Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal: Panduan Lengkap

Pelajari perbedaan mendasar antara zakat fitrah dan zakat mal, termasuk pengertian, syarat, perhitungan, dan tata cara pelaksanaannya dalam Islam.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jan 2025, 21:59 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 21:59 WIB
perbedaan zakat fitrah dan zakat mal
perbedaan zakat fitrah dan zakat mal ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan umat Muslim. Sebagai bentuk ibadah yang berdimensi sosial, zakat bertujuan untuk membersihkan harta dan jiwa, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, zakat terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, terdapat perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, termasuk pengertian, syarat, perhitungan, dan tata cara pelaksanaannya.

Pengertian Zakat dalam Islam

Zakat berasal dari kata bahasa Arab "zakah" yang memiliki arti suci, berkah, tumbuh, dan berkembang. Secara istilah, zakat didefinisikan sebagai harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Pengertian ini sesuai dengan definisi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Dalam konteks keagamaan, zakat dipandang sebagai bentuk ibadah yang memiliki nilai ganda. Di satu sisi, zakat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, dan di sisi lain, zakat menjadi sarana untuk mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Hal ini tercermin dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadits yang menekankan pentingnya menunaikan zakat.

Salah satu ayat yang sering dijadikan landasan kewajiban zakat adalah Surat At-Taubah ayat 103:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya berfungsi untuk membantu orang yang membutuhkan, tetapi juga sebagai sarana penyucian diri dan harta bagi pemberi zakat (muzakki). Dengan demikian, zakat memiliki dimensi spiritual dan sosial yang saling berkaitan.

Jenis-jenis Zakat dalam Islam

Dalam syariat Islam, zakat terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Masing-masing jenis zakat ini memiliki karakteristik, ketentuan, dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis zakat tersebut:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah, juga dikenal sebagai zakat al-fitr, adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, pada bulan Ramadhan sebelum menunaikan shalat Idul Fitri. Tujuan utama zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan dan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu agar dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

2. Zakat Mal

Zakat mal, atau zakat harta, adalah zakat yang dikenakan atas harta kekayaan yang dimiliki oleh seorang muslim, baik berupa uang, emas, perak, hasil pertanian, hasil peternakan, hasil tambang, maupun hasil usaha lainnya. Zakat mal bertujuan untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang terdapat di dalamnya dan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perbedaan Mendasar Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Meskipun zakat fitrah dan zakat mal sama-sama merupakan bentuk ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam berbagai aspek. Berikut adalah perbedaan mendasar antara zakat fitrah dan zakat mal:

1. Objek Zakat

Zakat fitrah memiliki objek yang berbeda dengan zakat mal. Objek zakat fitrah adalah diri sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungan, sedangkan objek zakat mal adalah harta kekayaan yang dimiliki. Dalam zakat fitrah, setiap individu muslim wajib mengeluarkan zakat untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Sementara itu, zakat mal dikenakan atas berbagai jenis harta yang telah mencapai nisab dan haul.

2. Waktu Pelaksanaan

Perbedaan signifikan lainnya terletak pada waktu pelaksanaan kedua jenis zakat ini. Zakat fitrah memiliki waktu yang spesifik, yaitu wajib ditunaikan pada bulan Ramadhan, dengan batas waktu paling lambat sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Di sisi lain, zakat mal dapat ditunaikan kapan saja sepanjang tahun, asalkan harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan haul (satu tahun kepemilikan).

3. Besaran dan Jenis Zakat

Besaran zakat fitrah telah ditentukan secara pasti, yaitu sebesar satu sha' (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter) dari makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut. Zakat fitrah umumnya dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok atau uang yang setara nilainya. Sementara itu, besaran zakat mal bervariasi tergantung pada jenis harta yang dizakatkan, dengan ketentuan umum sebesar 2,5% dari total harta yang telah mencapai nisab.

4. Penerima Zakat

Meskipun secara umum penerima zakat (mustahik) untuk kedua jenis zakat ini sama, yaitu delapan golongan yang disebutkan dalam Al-Quran (fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil), dalam praktiknya, distribusi zakat fitrah lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin pada hari raya. Sedangkan zakat mal memiliki cakupan yang lebih luas dalam hal pendistribusiannya.

