Liputan6.com, Jakarta Dalam melakukan penelitian, pengumpulan data merupakan tahap yang sangat krusial. Salah satu metode pengumpulan data yang sering digunakan adalah angket atau kuesioner. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan angket? Bagaimana cara membuatnya agar efektif? Mari kita bahas secara mendalam tentang apa itu angket beserta seluk-beluknya.
Pengertian Angket
Angket, yang juga dikenal sebagai kuesioner, merupakan instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau data tertentu. Metode ini termasuk dalam teknik pengumpulan data primer, di mana peneliti memperoleh data langsung dari sumbernya.
Beberapa ahli mendefinisikan angket sebagai berikut:
- Menurut Suharsimi Arikunto, angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
- Sugiyono mendefinisikan angket sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
- Hadari Nawawi menyatakan bahwa angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa angket merupakan alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi terkait dengan tujuan penelitian.
Advertisement
Jenis-Jenis Angket
Angket dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis angket:
1. Berdasarkan Bentuk Pertanyaan
a. Angket Terbuka
Angket terbuka memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan pendapat mereka sendiri. Responden dapat menguraikan jawabannya tanpa dibatasi oleh pilihan yang telah ditentukan. Jenis angket ini cocok untuk penelitian yang bersifat eksploratori dan membutuhkan jawaban yang mendalam.
b. Angket Tertutup
Pada angket tertutup, responden diberikan pilihan jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Responden hanya perlu memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Jenis angket ini lebih mudah diolah dan dianalisis, namun kurang memberikan ruang bagi responden untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas.
c. Angket Campuran
Angket campuran merupakan kombinasi antara angket terbuka dan tertutup. Dalam jenis angket ini, sebagian pertanyaan memiliki pilihan jawaban yang sudah disediakan, sementara sebagian lainnya memberikan kesempatan bagi responden untuk menjawab secara bebas.
2. Berdasarkan Cara Penyampaian
a. Angket Langsung
Angket langsung adalah angket yang diberikan dan dijawab langsung oleh responden tanpa melalui perantara. Peneliti dapat bertatap muka langsung dengan responden saat pengisian angket.
b. Angket Tidak Langsung
Angket tidak langsung disebarkan melalui perantara, seperti pos, email, atau platform online lainnya. Responden dapat mengisi angket tanpa harus bertatap muka dengan peneliti.
3. Berdasarkan Bentuk Fisik
a. Angket Cetak
Angket cetak adalah angket yang dicetak di atas kertas dan disebarkan secara fisik kepada responden.
b. Angket Digital
Angket digital dibuat dan disebarkan melalui platform digital atau online, seperti Google Forms, SurveyMonkey, atau aplikasi khusus lainnya.
Fungsi dan Tujuan Angket
Angket memiliki beberapa fungsi dan tujuan penting dalam penelitian, di antaranya:
- Mengumpulkan Data Primer: Angket memungkinkan peneliti untuk memperoleh data langsung dari sumbernya, yaitu responden yang menjadi subjek penelitian.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Dibandingkan dengan metode wawancara, angket dapat menjangkau lebih banyak responden dalam waktu yang lebih singkat dan dengan biaya yang lebih rendah.
- Standardisasi Data: Dengan menggunakan pertanyaan yang sama untuk semua responden, angket membantu standardisasi data yang dikumpulkan.
- Anonimitas Responden: Angket dapat menjamin anonimitas responden, sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam memberikan jawaban yang jujur.
- Fleksibilitas Waktu: Responden dapat mengisi angket sesuai dengan waktu yang mereka miliki, tanpa harus terikat jadwal tertentu.
- Mengurangi Bias Pewawancara: Karena tidak ada interaksi langsung antara peneliti dan responden, angket dapat mengurangi bias yang mungkin timbul dari pengaruh pewawancara.
- Memfasilitasi Analisis Kuantitatif: Data yang diperoleh dari angket, terutama angket tertutup, lebih mudah dikuantifikasi dan dianalisis secara statistik.
Advertisement
Prinsip Pembuatan Angket
Dalam menyusun angket yang efektif, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
- Kejelasan: Pertanyaan dalam angket harus jelas dan mudah dipahami oleh responden. Hindari penggunaan istilah teknis yang mungkin tidak dimengerti oleh semua responden.
- Relevansi: Setiap pertanyaan harus relevan dengan tujuan penelitian. Hindari pertanyaan yang tidak berkaitan langsung dengan topik yang sedang diteliti.
- Objektivitas: Pertanyaan harus disusun secara objektif dan tidak mengarahkan responden pada jawaban tertentu.
- Kesederhanaan: Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari pertanyaan yang terlalu panjang atau rumit.
- Konsistensi: Pastikan ada konsistensi dalam penggunaan istilah dan skala pengukuran di seluruh angket.
- Etika: Hormati privasi responden dan hindari pertanyaan yang terlalu sensitif atau bersifat pribadi.
- Struktur yang Logis: Susun pertanyaan dalam urutan yang logis, mulai dari pertanyaan umum ke pertanyaan yang lebih spesifik.
- Pilihan Jawaban yang Memadai: Untuk angket tertutup, pastikan pilihan jawaban mencakup semua kemungkinan respons yang relevan.
- Panjang yang Tepat: Angket tidak boleh terlalu panjang agar tidak membuat responden bosan atau lelah.
- Petunjuk yang Jelas: Berikan petunjuk yang jelas tentang cara mengisi angket.
Cara Membuat Angket yang Efektif
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat angket yang efektif:
- Tentukan Tujuan Penelitian: Jelaskan apa yang ingin Anda capai melalui penelitian ini. Tujuan yang jelas akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang relevan.
- Identifikasi Informasi yang Dibutuhkan: Buat daftar informasi spesifik yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan penelitian.
- Pilih Jenis Angket: Tentukan apakah Anda akan menggunakan angket terbuka, tertutup, atau campuran berdasarkan kebutuhan penelitian Anda.
- Susun Pertanyaan: Buat pertanyaan yang jelas, singkat, dan mudah dipahami. Pastikan setiap pertanyaan hanya menanyakan satu hal.
- Atur Urutan Pertanyaan: Mulai dengan pertanyaan yang mudah dan umum, kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih spesifik atau sensitif.
- Pilih Skala Pengukuran: Untuk angket tertutup, tentukan skala pengukuran yang sesuai (misalnya, skala Likert, skala nominal, dll).
- Buat Petunjuk Pengisian: Berikan instruksi yang jelas tentang cara mengisi angket.
- Lakukan Uji Coba: Sebelum disebarkan secara luas, uji coba angket pada kelompok kecil untuk memastikan kejelasan dan efektivitasnya.
- Revisi Jika Diperlukan: Berdasarkan hasil uji coba, lakukan revisi jika ada pertanyaan yang ambigu atau sulit dipahami.
- Finalisasi dan Distribusi: Setelah direvisi, angket siap untuk didistribusikan kepada responden yang ditargetkan.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan Angket
Seperti metode pengumpulan data lainnya, angket memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:
Kelebihan Angket:
- Efisien dalam hal waktu dan biaya, terutama untuk penelitian dengan sampel besar.
- Dapat menjangkau responden dalam jumlah besar dan area geografis yang luas.
- Memberikan waktu bagi responden untuk memikirkan jawaban mereka.
- Mengurangi bias pewawancara yang mungkin terjadi dalam wawancara langsung.
- Memungkinkan anonimitas responden, yang dapat mendorong kejujuran dalam menjawab pertanyaan sensitif.
- Data yang diperoleh lebih mudah dikuantifikasi dan dianalisis secara statistik.
Kekurangan Angket:
- Tingkat respon yang rendah, terutama untuk angket yang dikirim melalui pos atau email.
