Mengenal Ciri-Ciri Sipilis, Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Pelajari ciri-ciri sipilis, penyebab, gejala, dan cara penanganannya. Kenali tanda-tanda awal untuk deteksi dini penyakit menular seksual ini.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Des 2024, 12:42 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 12:41 WIB
ciri ciri sipilis
ciri ciri sipilis ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Sipilis atau raja singa merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sipilis saat berhubungan intim. Jika tidak ditangani dengan tepat, sipilis dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri dan gejala sipilis sejak dini agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Definisi Sipilis

Sipilis adalah infeksi bakteri yang umumnya menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang dapat masuk ke tubuh melalui membran mukosa atau kulit yang terluka. Sipilis dikenal juga dengan nama raja singa.

Infeksi sipilis berkembang dalam beberapa tahap dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang atau kematian jika tidak diobati dengan tepat. Namun, sipilis dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat, terutama jika dideteksi pada tahap awal.

Sipilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sipilis selama hubungan seksual vaginal, anal atau oral. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi sipilis juga dapat menularkannya ke janin yang dikandungnya.

Penyebab Sipilis

Penyebab utama sipilis adalah infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini sangat tipis dan berbentuk spiral, sehingga sulit terdeteksi dengan mikroskop biasa. Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh melalui membran mukosa atau kulit yang terluka saat terjadi kontak langsung dengan luka sipilis.

Beberapa cara penularan sipilis antara lain:

  • Hubungan seksual vaginal, anal atau oral dengan penderita sipilis
  • Kontak langsung dengan luka sipilis
  • Penularan dari ibu hamil yang terinfeksi ke janin
  • Transfusi darah yang terinfeksi (sangat jarang terjadi)

Sipilis tidak dapat menular melalui penggunaan toilet, bak mandi, kolam renang, atau berbagi peralatan makan dengan penderita. Hal ini karena bakteri penyebabnya tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia.

Faktor Risiko Sipilis

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sipilis antara lain:

  • Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman
  • Berganti-ganti pasangan seksual
  • Pria yang berhubungan seks dengan pria
  • Orang dengan HIV/AIDS
  • Riwayat pernah menderita penyakit menular seksual lainnya
  • Penggunaan narkoba suntik
  • Usia muda (15-24 tahun)

Meskipun siapa saja bisa terkena sipilis, namun kelompok dengan faktor risiko di atas memiliki kemungkinan lebih besar terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menerapkan perilaku seks yang aman.

Gejala Sipilis

Gejala sipilis dapat bervariasi tergantung tahap perkembangan penyakitnya. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Luka kecil (chancre) yang tidak nyeri di area kelamin, mulut atau dubur
  • Ruam kemerahan di telapak tangan dan kaki
  • Demam ringan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Penurunan berat badan
  • Rambut rontok

Gejala-gejala tersebut dapat muncul dan hilang secara bergantian. Bahkan pada beberapa kasus, penderita mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik). Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan melakukan pemeriksaan rutin jika termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.

Tahapan Perkembangan Sipilis

Sipilis berkembang dalam beberapa tahap dengan gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan mengenai 4 tahap perkembangan sipilis:

1. Sipilis Primer

Tahap ini terjadi sekitar 3-90 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berupa munculnya luka kecil (chancre) yang tidak nyeri di area masuknya bakteri, biasanya di alat kelamin, dubur atau mulut. Luka ini akan sembuh sendiri dalam 3-6 minggu meskipun tidak diobati.

2. Sipilis Sekunder

Jika tidak diobati, infeksi akan berkembang ke tahap sekunder yang terjadi 2-8 minggu setelah munculnya chancre. Gejala pada tahap ini meliputi:

  • Ruam kemerahan di telapak tangan dan kaki
  • Demam ringan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala-gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.

3. Sipilis Laten

Pada tahap ini tidak ada gejala yang muncul, namun bakteri tetap ada dalam tubuh. Tahap laten bisa berlangsung bertahun-tahun jika tidak diobati.

4. Sipilis Tersier

Ini merupakan tahap paling serius yang terjadi 10-30 tahun setelah infeksi awal. Pada tahap ini, sipilis dapat menyebabkan kerusakan pada otak, saraf, jantung dan organ lainnya. Gejalanya meliputi:

  • Kesulitan mengkoordinasikan gerakan otot
  • Kelumpuhan
  • Mati rasa
  • Kebutaan
  • Demensia

Mengenali tahapan perkembangan sipilis penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Semakin dini terdeteksi dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh tanpa komplikasi serius.

Diagnosis Sipilis

Untuk mendiagnosis sipilis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan antara lain:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa adanya tanda-tanda fisik sipilis seperti luka, ruam atau pembengkakan kelenjar getah bening.

2. Tes Darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri penyebab sipilis. Beberapa jenis tes darah yang umum digunakan:

  • VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
  • RPR (Rapid Plasma Reagin)
  • TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination Assay)

3. Pemeriksaan Cairan dari Luka

Jika terdapat luka yang mencurigakan, dokter dapat mengambil sampel cairan dari luka tersebut untuk diperiksa di bawah mikroskop guna mendeteksi keberadaan bakteri Treponema pallidum.

4. Pungsi Lumbal

Pada kasus yang dicurigai telah menyebar ke sistem saraf, dokter mungkin akan melakukan pungsi lumbal untuk memeriksa cairan serebrospinal.

Diagnosis dini sangat penting untuk memulai pengobatan secepatnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika Anda mencurigai telah terpapar sipilis, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat.

Pengobatan Sipilis

Sipilis dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat, terutama jika terdeteksi pada tahap awal. Berikut adalah beberapa metode pengobatan sipilis:

1. Antibiotik

Penisilin merupakan antibiotik pilihan utama untuk mengobati sipilis. Jenis dan dosis antibiotik yang diberikan tergantung pada tahap perkembangan penyakit:

  • Sipilis tahap awal: Suntikan tunggal Benzathine penicillin G
  • Sipilis lanjut: Suntikan Benzathine penicillin G sekali seminggu selama 3 minggu

Bagi pasien yang alergi terhadap penisilin, dokter dapat meresepkan antibiotik alternatif seperti doksisiklin, tetrasiklin, atau eritromisin.

2. Pemantauan

Setelah pengobatan, pasien perlu menjalani pemeriksaan darah berkala untuk memastikan infeksi telah sembuh sepenuhnya. Pemeriksaan dilakukan pada 3, 6 dan 12 bulan setelah pengobatan.

3. Pengobatan Pasangan

Pasangan seksual penderita sipilis juga perlu menjalani pemeriksaan dan pengobatan untuk mencegah penularan kembali.

4. Penanganan Komplikasi

Jika sipilis telah menyebabkan komplikasi pada organ tertentu, mungkin diperlukan penanganan tambahan sesuai dengan jenis komplikasinya.

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan yang diresepkan dokter, meskipun gejala telah hilang. Selama masa pengobatan, pasien juga dianjurkan untuk menghindari aktivitas seksual sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

Cara Mencegah Sipilis

Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari infeksi sipilis. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan sipilis antara lain:

1. Praktik Seks Aman

  • Gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual
  • Hindari berganti-ganti pasangan seksual
  • Hindari melakukan hubungan seksual saat dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang

2. Komunikasi dengan Pasangan

  • Diskusikan riwayat kesehatan seksual dengan pasangan
  • Lakukan tes bersama sebelum memulai hubungan seksual

3. Pemeriksaan Rutin

  • Lakukan tes sipilis secara rutin jika termasuk dalam kelompok berisiko tinggi
  • Ibu hamil sebaiknya menjalani tes sipilis pada awal kehamilan

4. Edukasi

  • Pelajari informasi yang benar tentang sipilis dan cara penularannya
  • Edukasi remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seks yang aman

5. Hindari Penggunaan Narkoba Suntik

  • Jangan menggunakan narkoba suntik
  • Jika terpaksa, jangan pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, risiko terinfeksi sipilis dapat diminimalkan. Namun jika Anda mencurigai telah terpapar, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Komplikasi Sipilis

Jika tidak ditangani dengan tepat, sipilis dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mengancam jiwa. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

1. Komplikasi Neurologis

  • Meningitis
  • Stroke
  • Demensia
  • Kelumpuhan
  • Gangguan pendengaran dan penglihatan

2. Komplikasi Kardiovaskular

  • Aneurisma aorta
  • Peradangan pembuluh darah
  • Kerusakan katup jantung

3. Komplikasi pada Kehamilan

  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Kematian janin
  • Cacat bawaan pada bayi

4. Komplikasi Lainnya

  • Kerusakan hati
  • Kerusakan tulang dan sendi
  • Pembentukan tumor (gumma) di berbagai organ

Risiko komplikasi meningkat seiring dengan lamanya infeksi tidak diobati. Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi serius akibat sipilis.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter

Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan atau berada dalam situasi berikut:

  • Menemukan luka yang tidak nyeri di area kelamin, mulut atau dubur
  • Mengalami ruam yang tidak biasa, terutama di telapak tangan dan kaki
  • Baru saja melakukan hubungan seksual berisiko (tanpa pengaman atau dengan orang yang tidak dikenal)
  • Pasangan seksual didiagnosis menderita sipilis atau penyakit menular seksual lainnya
  • Hamil atau berencana hamil
  • Termasuk dalam kelompok berisiko tinggi (misalnya pria yang berhubungan seks dengan pria, pekerja seks, atau pengguna narkoba suntik)

Pemeriksaan dini sangat penting karena:

  • Sipilis lebih mudah diobati pada tahap awal
  • Pengobatan dini dapat mencegah komplikasi serius
  • Mengurangi risiko penularan ke orang lain

Jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi ke dokter. Keterbukaan Anda sangat membantu dalam mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Sipilis merupakan penyakit menular seksual yang serius namun dapat disembuhkan jika dideteksi dan ditangani sejak dini. Mengenali ciri-ciri sipilis dan faktor risikonya sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Praktik seks yang aman, pemeriksaan rutin, dan pengobatan yang tuntas merupakan kunci utama dalam mengendalikan penyebaran sipilis. Jika Anda mencurigai telah terpapar atau mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Dengan penanganan yang tepat, sipilis dapat disembuhkan dan komplikasi serius dapat dihindari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya