Liputan6.com, Jakarta Cacar air merupakan penyakit menular yang sering menyerang anak-anak. Sebagai orang tua, penting untuk mengenali ciri-ciri cacar air pada anak agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai gejala, penyebab, cara penanganan, hingga pencegahan cacar air pada anak.
Pengertian Cacar Air
Cacar air atau varicella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus ini termasuk dalam kelompok virus herpes dan sangat mudah menular, terutama pada anak-anak. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang gatal di seluruh tubuh.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi jika belum pernah mengalaminya atau belum mendapatkan vaksinasi. Cacar air biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu, tetapi pada beberapa kasus dapat menimbulkan komplikasi serius.
Advertisement
Ciri-Ciri Cacar Air pada Anak
Mengenali ciri-ciri cacar air pada anak sangat penting agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut adalah tanda dan gejala umum cacar air pada anak:
- Demam ringan hingga sedang (38-39°C)
- Sakit kepala
- Kelelahan dan lemas
- Hilang nafsu makan
- Ruam kemerahan yang gatal di seluruh tubuh
- Bintil-bintil berisi cairan (vesikel) yang kemudian pecah dan mengering
- Rasa gatal yang intens pada area ruam
Gejala-gejala ini biasanya muncul 10-21 hari setelah terpapar virus. Ruam cacar air akan berkembang melalui beberapa tahap:
- Muncul bintil merah kecil yang gatal
- Bintil berubah menjadi lepuhan berisi cairan
- Lepuhan pecah dan membentuk keropeng
- Keropeng mengering dan rontok sendiri
Penting untuk diingat bahwa tidak semua anak akan mengalami semua gejala tersebut. Beberapa anak mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain bisa mengalami gejala yang lebih parah.
Penyebab Cacar Air pada Anak
Cacar air disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Virus ini sangat mudah menular dan dapat menyebar melalui berbagai cara:
- Kontak langsung dengan penderita cacar air
- Menghirup percikan air liur (droplet) dari batuk atau bersin penderita
- Menyentuh cairan dari lepuhan cacar air
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus
Anak-anak lebih rentan terinfeksi cacar air karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang. Selain itu, mereka juga lebih sering berinteraksi dengan anak-anak lain di sekolah atau tempat bermain, meningkatkan risiko penularan.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena cacar air antara lain:
- Belum pernah terinfeksi cacar air sebelumnya
- Belum mendapatkan vaksinasi cacar air
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Tinggal serumah dengan penderita cacar air
- Bersekolah atau menghabiskan waktu di tempat penitipan anak
Advertisement
Cara Penanganan Cacar Air pada Anak
Meskipun cacar air umumnya dapat sembuh sendiri, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala dan mempercepat proses penyembuhan:
- Istirahat yang cukup
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Menjaga kebersihan
Mandikan anak dengan air hangat dan sabun lembut untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi sekunder.
- Mengatasi gatal
Oleskan lotion calamine atau bedak anti gatal untuk meredakan rasa gatal. Potong kuku anak agar tidak melukai kulit saat menggaruk.
- Memberikan obat pereda demam
Jika anak mengalami demam, berikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan.
- Menjaga hidrasi
Pastikan anak minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, terutama jika mengalami demam.
- Memberikan makanan lembut
Jika anak mengalami sariawan, berikan makanan lembut dan tidak pedas untuk menghindari iritasi.
- Menghindari kontak dengan orang lain
Isolasi anak di rumah untuk mencegah penularan ke orang lain, setidaknya sampai semua lesi mengering.
Dalam kasus yang lebih parah atau pada anak dengan risiko tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus seperti acyclovir untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun kebanyakan kasus cacar air dapat ditangani di rumah, ada beberapa situasi di mana Anda perlu membawa anak ke dokter segera:
- Demam tinggi yang tidak turun setelah beberapa hari
- Ruam yang menjadi merah, bengkak, atau mengeluarkan nanah (tanda infeksi bakteri)
- Ruam yang menyebar ke mata
- Kesulitan bernapas atau nyeri dada
- Kebingungan atau kesulitan bangun
- Sakit kepala yang parah
- Muntah berulang
- Anak berusia di bawah 6 bulan atau memiliki sistem kekebalan yang lemah
Jika anak Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, segera hubungi dokter atau bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Advertisement
Pencegahan Cacar Air pada Anak
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi anak dari cacar air. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Vaksinasi
Vaksin cacar air adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis, pertama pada usia 12-15 bulan dan kedua pada usia 4-6 tahun.
- Hindari kontak dengan penderita
Jika ada anggota keluarga atau teman yang terkena cacar air, hindari kontak langsung sampai semua lesi mengering.
- Jaga kebersihan
Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri untuk mengurangi risiko infeksi.
- Tingkatkan daya tahan tubuh
Berikan anak makanan bergizi, pastikan tidur yang cukup, dan lakukan olahraga teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Isolasi jika terinfeksi
Jika anak terkena cacar air, isolasi di rumah untuk mencegah penularan ke orang lain.
