa ketahuan guru."

58. "Belajar itu seperti mendayung perahu melawan arus. Kalau berhenti, kamu akan terbawa ke belakang."

59. "Pendidikan itu penting. Tapi koneksi lebih penting."

60. "Jangan takut gagal dalam ujian. Takutlah kalau ketahuan menyontek."

61. "Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi lebih enak nangis di dalam Ferrari daripada di atas motor bebek."

62. "Hidup itu seperti ATM. Kadang saldo masih ada, kadang limit."

63. "Jangan khawatir tentang uang. Khawatirlah tentang tidak punya uang."

64. "Uang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh uang."

65. "Hemat pangkal kaya. Boros pangkal senang."

66. "Lebih baik jadi orang kaya yang sederhana, daripada jadi orang miskin yang sok kaya."

67. "Uang bukan segalanya. Tapi coba hidup sehari tanpa uang."

68. "Jangan mengejar uang terus. Biarkan uang yang mengejarmu."

69. "Hidup itu seperti main monopoli. Kadang dapat kartu kesempatan, kadang masuk penjara."

70. "Uang memang tidak bisa membeli waktu. Tapi bisa membeli jam tangan mahal."

71. "Kesehatan itu mahal. Makanya jangan sakit-sakitan."

72. "Olahraga itu penting. Tapi tiduran juga olahraga."

73. "Jaga kesehatan. Karena kalau sakit, yang repot bukan cuma kamu."

74. "Makan sayur itu penting. Tapi makan daging lebih enak."

75. "Hidup sehat itu pilihan. Tapi mati itu kepastian."

76. "Jangan lupa minum air putih. Karena air teh manis bikin diabetes."

77. "Olahraga itu seperti mencuci piring. Begitu selesai, harus diulang lagi besoknya."

78. "Tidur itu penting untuk kesehatan. Makanya jangan lupa tidur di kelas."

79. "Jangan lupa sarapan. Karena kalau lupa, nanti malah jadi makan siang."

80. "Kesehatan itu seperti uang. Kita baru menyadari pentingnya setelah kehilangan."

81. "Bumi itu bulat. Kalau datar, kucing pasti sudah mendorong semua benda jatuh dari tepinya."

82. "Jangan buang sampah sembarangan. Buanglah ke tempat sampah orang lain."

83. "Pohon itu penting. Tanpa pohon, bagaimana burung bisa buang air?"

84. "Hemat air. Karena air terlalu berharga untuk dibuang ke WC."

85. "Jangan takut dengan global warming. Takutlah dengan tagihan listrik AC-mu."

86. "Bumi memang tidak sempurna. Tapi setidaknya gravitasinya masih bekerja."

87. "Lindungi hutan. Karena tanpa hutan, di mana lagi hantu akan tinggal?"

88. "Cuaca itu seperti mood wanita. Sulit diprediksi."

89. "Jangan buang sampah ke laut. Nanti ikan-ikan pada protes."

90. "Bumi itu indah. Sayang sekali alien belum pernah berkunjung."

91. "Anjing memang setia. Tapi kucing lebih jujur tentang perasaannya."

92. "Gajah takut sama tikus. Padahal gajah bisa aja injek tikus sampai gepeng."

93. "Kenapa ayam menyeberang jalan? Karena dia ingin sampai ke seberang."

94. "Jangan remehkan semut. Mereka bisa mengangkat beban 50 kali berat tubuhnya. Coba kamu angkat kulkas sendirian."

95. "Ikan itu bodoh. Mereka hidup di air tapi tetap minum air."

96. "Kenapa flamingo berdiri dengan satu kaki? Kalau dua kakinya diangkat, dia jatuh."

97. "Jerapah itu tinggi. Tapi tetap saja tidak bisa main basket."

98. "Kenapa bebek selalu membawa tagihan? Karena mereka selalu bilang 'kwek kwek kwek' (baca: kwitansi)."

99. "Singa itu raja hutan. Tapi tetap saja takut sama pawangnya."

100. "Kenapa koala selalu terlihat mengantuk? Karena mereka bekerja di shift malam."

101. "Nonton drama Korea itu seperti makan keripik. Sekali mulai susah berhenti."

102. "Main game itu bisa melatih konsentrasi. Apalagi kalau mainnya sambil dimarahin ortu."