- Tidak ada kesempatan untuk mengklarifikasi pertanyaan yang mungkin tidak dipahami oleh responden.
- Kemungkinan responden salah menafsirkan pertanyaan.
- Sulit untuk memverifikasi kejujuran atau keseriusan responden dalam menjawab.
- Tidak cocok untuk pertanyaan yang memerlukan jawaban mendalam atau penjelasan kompleks.
- Responden mungkin melewatkan beberapa pertanyaan, terutama jika angket terlalu panjang.
Contoh Angket Penelitian
Berikut adalah contoh sederhana angket penelitian tentang kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas kampus:
Angket Kepuasan Mahasiswa terhadap Fasilitas Kampus
Petunjuk: Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda.
No | Pernyataan | Sangat Setuju | Setuju | Netral | Tidak Setuju | Sangat Tidak Setuju |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Ruang kelas nyaman untuk belajar | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) |
2 | Perpustakaan memiliki koleksi buku yang lengkap | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) |
3 | Laboratorium komputer memadai untuk kebutuhan mahasiswa | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) |
4 | Fasilitas olahraga kampus dalam kondisi baik | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) |
5 | Kantin kampus menyediakan makanan yang berkualitas | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) | ( ) |
Pertanyaan terbuka:
6. Menurut Anda, fasilitas apa yang perlu ditingkatkan di kampus? Jelaskan alasannya.
_______________________________________________________
_______________________________________________________
Advertisement
Tips Menyusun Angket yang Baik
Untuk membuat angket yang efektif dan menghasilkan data yang berkualitas, perhatikan tips-tips berikut:
- Gunakan Bahasa yang Sederhana: Hindari jargon teknis atau istilah yang mungkin tidak dipahami oleh semua responden. Gunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.
- Hindari Pertanyaan Ambigu: Pastikan setiap pertanyaan hanya memiliki satu interpretasi. Jika sebuah pertanyaan bisa ditafsirkan berbeda-beda, pecah menjadi beberapa pertanyaan yang lebih spesifik.
- Jangan Gunakan Pertanyaan Mengarahkan: Hindari pertanyaan yang mengarahkan responden pada jawaban tertentu. Biarkan responden memberikan pendapat mereka sendiri.
- Berikan Pilihan "Tidak Tahu" atau "Tidak Berlaku": Untuk pertanyaan yang mungkin tidak relevan bagi semua responden, sertakan pilihan "Tidak Tahu" atau "Tidak Berlaku".
- Gunakan Skala yang Konsisten: Jika menggunakan skala Likert, pastikan urutan skala (misalnya dari positif ke negatif) konsisten di seluruh angket.
- Batasi Penggunaan Pertanyaan Terbuka: Pertanyaan terbuka memang bisa memberikan informasi yang kaya, tetapi sulit dianalisis untuk sampel besar. Gunakan secara terbatas dan strategis.
- Perhatikan Urutan Pertanyaan: Mulai dengan pertanyaan yang mudah dan tidak sensitif untuk membangun kepercayaan responden. Tempatkan pertanyaan yang lebih sensitif di bagian akhir.
- Lakukan Uji Coba: Sebelum disebarkan secara luas, uji coba angket pada kelompok kecil untuk mengidentifikasi masalah potensial.
- Berikan Estimasi Waktu Pengisian: Informasikan kepada responden berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi angket.
- Jaga Privasi Responden: Jika memungkinkan, buat angket anonim atau jelaskan bagaimana data pribadi responden akan dilindungi.
Analisis Data Angket
Setelah data terkumpul melalui angket, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis. Metode analisis yang digunakan akan tergantung pada jenis data yang dikumpulkan dan tujuan penelitian. Berikut adalah beberapa metode umum untuk menganalisis data angket:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Metode ini digunakan untuk meringkas dan menggambarkan karakteristik umum dari data. Termasuk di dalamnya adalah perhitungan frekuensi, persentase, rata-rata, median, modus, dan standar deviasi.