5. Syarat Wajib

Syarat wajib zakat fitrah relatif lebih sederhana dibandingkan dengan zakat mal. Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim yang masih hidup pada saat matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan, tanpa memandang usia atau kondisi ekonomi. Sementara itu, zakat mal memiliki syarat yang lebih kompleks, termasuk kepemilikan penuh atas harta, mencapai nisab, haul (untuk beberapa jenis harta), dan harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk berkembang.

Syarat dan Ketentuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah memiliki syarat dan ketentuan yang spesifik yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai syarat dan ketentuan zakat fitrah:

1. Syarat Wajib Zakat Fitrah

  • Beragama Islam: Zakat fitrah hanya diwajibkan bagi umat Islam.
  • Hidup pada saat bulan Ramadhan: Seseorang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan tidak diwajibkan membayar zakat fitrah.
  • Memiliki kelebihan makanan untuk diri sendiri dan keluarganya pada malam dan hari raya Idul Fitri.

2. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Waktu pembayaran zakat fitrah dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

  • Waktu yang diperbolehkan: Sejak awal Ramadhan
  • Waktu yang diutamakan: Setelah terbenam matahari pada malam Idul Fitri
  • Waktu yang wajib: Sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri
  • Waktu yang makruh: Setelah shalat Idul Fitri sampai sebelum terbenamnya matahari pada hari raya
  • Waktu yang haram: Setelah terbenamnya matahari pada hari raya

3. Besaran Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' atau setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan pokok lainnya. Dalam praktiknya, banyak ulama yang memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga beras atau makanan pokok tersebut.

4. Niat Zakat Fitrah

Niat merupakan syarat sahnya zakat fitrah. Berikut adalah contoh lafaz niat zakat fitrah:

"Nawaitu an ukhrija zakata al-fitri 'an nafsi fardan lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala"

5. Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat (asnaf), namun diprioritaskan untuk fakir dan miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan pada hari raya Idul Fitri.

Syarat dan Ketentuan Zakat Mal

Zakat mal memiliki syarat dan ketentuan yang lebih kompleks dibandingkan dengan zakat fitrah. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai syarat dan ketentuan zakat mal:

1. Syarat Wajib Zakat Mal

  • Islam: Zakat mal hanya diwajibkan bagi umat Islam.
  • Merdeka: Hamba sahaya tidak diwajibkan membayar zakat mal.
  • Kepemilikan penuh: Harta yang dizakatkan harus dimiliki secara penuh dan tidak terkait dengan hak orang lain.
  • Mencapai nisab: Harta telah mencapai batas minimal yang ditentukan untuk dikenai zakat.
  • Haul: Untuk beberapa jenis harta, harus telah dimiliki selama satu tahun Hijriyah.
  • Berkembang: Harta tersebut berpotensi untuk berkembang atau menghasilkan keuntungan.

2. Jenis-jenis Harta yang Wajib Dizakatkan

Berikut adalah jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya:

  • Emas, perak, dan logam mulia lainnya
  • Uang dan surat berharga
  • Hasil pertanian dan perkebunan
  • Hasil peternakan
  • Hasil tambang
  • Harta perniagaan
  • Penghasilan dan profesi
  • Rikaz (harta temuan)

3. Nisab dan Kadar Zakat Mal

Nisab dan kadar zakat mal berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya. Berikut adalah beberapa contoh:

  • Emas: Nisab 85 gram, kadar zakat 2,5%
  • Perak: Nisab 595 gram, kadar zakat 2,5%
  • Hasil pertanian: Nisab 653 kg gabah atau setara, kadar zakat 5-10% tergantung sistem pengairan
  • Hewan ternak: Bervariasi tergantung jenis dan jumlah hewan
  • Harta perniagaan: Nisab setara 85 gram emas, kadar zakat 2,5%

4. Waktu Pembayaran Zakat Mal

Waktu pembayaran zakat mal bervariasi tergantung jenis hartanya:

  • Untuk harta yang memerlukan haul (seperti emas, perak, uang), zakat dibayarkan setelah mencapai satu tahun kepemilikan.
  • Untuk hasil pertanian, zakat dibayarkan setiap kali panen.
  • Untuk zakat profesi, dapat dibayarkan setiap menerima penghasilan atau diakumulasikan selama setahun.