103. "Membaca buku itu baik. Tapi membaca chat mantan lebih seru."

104. "Hobi itu penting. Tapi hobi yang menghasilkan uang lebih penting."

105. "Nonton bola itu seru. Apalagi kalau tim yang kita dukung menang."

106. "Traveling itu menyenangkan. Tapi pulangnya bikin dompet menangis."

107. "Fotografi itu hobi mahal. Tapi lebih mahal lagi kalau hobi belanja."

108. "Memasak itu seni. Tapi makan masakan orang lain lebih enak."

109. "Nyanyi di kamar mandi itu asyik. Soalnya di sana kita jadi penyanyi terbaik sedunia."

110. "Melukis itu menenangkan. Kecuali kalau kamu melukis di tembok rumah orang lain."

111. "Hidup itu seperti Instagram. Kadang di-like, kadang di-unfollow."

112. "Jangan percaya semua yang kamu lihat di Facebook. Bisa jadi itu hanya editan Photoshop."

113. "Twitter itu tempat dimana orang-orang mengeluh tentang hidup dalam 280 karakter."

114. "TikTok itu seperti lubang kelinci. Sekali masuk, susah keluar."

115. "Linkedln itu seperti pesta kostum. Semua orang berpura-pura jadi profesional."

116. "Snapchat itu aplikasi dimana orang-orang mengirim foto yang akan hilang. Seperti ingatan kita setelah mabuk."

117. "YouTube itu tempat dimana kita bisa belajar apa saja. Termasuk cara membuang waktu dengan efektif."

118. "WhatsApp itu aplikasi dimana kita bisa mengabaikan pesan dengan sopan."

119. "Pinterest itu tempat dimana kita menyimpan ide-ide yang tidak akan pernah kita wujudkan."

120. "Instagram itu tempat dimana makanan difoto sebelum dimakan. Padahal dulu kita diajari untuk tidak bermain-main dengan makanan."

121. "Keluarga itu seperti cabai. Kadang pedas, tapi tetap membuat makanan lebih enak."

122. "Ibu selalu benar. Ayah selalu benar. Tapi Ibu lebih benar dari Ayah."

123. "Adik itu seperti pinjaman bank. Awalnya lucu, lama-lama nyusahin."

124. "Kakak itu seperti Google. Tahu segalanya, atau pura-pura tahu."

125. "Keluarga itu seperti ranting pohon. Kita tumbuh ke arah yang berbeda tapi akarnya tetap satu."

126. "Nenek itu seperti Google tapi versi manusia. Tanya apa saja pasti ada jawabannya."

127. "Kakek itu seperti perpustakaan berjalan. Banyak cerita tapi kadang lupa judulnya."

128. "Sepupu itu teman yang dipaksakan oleh takdir."

129. "Mertua itu seperti helm. Melindungi kepala keluarga, tapi kadang bikin gerah."

130. "Anak itu seperti alien. Datang entah dari mana, mengubah hidup kita selamanya."

131. "Teman sejati adalah mereka yang datang saat semua orang pergi. Biasanya sih buat ngabisin makanan sisa pesta."

132. "Sahabat sejati tahu semua hal tentang kamu dan masih bertahan."

133. "Teman yang baik akan membantumu pindahan. Teman terbaik akan membantumu pindahan mayat."

134. "Persahabatan itu seperti kentut. Meskipun tidak kelihatan, tapi tetap terasa."

135. "Teman sejati adalah dia yang tetap tertawa pada lelucon yang sudah kamu ulang berkali-kali."

136. "Sahabat sejati adalah mereka yang masuk tanpa mengetuk dan keluar tanpa berpamitan."

137. "Teman baik tidak akan membiarkanmu melakukan hal bodoh... sendirian."

138. "Persahabatan itu seperti uang. Lebih mudah didapat daripada dijaga."

139. "Teman sejati adalah mereka yang masih mau berteman denganmu meski sudah tahu semua aibmu."

140. "Sahabat sejati tahu kapan harus menertawakanmu, kapan harus menghiburmu, dan kapan harus menemanimu minum."

141. "Hari Senin itu seperti setan. Datang tiba-tiba dan bikin stress."

142. "Weekend itu seperti es krim. Cepat banget mencairnya."

143. "Libur itu seperti gaji. Selalu habis sebelum waktunya."

144. "Cuti itu seperti mimpi indah. Sayang sekali harus bangun dan kembali bekerja."

145. "Hari libur nasional itu anugerah. Sayang sekali tidak bisa dijadikan hari libur internasional."

146. "Liburan itu seperti charging HP. Begitu full langsung dipakai lagi sampai lowbatt."

147. "Hari Minggu itu hari yang paling cepat berlalu dalam seminggu."

148. "Libur panjang itu seperti oasis di padang pasir. Begitu indah tapi cepat berlalu."

149. "Hari libur itu waktu dimana kita bisa tidur sepuasnya dan tetap merasa kurang tidur."

150. "Liburan itu seperti diet. Selalu direncanakan tapi jarang terlaksana dengan sempurna."

151. "Hujan itu anugerah. Kecuali pas lagi jemur pakaian."

152. "Panas terik itu seperti cinta. Bikin gerah tapi tetap dicari."

153. "Angin sepoi-sepoi itu nikmat. Kecuali kalau lagi pakai rok mini."

154. "Musim hujan itu waktu dimana kita bisa mandi dua kali. Sekali di kamar mandi, sekali di jalan."

155. "Pelangi itu seperti senyuman setelah menangis. Indah tapi jarang muncul."

156. "Badai pasti berlalu. Tapi kadang ninggalin tagihan PLN yang membengkak."

157. "Musim kemarau itu waktu dimana kita bisa lihat tetangga yang rajin menyiram tanaman."

158. "Kabut itu seperti masa depan. Tidak jelas tapi tetap harus dihadapi."

159. "Salju itu indah. Sayang di Indonesia cuma bisa lihat di kulkas."

160. "Cuaca ekstrem itu seperti mood wanita. Sulit diprediksi dan bisa berubah sewaktu-waktu."

161. "Naik angkot itu seperti main lotere. Tidak pernah tahu kapan akan sampai tujuan."

162. "Macet itu seperti antrian di toilet umum. Lama, menyebalkan, tapi tetap harus dihadapi."

163. "Naik pesawat itu menyenangkan. Kecuali kalau duduk di sebelah bayi yang menangis sepanjang perjalanan."

164. "Helm itu seperti kondom. Lebih baik dipakai daripada menyesal kemudian."

165. "Ojek online itu seperti pangeran berkuda. Datang menjemput saat dibutuhkan."

166. "Naik kereta api itu romantis. Apalagi kalau dapat kursi sebelahan sama gebetan."

167. "Parkir di mal itu seperti mencari harta karun. Susah dapat tapi mahal bayarnya."

168. "Naik bus itu seperti nonton film horor. Kadang deg-degan, kadang bikin ngantuk."

169. "Lampu merah itu waktu dimana kita bisa update status atau stalking mantan."

170. "Naik taksi itu seperti naik wahana di taman bermain. Seru tapi bikin dompet menangis."

171. "Lari itu seperti hubungan. Semakin sering dilakukan, semakin mudah bernapas."

172. "Gym itu tempat dimana kita membayar untuk menyiksa diri sendiri."

173. "Yoga itu seperti mencoba melipat diri sendiri menjadi bentuk yang tidak mungkin."

174. "Sepak bola itu 22 orang mengejar 1 bola. Basket cuma 10 orang tapi bolanya lebih besar."

175. "Berenang itu olahraga yang paling bersih. Kita mandi sambil berolahraga."

176. "Bulutangkis itu seperti hubungan. Kadang smash, kadang lob."

177. "Tinju itu olahraga paling jujur. Kalau tidak suka sama lawan, tinggal pukul saja."

178. "Senam itu seperti mencoba meniru gerakan power rangers."

179. "Lompat tali itu olahraga paling ekonomis. Cuma butuh tali jemuran."

180. "Maraton itu seperti hidup. Panjang, melelahkan, tapi ada rasa puas di akhirnya."

181. "Mobil itu seperti pacar. Makin mahal makin susah perawatannya."

182. "Motor itu kendaraan paling fleksibel. Bisa nyelip dimana-mana, termasuk di antara mobil yang parkir."

183. "Sepeda itu kendaraan paling ramah lingkungan. Nggak buang polusi, cuma buang keringat."

184. "Truk itu seperti gajah di jalan raya. Besar, lambat, tapi tetap harus dihormati."

185. "Becak itu seperti time machine. Bisa membawa kita kembali ke masa lalu."

186. "Bajaj itu seperti blender berjalan. Berisik tapi efektif."

187. "Delman itu transportasi paling romantis. Apalagi kalau kudanya tidak kentut."

188. "Vespa itu seperti wanita. Cantik, klasik, tapi kadang rewel."

189. "Mobil sport itu seperti sepatu high heels. Keren dilihat tapi tidak praktis untuk sehari-hari."

190. "Bus tingkat itu seperti apartemen berjalan. Ada tingkatnya, banyak orangnya."

191. "HP itu seperti pacar. Sering dipegang, selalu di saku, tapi jangan sampai jatuh."

192. "Laptop itu seperti istri. Makin lama makin lambat tapi tetap setia."

193. "Charger itu seperti makanan. Tanpanya, kita tidak bisa hidup (maksudnya gadget kita)."

194. "Headset itu seperti teman curhat. Selalu siap mendengarkan."

195. "Power bank itu seperti tabungan. Saat dibutuhkan, baru terasa pentingnya."

196. "Kamera HP itu ajaib. Bisa bikin yang jelek jadi cantik."

197. "WiFi itu seperti oksigen zaman now. Susah hidup tanpanya."

198. "Update software itu seperti mandi. Kadang males tapi perlu dilakukan."

199. "Antivirus itu seperti kondom. Lebih baik pakai daripada kena virus."

200. "Gadget itu seperti anak. Makin canggih, makin mahal perawatannya."

201. "Stress itu seperti WiFi. Tidak kelihatan tapi bisa di rasakan."

202. "Overthinking itu seperti kursi goyang. Bikin sibuk tapi tidak membawa ke mana-mana."

203. "Anxiety itu seperti roller coaster. Naik turun tidak jelas, tapi tetap harus dijalani."

204. "Self-love itu seperti menyiram tanaman. Harus dilakukan secara rutin agar bisa tumbuh."

205. "Meditasi itu seperti mencuci otak. Membersihkan pikiran dari hal-hal tidak penting."

206. "Trauma itu seperti luka. Bisa sembuh tapi kadang meninggalkan bekas."

207. "Mental breakdown itu seperti blender. Mengacak-acak semua yang ada di kepala."

208. "Positive thinking itu seperti kacamata. Membuat kita melihat dunia dengan lebih cerah."

209. "Burnout itu seperti ban bocor. Awalnya masih bisa jalan pelan-pelan, lama-lama berhenti total."

210. "Healing itu seperti service mobil. Kadang butuh waktu lama, tapi penting untuk dilakukan."

211. "Nabung itu seperti diet. Niatnya ada tapi godaannya banyak."

212. "Gajian itu seperti fatamorgana. Keliatan banyak tapi cepet ilangnya."

213. "Kartu kredit itu seperti senjata. Berbahaya kalau tidak bisa mengendalikan."

214. "Investasi itu seperti menanam pohon. Butuh waktu dan kesabaran untuk menikmati buahnya."

215. "Utang itu seperti hantu. Selalu menghantui sampai lunas."

216. "Uang receh itu seperti teman lama. Sering dilupakan tapi berguna saat dibutuhkan."

217. "ATM itu seperti pacar yang baik. Selalu ada saat dibutuhkan (selama saldonya cukup)."

218. "Belanja online itu seperti judi. Kadang untung, kadang buntung."

219. "Diskon itu seperti jebakan tikus. Menggiurkan tapi bisa berbahaya bagi dompet."

220. "Uang itu seperti tamu. Datang tidak dijemput, pulang tidak diantar."

221. "Meeting itu seperti sinetron. Panjang, bertele-tele, dan kadang tidak ada ujungnya."

222. "Deadline itu seperti hantu. Selalu datang tiba-tiba dan bikin panik."

223. "Lembur itu seperti lari marathon. Melelahkan tapi ada rasa puas di akhirnya."

224. "Bos itu seperti matahari. Tidak bisa dilihat langsung tapi selalu terasa kehadirannya."

225. "Gaji itu seperti air laut. Semakin diminum semakin haus."

226. "Rekan kerja itu seperti keluarga. Kadang menyebalkan tapi tetap harus dihadapi setiap hari."

227. "Cuti itu seperti oasis di padang pasir. Sangat dinantikan tapi cepat berlalu."

228. "Promosi itu seperti lotre. Tidak tahu kapan akan dapat tapi tetap berharap."

229. "Resign itu seperti putus cinta. Kadang menyakitkan tapi perlu untuk move on."

230. "Kantor itu seperti rumah kedua. Tempat kita menghabiskan sebagian besar waktu (dan kesabaran)."

231. "Indomie itu seperti mantan. Enak tapi tidak baik kalau terlalu sering."

232. "Sambal itu seperti cinta. Bikin panas tapi tetap dicari."

233. "Diet itu seperti hubungan. Gampang mulainya, susah jalaninya."

234. "Nasi goreng itu seperti teman sejati. Selalu ada saat dibutuhkan."

235. "Sushi itu seperti make up. Cantik dilihat tapi mahal harganya."

236. "Kopi itu seperti gebetan. Bikin deg-degan tapi susah tidur."

237. "Mie ayam itu seperti first love. Selalu punya tempat spesial di hati."

238. "Sate itu seperti gosip. Enak dimakan berjamaah."

239. "Pizza itu seperti kehidupan. Kadang manis, kadang asin, tapi tetap harus dinikmati."

240. "Durian itu seperti kepribadian. Ada yang suka, ada yang benci."

241. "Membaca itu seperti traveling. Bisa menjelajahi dunia tanpa perlu keluar rumah."

242. "Menulis itu seperti terapi. Bisa mengeluarkan semua yang ada di pikiran."

243. "Fotografi itu seperti kenangan. Mengabadikan momen yang tidak bisa diulang."

244. "Memasak itu seperti seni. Butuh kreativitas dan kesabaran."

245. "Berkebun itu seperti merawat anak. Butuh perhatian dan kasih sayang setiap hari."

246. "Melukis itu seperti bercerita. Mengekspresikan apa yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata."

247. "Olahraga itu seperti investasi. Menyakitkan di awal tapi menguntungkan di akhir."

248. "Menyanyi itu seperti teriak. Bisa mengeluarkan semua emosi."

249. "Menari itu seperti bahasa. Bisa mengekspresikan perasaan tanpa kata-kata."

250. "Koleksi barang itu seperti berburu harta karun. Menyenangkan tapi bisa menguras dompet."

251. "Internet itu seperti laut. Luas, dalam, dan banyak ikannya (termasuk hiu)."

252. "Password itu seperti celana dalam. Jangan sembarangan membaginya dengan orang lain."

253. "Update software itu seperti mandi. Perlu dilakukan secara rutin agar tetap segar."

254. "Virus komputer itu seperti flu. Menyebar cepat dan bikin sistem lemah."

255. "Cloud storage itu seperti lemari di langit. Bisa menyimpan banyak barang tanpa memakan tempat."

256. "Artificial Intelligence itu seperti anak kecil. Pintar tapi kadang tidak bisa diprediksi."

257. "Virtual Reality itu seperti mimpi. Bisa mengalami hal-hal yang tidak mungkin di dunia nyata."

258. "Emoji itu seperti bahasa universal. Bisa dimengerti semua orang (meskipun kadang salah tafsir)."

259. "Bluetooth itu seperti mak comblang. Menghubungkan dua perangkat yang tadinya tidak kenal."

260. "Captcha itu seperti ujian masuk. Memastikan kamu bukan robot sebelum masuk ke suatu situs."

261. "Ujian itu seperti mantan. Bikin stress tapi harus dihadapi."

262. "Skripsi itu seperti kiamat kecil. Semua orang tahu akan datang tapi tetap tidak siap."

263. "Guru itu seperti GPS. Menunjukkan jalan tapi kita yang harus menyetir."

264. "Belajar itu seperti mendayung perahu. Jika berhenti, kita akan terbawa arus."

265. "Nilai A itu seperti unicorn. Semua orang ingin tapi jarang yang bisa dapat."

266. "Tugas kelompok itu seperti komunisme. Bagus dalam teori tapi susah dalam praktik."

267. "Perpustakaan itu seperti gym untuk otak. Tempat melatih dan menambah pengetahuan."

268. "Presentasi itu seperti stand up comedy. Harus bisa menghibur audiens agar tidak tertidur."

269. "Beasiswa itu seperti lotre. Susah dapat tapi mengubah hidup kalau menang."

270. "Wisuda itu seperti garis finish. Lega sudah sampai tapi bingung mau lari kemana lagi."

271. "Gunung itu seperti tantangan hidup. Tinggi dan sulit didaki tapi pemandangan di puncaknya luar biasa."

272. "Laut itu seperti cinta. Dalam, luas, dan kadang bergelombang."

273. "Pohon itu seperti orang tua. Memberikan naungan dan oksigen tanpa pamrih."

274. "Hujan itu seperti masalah. Kadang datang tiba-tiba tapi selalu ada pelangi setelahnya."

275. "Bunga itu seperti senyuman. Membuat dunia jadi lebih indah."

276. "Angin itu seperti bisikan. Tidak terlihat tapi bisa dirasakan."

277. "Bintang itu seperti impian. Jauh tapi indah dipandang."

278. "Sungai itu seperti kehidupan. Terus mengalir meski banyak rintangan."

279. "Gurun itu seperti kesepian. Luas dan kering tapi ada oasis di suatu tempat."

280. "Pelangi itu seperti harapan. Muncul setelah badai berlalu."

281. "Cinta itu seperti kentut. Kalau dipaksa keluar, bisa-bisa malah jadi berak."

282. "Putus cinta itu seperti kehilangan sandal jepit di masjid. Sedih sih, tapi ya sudahlah."

283. "PDKT itu seperti main game. Level awal memang mudah, tapi makin lama makin susah."

284. "Friendzone itu seperti parkir. Dekat dengan tujuan tapi tidak bisa masuk."

285. "Gebetan itu seperti diskon. Belum tentu jadi milik kita."

286. "LDR itu seperti WiFi tetangga. Sinyalnya ada tapi tidak bisa dinikmati sepenuhnya."

287. "Mantan itu seperti soal ujian. Pernah dikerjakan tapi jangan diingat-ingat terus."

288. "Jomblo itu seperti security. Sering sendiri tapi tetap waspada."

289. "Pacar itu seperti charger HP. Bikin hidup lebih 'hidup'."

290. "Menikah itu seperti mencuci piring. Awalnya ogah-ogahan tapi lama-lama jadi kebiasaan."

291. "Facebook itu seperti kulkas. Tiap beberapa menit dibuka, padahal isinya itu-itu saja."

292. "Instagram itu seperti pameran. Tempat pamer kehidupan yang belum tentu sesuai kenyataan."

293. "Twitter itu seperti warung kopi. Tempat nongkrong dan ngobrol random."

294. "TikTok itu seperti lubang kelinci. Sekali masuk, susah keluar."

295. "LinkedIn itu seperti reuni. Tempat pamer karir dan prestasi."

296. "YouTube itu seperti perpustakaan. Ada banyak ilmu tapi juga banyak sampahnya."

297. "WhatsApp itu seperti kantor pos digital. Tempat kirim-kirim pesan dan broadcast hoax."

298. "Snapchat itu seperti buku diary digital. Tempat share momen yang cepat hilang."

299. "Pinterest itu seperti majalah. Banyak inspirasi tapi jarang direalisasikan."

300. "Reddit itu seperti diskusi warung kopi internasional. Bahas apa saja ada komunitasnya."

301. "Olahraga itu seperti mencuci baju. Malas memulai tapi segar rasanya setelah selesai."

302. "Tidur itu seperti charge HP. Kalau kurang, performanya menurun."

303. "Makan sayur itu seperti menabung. Manfaatnya baru terasa di masa depan."

304. "Minum air putih itu seperti menyiram tanaman. Bikin tubuh lebih segar dan sehat."

305. "Stress itu seperti virus. Bisa menular ke orang lain kalau tidak dijaga."

306. "Vitamin itu seperti asuransi. Tidak terasa manfaatnya tapi penting untuk jaga-jaga."

307. "Jogging itu seperti gosip. Enak dilakukan bersama-sama."

308. "Yoga itu seperti belajar melipat origami dengan tubuh sendiri."

309. "Puasa itu seperti mode hemat baterai untuk tubuh."

310. "Check up kesehatan itu seperti service mobil. Lebih baik rutin daripada tunggu rusak."

311. "Rumah itu seperti charger. Tempat mengisi ulang energi."

312. "Kamar tidur itu seperti gua. Tempat hibernasi paling nyaman."

313. "Dapur itu seperti laboratorium. Tempat bereksperimen dengan bahan makanan."

314. "Ruang tamu itu seperti panggung. Tempat pamer barang-barang terbaik."

315. "Kamar mandi itu seperti studio rekaman. Tempat paling enak untuk bernyanyi."

316. "Halaman rumah itu seperti paru-paru. Memberi udara segar untuk rumah."

317. "Garasi itu seperti dompet. Tempat menyimpan aset berharga (kendaraan)."

318. "Atap rumah itu seperti topi. Melindungi dari panas dan hujan."

319. "Jendela itu seperti mata rumah. Tempat melihat dunia luar."

320. "Pintu itu seperti mulut rumah. Tempat keluar masuknya rezeki (dan tamu tak diundang)."

321. "Waktu itu seperti uang. Habis terus tapi gak tau kemana."

322. "Jam itu seperti bos. Selalu mengatur hidup kita."

323. "Masa lalu itu seperti mantan. Jangan terlalu sering diingat-ingat."

324. "Masa depan itu seperti gaji. Selalu dinanti-nanti tapi tidak pasti."

325. "Hari Senin itu seperti hantu. Selalu bikin takut."

326. "Weekend itu seperti es krim. Cepat mencair."

327. "Waktu luang itu seperti uang receh. Sering diabaikan padahal berharga."

328. "Deadline itu seperti kereta. Kalau telat, kita yang ketinggalan."

329. "Nostalgia itu seperti narkoba. Bikin kecanduan tapi tidak baik kalau kebanyakan."

330. "Umur itu seperti rol film. Makin panjang makin banyak ceritanya."

331. "Nonton drama Korea itu seperti makan keripik kentang. Sekali mulai susah berhenti."

332. "Main game itu seperti pacaran. Bikin lupa waktu tapi bikin bahagia."

333. "Karaoke itu seperti mandi. Lebih enak kalau suaranya kenceng."

334. "Nonton konser itu seperti naik roller coaster. Melelahkan tapi bikin ketagihan."

335. "Baca novel itu seperti liburan murah. Bisa keliling dunia tanpa keluar rumah."

336. "Stand up comedy itu seperti terapi tertawa. Bikin stress hilang untuk sementara."

337. "Nonton bola itu seperti naik wahana ekstrim. Bikin jantung dag-dig-dug."

338. "Main tebak-tebakan itu seperti ujian dadakan. Bikin otak dipaksa kerja keras."

339. "Nonton film horor itu seperti makan sambel. Bikin keringetan tapi nagih."

340. "Main kartu itu seperti ujian matematika. Harus jago menghitung untuk menang."

341. "Kucing itu seperti bos. Merasa paling berkuasa di rumah."

342. "Anjing itu seperti satpam. Selalu siaga menjaga rumah."

343. "Hamster itu seperti atlet lari. Hobi banget main di roda putar."

344. "Ikan hias itu seperti lukisan bergerak. Indah dipandang tapi gak bisa dipeluk."

345. "Burung itu seperti penyanyi. Selalu bersuara merdu di pagi hari."

346. "Kelinci itu seperti mesin fotokopi. Cepat sekali berkembang biak."

347. "Kura-kura itu seperti pensiunan. Jalannya santai, tidak terburu-buru."

348. "Iguana itu seperti naga mini. Keren dilihat tapi agak menakutkan."

349. "Sugar glider itu seperti superhero mini. Bisa terbang dari satu tempat ke tempat lain."

350. "Ayam itu seperti alarm. Selalu bangun dan berkokok di pagi hari."

Demikianlah kumpulan quote receh yang bisa menghibur dan mencerahkan hari-hari kita. Meski terkesan receh dan konyol, tapi quote-quote ini bisa jadi obat stress yang ampuh di tengah kesibukan sehari-hari. Jangan lupa untuk tetap tertawa dan menikmati hidup, karena tawa adalah obat terbaik untuk jiwa. Semoga kumpulan quote receh ini bisa menghibur dan membuat kita lebih rileks dalam menjalani kehidupan. Ingatlah bahwa hidup ini terlalu singkat untuk selalu serius, jadi sesekali bercanda dan tertawalah!