2. Analisis Korelasi
Digunakan untuk memeriksa hubungan antara dua variabel atau lebih. Misalnya, korelasi antara tingkat kepuasan mahasiswa dengan fasilitas kampus.
3. Analisis Regresi
Metode ini digunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan nilai variabel lainnya. Misalnya, memprediksi tingkat kepuasan mahasiswa berdasarkan kualitas fasilitas kampus.
4. Uji T dan ANOVA
Digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua kelompok atau lebih. Misalnya, membandingkan tingkat kepuasan mahasiswa antara fakultas yang berbeda.
5. Analisis Faktor
Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari sekelompok variabel. Berguna untuk menyederhanakan data dan menemukan struktur yang mendasarinya.
6. Analisis Konten
Untuk data kualitatif dari pertanyaan terbuka, analisis konten dapat digunakan untuk mengidentifikasi tema-tema utama dalam jawaban responden.
Dalam melakukan analisis, penting untuk memperhatikan jenis data yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, atau rasio) karena ini akan menentukan jenis analisis statistik yang sesuai. Selain itu, penggunaan software statistik seperti SPSS, R, atau Excel dapat sangat membantu dalam proses analisis data.
Advertisement
Perbedaan Angket dengan Metode Pengumpulan Data Lainnya
Angket memiliki karakteristik yang membedakannya dari metode pengumpulan data lainnya. Berikut adalah perbandingan antara angket dengan beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan:
1. Angket vs Wawancara
- Angket biasanya lebih efisien untuk sampel besar, sementara wawancara lebih cocok untuk sampel kecil.
- Wawancara memungkinkan pewawancara untuk mengklarifikasi pertanyaan, sedangkan angket tidak.
- Angket dapat menjamin anonimitas responden, sementara dalam wawancara, responden berinteraksi langsung dengan pewawancara.
2. Angket vs Observasi
- Angket mengandalkan laporan diri responden, sedangkan observasi melibatkan pengamatan langsung oleh peneliti.
- Observasi cocok untuk mempelajari perilaku aktual, sementara angket lebih cocok untuk mengukur sikap dan persepsi.
- Angket dapat mencakup peristiwa masa lalu, sedangkan observasi terbatas pada peristiwa saat ini.
3. Angket vs Studi Dokumen
- Angket mengumpulkan data primer, sementara studi dokumen menggunakan data sekunder yang sudah ada.
- Angket dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian spesifik, sedangkan studi dokumen terbatas pada informasi yang tersedia.
- Studi dokumen tidak memerlukan partisipasi aktif dari subjek penelitian, berbeda dengan angket.
4. Angket vs Eksperimen
- Angket umumnya bersifat deskriptif atau korelasional, sementara eksperimen bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat.
- Eksperimen melibatkan manipulasi variabel, sedangkan angket hanya mengukur variabel tanpa memanipulasinya.
- Angket lebih mudah dilakukan dalam setting alami, sementara eksperimen sering memerlukan kondisi yang terkontrol.
Kesimpulan
Angket merupakan instrumen penelitian yang sangat berguna untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden secara efisien. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, angket tetap menjadi pilihan populer dalam berbagai jenis penelitian, terutama dalam ilmu sosial dan perilaku.
Keberhasilan penggunaan angket sangat bergantung pada perancangan yang cermat. Mulai dari pemilihan jenis angket yang sesuai, penyusunan pertanyaan yang jelas dan tidak bias, hingga analisis data yang tepat, setiap tahap memerlukan pertimbangan yang matang.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar pembuatan angket dan mengikuti praktik terbaik dalam penyusunan dan analisisnya, peneliti dapat memaksimalkan potensi angket sebagai alat pengumpul data yang handal. Pada akhirnya, angket yang dirancang dengan baik akan menghasilkan data yang valid dan reliabel, yang pada gilirannya akan mendukung kesimpulan penelitian yang kuat dan bermakna.
Advertisement