5. Niat Zakat Mal

Niat merupakan syarat sahnya zakat mal. Berikut adalah contoh lafaz niat zakat mal:

"Nawaitu an ukhrija zakata mali fardan lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya niat mengeluarkan zakat harta, fardhu karena Allah Ta'ala"

Cara Menghitung Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Perhitungan zakat fitrah dan zakat mal memiliki metode yang berbeda. Berikut adalah panduan untuk menghitung kedua jenis zakat tersebut:

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Perhitungan zakat fitrah relatif sederhana:

  1. Tentukan jenis makanan pokok yang akan dizakatkan (misalnya beras).
  2. Ukur sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa.
  3. Jika ingin membayar dengan uang, kalikan jumlah tersebut dengan harga makanan pokok per kilogram atau liter.

Contoh: Jika harga beras Rp10.000/kg, maka zakat fitrah per orang adalah 2,5 kg x Rp10.000 = Rp25.000

Cara Menghitung Zakat Mal

Perhitungan zakat mal lebih kompleks dan bervariasi tergantung jenis hartanya. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Zakat Emas dan Perak

  • Nisab emas: 85 gram
  • Nisab perak: 595 gram
  • Kadar zakat: 2,5%

Contoh: Jika seseorang memiliki emas seberat 100 gram, maka zakatnya adalah:100 gram x 2,5% = 2,5 gram emas

2. Zakat Penghasilan

  • Nisab: Setara dengan 85 gram emas per tahun
  • Kadar zakat: 2,5%

Contoh: Jika penghasilan seseorang per bulan Rp10.000.000 dan harga emas Rp800.000/gram, maka:

  1. Penghasilan setahun: Rp10.000.000 x 12 = Rp120.000.000
  2. Nisab: 85 x Rp800.000 = Rp68.000.000
  3. Karena penghasilan setahun melebihi nisab, maka wajib zakat
  4. Zakat yang harus dibayar: Rp120.000.000 x 2,5% = Rp3.000.000 per tahun atau Rp250.000 per bulan

3. Zakat Pertanian

  • Nisab: 653 kg gabah atau setara
  • Kadar zakat: 5% jika menggunakan irigasi, 10% jika tadah hujan

Contoh: Jika hasil panen 1000 kg gabah dengan sistem irigasi, maka zakatnya adalah:1000 kg x 5% = 50 kg gabah

Tata Cara Pembayaran Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Pembayaran zakat fitrah dan zakat mal dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah panduan umum untuk menunaikan kedua jenis zakat tersebut:

Tata Cara Pembayaran Zakat Fitrah

  1. Tentukan jumlah anggota keluarga yang akan dibayarkan zakatnya.
  2. Hitung total zakat yang harus dibayarkan (jumlah anggota keluarga x 2,5 kg beras atau nilai uang yang setara).
  3. Niatkan untuk membayar zakat fitrah.
  4. Bayarkan zakat kepada amil zakat di masjid terdekat, lembaga amil zakat resmi, atau langsung kepada mustahik (penerima zakat) yang berhak.
  5. Usahakan untuk membayar zakat fitrah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Tata Cara Pembayaran Zakat Mal

  1. Hitung total harta yang dimiliki dan tentukan jenis zakatnya.
  2. Pastikan harta tersebut telah mencapai nisab dan haul (jika diperlukan).
  3. Hitung jumlah zakat yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis harta dan kadar zakatnya.
  4. Niatkan untuk membayar zakat mal.
  5. Bayarkan zakat kepada lembaga amil zakat resmi atau langsung kepada mustahik yang berhak.
  6. Catat pembayaran zakat untuk memudahkan perhitungan di tahun berikutnya.

Manfaat dan Hikmah Zakat

Zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, memiliki berbagai manfaat dan hikmah, baik bagi pemberi zakat (muzakki), penerima zakat (mustahik), maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat dan hikmah zakat:

1. Bagi Pemberi Zakat (Muzakki)

  • Membersihkan dan menyucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta benda.
  • Melatih jiwa untuk bersikap tulus dan ikhlas dalam beramal.
  • Meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
  • Mengembangkan kekayaan batin dan menumbuhkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
  • Menjaga dan memelihara harta dari incaran pencuri dan preman.

2. Bagi Penerima Zakat (Mustahik)

  • Membantu meringankan beban ekonomi yang mereka hadapi.
  • Menghilangkan sifat iri dan dengki yang mungkin timbul dari mereka yang ekonominya lemah terhadap yang kuat.
  • Menimbulkan rasa syukur dan simpati pada orang-orang kaya yang peduli terhadap mereka yang tidak mampu.