Komplikasi Cacar Air pada Anak
Meskipun jarang terjadi, cacar air dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Infeksi bakteri pada kulit
- Pneumonia (radang paru-paru)
- Ensefalitis (peradangan otak)
- Sindrom Reye (komplikasi serius yang dapat memengaruhi otak dan hati)
- Dehidrasi
Oleh karena itu, penting untuk memantau perkembangan gejala cacar air pada anak dan segera mencari bantuan medis jika ada tanda-tanda komplikasi.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Cacar Air pada Anak
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai cacar air. Mari kita luruskan dengan fakta yang benar:
- Mitos: Cacar air hanya menyerang anak-anak.
Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, cacar air juga dapat menyerang orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi.
- Mitos: Cacar air hanya bisa terjadi sekali seumur hidup.
Fakta: Meskipun jarang, seseorang bisa terkena cacar air lebih dari sekali, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.
- Mitos: Cacar air selalu ringan dan tidak berbahaya.
Fakta: Meskipun kebanyakan kasus cacar air ringan, komplikasi serius bisa terjadi, terutama pada bayi, orang dewasa, dan mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.
- Mitos: Vaksin cacar air tidak efektif.
Fakta: Vaksin cacar air sangat efektif dalam mencegah infeksi atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Mitos: Menggaruk lesi cacar air akan mempercepat penyembuhan.
Fakta: Menggaruk lesi cacar air justru dapat menyebabkan infeksi bakteri dan meninggalkan bekas luka permanen.
Perkembangan Terbaru dalam Penanganan Cacar Air
Penelitian dan perkembangan medis terus dilakukan untuk meningkatkan penanganan cacar air. Beberapa perkembangan terbaru meliputi:
- Vaksin yang lebih efektif: Para peneliti terus berupaya mengembangkan vaksin cacar air yang lebih efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang.
- Obat antivirus baru: Pengembangan obat antivirus baru yang lebih efektif dalam mengatasi infeksi virus varicella zoster terus dilakukan.
- Terapi imunomodulator: Penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan terapi yang dapat meningkatkan respons imun terhadap virus cacar air.
- Pengobatan topikal yang lebih baik: Pengembangan krim dan lotion yang lebih efektif untuk mengatasi gejala gatal dan nyeri pada lesi cacar air.
Meskipun perkembangan ini menjanjikan, pencegahan melalui vaksinasi dan penanganan yang tepat tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi cacar air pada anak.
Advertisement
Perawatan Jangka Panjang Pasca Cacar Air
Setelah anak sembuh dari cacar air, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perawatan jangka panjang:
- Pemantauan bekas luka
Bekas luka cacar air biasanya akan memudar seiring waktu. Namun, jika bekas luka tetap menonjol atau mengganggu, konsultasikan dengan dokter kulit untuk perawatan lebih lanjut.
- Perlindungan kulit
Kulit yang baru sembuh dari cacar air mungkin lebih sensitif terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya dan lindungi kulit anak dari paparan sinar matahari berlebihan.
- Pemantauan kesehatan umum
Meskipun jarang, virus varicella zoster dapat menetap dalam tubuh dan muncul kembali di kemudian hari sebagai herpes zoster (cacar ular). Perhatikan gejala-gejala yang mungkin muncul di masa depan.
- Penguatan sistem imun
Teruskan pola hidup sehat dengan memberikan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak tetap kuat.
FAQ Seputar Cacar Air pada Anak
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar cacar air pada anak:
- Apakah cacar air berbahaya bagi anak?
Umumnya cacar air tidak berbahaya bagi anak-anak sehat. Namun, komplikasi serius bisa terjadi pada bayi, anak dengan sistem kekebalan lemah, atau jika terjadi infeksi sekunder.
- Berapa lama cacar air akan sembuh?
Cacar air biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Ruam akan mengering dan membentuk keropeng yang kemudian akan rontok sendiri.
- Apakah anak yang sudah pernah cacar air bisa terkena lagi?
Meskipun jarang, ada kemungkinan anak terkena cacar air lebih dari sekali, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.
- Apakah vaksin cacar air aman untuk anak?
Ya, vaksin cacar air sangat aman dan efektif. Efek samping yang mungkin terjadi umumnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan.
- Bagaimana cara mencegah bekas luka cacar air?
Hindari menggaruk lesi cacar air, jaga kebersihan kulit, dan gunakan lotion calamine untuk mengurangi gatal. Jika bekas luka tetap ada, konsultasikan dengan dokter kulit untuk perawatan lebih lanjut.
Advertisement
Kesimpulan
Cacar air adalah penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak. Mengenali ciri-ciri cacar air pada anak dan memberikan penanganan yang tepat sangat penting untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi. Vaksinasi tetap menjadi cara terbaik untuk mencegah infeksi cacar air.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami gejala, cara penularan, dan penanganan cacar air pada anak. Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda cacar air, segera isolasi di rumah dan berikan perawatan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala memburuk atau ada tanda-tanda komplikasi.
Dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak dari cacar air dan komplikasinya. Ingatlah bahwa kesehatan anak adalah prioritas utama, dan penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam proses penyembuhan mereka.