3. Bagi Masyarakat

  • Menciptakan keamanan dan ketentraman sosial.
  • Membantu meningkatkan taraf pendidikan dan pengetahuan umat.
  • Membantu pembangunan sarana dan prasarana bagi masyarakat.
  • Meningkatkan kesejahteraan umat secara umum.
  • Mengurangi pengangguran dan meningkatkan sumber daya manusia.

Mitos dan Fakta Seputar Zakat

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar zakat yang perlu diluruskan. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang zakat:

Mitos 1: Zakat hanya wajib bagi orang kaya

Fakta: Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim, kaya maupun miskin, selama memiliki kelebihan makanan untuk diri dan keluarganya pada malam dan hari raya Idul Fitri. Sementara zakat mal memang hanya diwajibkan bagi mereka yang hartanya telah mencapai nisab.

Mitos 2: Zakat cukup dibayar sekali seumur hidup

Fakta: Zakat fitrah wajib dibayarkan setiap tahun menjelang Idul Fitri. Zakat mal wajib dibayarkan setiap kali harta mencapai nisab dan haul (untuk jenis harta tertentu).

Mitos 3: Zakat hanya boleh diberikan dalam bentuk uang

Fakta: Zakat dapat diberikan dalam bentuk barang (seperti makanan pokok untuk zakat fitrah) atau uang, tergantung pada jenis zakat dan kebutuhan mustahik.

Mitos 4: Zakat hanya boleh diberikan kepada fakir miskin

Fakta: Meskipun fakir miskin adalah prioritas, zakat dapat diberikan kepada delapan golongan (asnaf) yang disebutkan dalam Al-Quran.

Mitos 5: Membayar zakat mengurangi harta

Fakta: Secara spiritual, membayar zakat justru membersihkan dan mengembangkan harta. Allah SWT berjanji akan mengganti dan melipatgandakan harta yang dikeluarkan untuk zakat.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Zakat

1. Apakah zakat fitrah bisa dibayar dengan uang?

Jawaban: Mayoritas ulama memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang yang nilainya setara dengan harga makanan pokok yang seharusnya dikeluarkan, selama hal tersebut lebih bermanfaat bagi mustahik.

2. Bagaimana jika seseorang tidak mampu membayar zakat fitrah?

Jawaban: Jika seseorang benar-benar tidak mampu membayar zakat fitrah, ia dibebaskan dari kewajiban tersebut. Namun, ia tetap dianjurkan untuk berusaha membayarnya meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.

3. Apakah zakat mal harus dibayar sekaligus atau bisa dicicil?

Jawaban: Zakat mal boleh dibayar sekaligus atau dicicil, asalkan total pembayaran mencapai jumlah yang wajib dikeluarkan dan diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

4. Bagaimana cara menghitung zakat untuk investasi saham?

Jawaban: Zakat saham dihitung berdasarkan nilai pasar saham pada saat jatuh tempo zakat (haul). Jika saham dibeli untuk diperdagangkan, zakatnya 2,5% dari nilai pasar. Jika untuk investasi jangka panjang, zakatnya 10% dari dividen yang diterima.

5. Apakah boleh memberikan zakat kepada non-muslim?

Jawaban: Mayoritas ulama berpendapat bahwa zakat harus diberikan kepada muslim. Namun, beberapa ulama kontemporer membolehkan pemberian zakat kepada non-muslim dalam kondisi tertentu, terutama jika kebutuhan muslim telah terpenuhi.

Kesimpulan

Zakat fitrah dan zakat mal merupakan dua jenis zakat yang memiliki peran penting dalam ajaran Islam. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membersihkan harta dan membantu sesama, terdapat perbedaan signifikan dalam hal objek, waktu pelaksanaan, besaran, dan ketentuan lainnya. Zakat fitrah lebih berfokus pada penyucian diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan membantu fakir miskin menjelang Idul Fitri. Sementara itu, zakat mal memiliki cakupan yang lebih luas dalam hal jenis harta yang dizakatkan dan tujuan pendistribusiannya.

Memahami perbedaan dan ketentuan masing-masing jenis zakat ini sangat penting bagi setiap muslim untuk dapat menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar dan tepat sasaran. Dengan menjalankan kewajiban zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajibannya kepada Allah SWT, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Semoga pemahaman yang lebih baik tentang zakat ini dapat mendorong kita semua untuk lebih peduli dan berbagi kepada sesama, serta meraih keberkahan dan ridha Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya