Tes Psikotes Kepribadian EPPS: Panduan Lengkap untuk Memahami Diri

Pelajari semua tentang tes psikotes kepribadian EPPS, dari pengertian, cara mengerjakan, hingga manfaatnya. Panduan lengkap untuk memahami diri Anda.

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 17 Feb 2025, 08:27 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 08:27 WIB
tes psikotes kepribadian epps
tes psikotes kepribadian epps ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tes psikotes kepribadian EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) merupakan salah satu alat ukur psikologi yang sering digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan oleh Allen L. Edwards berdasarkan teori kebutuhan Henry Murray. Melalui artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang tes EPPS, mulai dari pengertian, tujuan, cara mengerjakan, hingga manfaatnya.

Pengertian Tes Psikotes Kepribadian EPPS

Tes EPPS adalah instrumen psikologi yang dirancang untuk mengukur 15 kebutuhan dan motivasi dasar manusia. Tes ini terdiri dari 225 pasang pernyataan yang harus dipilih oleh peserta tes berdasarkan kecenderungan kepribadian mereka. Setiap pasangan pernyataan mewakili dua kebutuhan yang berbeda, dan peserta harus memilih satu yang paling sesuai dengan dirinya.

Tes EPPS menggunakan metode forced choice, di mana peserta harus memilih salah satu dari dua pernyataan yang disajikan, meskipun mungkin keduanya dirasa tidak sesuai atau justru keduanya sesuai. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bias social desirability, yaitu kecenderungan seseorang untuk menjawab sesuai dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat.

Keunikan tes EPPS terletak pada kemampuannya untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan psikologis yang mungkin tidak disadari oleh individu itu sendiri. Dengan demikian, tes ini dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang motivasi dan dorongan internal seseorang.

Tujuan dan Manfaat Tes Psikotes Kepribadian EPPS

Tes EPPS memiliki beberapa tujuan dan manfaat penting, di antaranya:

  • Memahami kepribadian: Tes ini membantu individu dan profesional untuk memahami aspek-aspek kepribadian yang mungkin tidak terlihat secara langsung.
  • Pengembangan karir: Hasil tes dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam memilih karir yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhannya.
  • Seleksi karyawan: Perusahaan sering menggunakan tes EPPS dalam proses rekrutmen untuk menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan.
  • Konseling dan terapi: Psikolog dan konselor dapat menggunakan hasil tes sebagai dasar untuk memberikan saran dan intervensi yang tepat.
  • Pengembangan tim: Dalam konteks organisasi, pemahaman tentang kepribadian anggota tim dapat membantu meningkatkan kerjasama dan produktivitas.
  • Penelitian psikologi: Tes EPPS sering digunakan dalam penelitian untuk memahami hubungan antara kepribadian dan berbagai aspek kehidupan.

Dengan memahami kebutuhan dan motivasi dasar seseorang, tes EPPS dapat memberikan wawasan berharga untuk pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup.

15 Aspek Kepribadian yang Diukur dalam Tes EPPS

Tes EPPS mengukur 15 aspek kepribadian yang dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia. Berikut adalah penjelasan singkat untuk masing-masing aspek:

  1. Achievement (Pencapaian): Kebutuhan untuk berhasil, menyelesaikan tugas dengan baik, dan mencapai prestasi.
  2. Deference (Penghormatan): Kecenderungan untuk mengikuti arahan dan menghormati otoritas.
  3. Order (Keteraturan): Kebutuhan akan kerapian, struktur, dan organisasi dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Exhibition (Pamer): Keinginan untuk menjadi pusat perhatian dan mengesankan orang lain.
  5. Autonomy (Otonomi): Kebutuhan untuk mandiri dan bebas dari kendali orang lain.
  6. Affiliation (Afiliasi): Keinginan untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang positif.
  7. Intraception (Introspeksi): Kebutuhan untuk memahami motif dan perasaan diri sendiri serta orang lain.
  8. Succorance (Dukungan): Keinginan untuk mendapatkan simpati, dukungan, dan perhatian dari orang lain.
  9. Dominance (Dominasi): Kebutuhan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain.
  10. Abasement (Perendahan diri): Kecenderungan untuk menerima kritik dan hukuman, serta merasa bersalah.
  11. Nurturance (Pengasuhan): Keinginan untuk merawat dan membantu orang lain.
  12. Change (Perubahan): Kebutuhan akan variasi dan pengalaman baru dalam hidup.
  13. Endurance (Ketahanan): Kemampuan untuk bertahan dan menyelesaikan tugas-tugas yang sulit.
  14. Heterosexuality (Heteroseksualitas): Ketertarikan terhadap lawan jenis dan keinginan untuk menjalin hubungan romantis.
  15. Aggression (Agresi): Kecenderungan untuk bersikap tegas atau bahkan agresif dalam menghadapi situasi.

Setiap aspek ini diukur secara relatif terhadap aspek lainnya, memberikan gambaran yang komprehensif tentang prioritas kebutuhan seseorang.

Cara Mengerjakan Tes Psikotes Kepribadian EPPS

Mengerjakan tes EPPS membutuhkan kejujuran dan pemahaman diri yang baik. Berikut adalah langkah-langkah dan tips untuk mengerjakan tes ini:

  1. Persiapan mental: Sebelum memulai tes, pastikan Anda dalam kondisi mental yang baik dan tidak sedang stres.
  2. Baca instruksi dengan seksama: Pahami cara menjawab dan format tes dengan baik sebelum mulai mengerjakan.
  3. Jawab dengan jujur: Ingat bahwa tidak ada jawaban benar atau salah dalam tes ini. Pilihlah jawaban yang paling mencerminkan diri Anda.
  4. Jangan terlalu lama memikirkan satu soal: Meskipun tidak ada batasan waktu, usahakan untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu pada satu pertanyaan.
  5. Konsisten dalam menjawab: Beberapa pertanyaan mungkin akan muncul kembali dalam bentuk yang berbeda. Pastikan jawaban Anda konsisten.
  6. Hindari social desirability bias: Jangan tergoda untuk memilih jawaban yang Anda anggap "benar" secara sosial. Pilihlah yang benar-benar sesuai dengan diri Anda.
  7. Jawab semua pertanyaan: Pastikan tidak ada pertanyaan yang terlewat, karena hal ini dapat mempengaruhi hasil tes.
  8. Rileks selama mengerjakan: Jaga agar diri Anda tetap tenang dan fokus selama proses pengerjaan tes.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa hasil tes EPPS yang Anda dapatkan akan mencerminkan kepribadian Anda dengan akurat.

Interpretasi Hasil Tes EPPS

Setelah menyelesaikan tes EPPS, hasil akan diinterpretasikan oleh seorang psikolog atau profesional yang terlatih. Proses interpretasi melibatkan beberapa tahap:

  1. Skoring: Jawaban Anda akan diberi skor untuk masing-masing dari 15 aspek kepribadian.
  2. Analisis profil: Skor-skor tersebut akan membentuk profil kepribadian yang menunjukkan kekuatan relatif dari setiap aspek.
  3. Perbandingan normatif: Hasil Anda akan dibandingkan dengan norma populasi untuk melihat bagaimana Anda berbeda atau mirip dengan rata-rata.
  4. Interpretasi kualitatif: Psikolog akan menganalisis kombinasi skor untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang kepribadian Anda.
  5. Kontekstualisasi: Hasil akan diinterpretasikan dalam konteks tujuan penggunaan tes, misalnya untuk seleksi kerja atau konseling karir.

Penting untuk diingat bahwa hasil tes EPPS bukanlah penilaian mutlak tentang kepribadian seseorang. Hasil ini harus dilihat sebagai salah satu alat untuk memahami diri dan sebaiknya digunakan bersama dengan metode penilaian lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

Kelebihan dan Keterbatasan Tes EPPS

Seperti halnya alat ukur psikologi lainnya, tes EPPS memiliki kelebihan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:

Kelebihan:

  • Memberikan gambaran yang mendalam tentang motivasi dan kebutuhan psikologis seseorang.
  • Mengurangi bias social desirability melalui metode forced choice.
  • Dapat digunakan untuk berbagai tujuan, dari seleksi karyawan hingga konseling pribadi.
  • Memiliki dasar teoritis yang kuat dari teori kebutuhan Murray.
  • Telah digunakan secara luas dan memiliki banyak penelitian pendukung.

Keterbatasan:

  • Metode forced choice dapat membuat beberapa orang merasa frustrasi karena harus memilih antara dua opsi yang mungkin keduanya tidak sesuai.
  • Hasil tes dapat dipengaruhi oleh kondisi mental dan emosional saat mengerjakan tes.
  • Interpretasi hasil memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan sendiri.
  • Beberapa kritik menyatakan bahwa 15 aspek yang diukur mungkin tidak mencakup seluruh spektrum kepribadian manusia.
  • Tes ini cukup panjang (225 pasang pernyataan) yang dapat menyebabkan kelelahan pada peserta tes.

Meskipun memiliki keterbatasan, tes EPPS tetap menjadi alat yang berharga dalam memahami kepribadian seseorang, terutama ketika digunakan bersama dengan metode penilaian lainnya.

Perbandingan Tes EPPS dengan Tes Kepribadian Lainnya

Tes EPPS adalah salah satu dari banyak tes kepribadian yang tersedia. Berikut adalah perbandingan singkat dengan beberapa tes kepribadian populer lainnya:

EPPS vs Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

  • EPPS fokus pada kebutuhan dan motivasi, sementara MBTI mengukur preferensi kognitif dan perilaku.
  • EPPS menggunakan skala kontinum, sedangkan MBTI mengkategorikan orang ke dalam 16 tipe kepribadian.
  • EPPS lebih sering digunakan dalam konteks profesional, sementara MBTI populer baik di lingkungan kerja maupun pribadi.

EPPS vs Big Five Personality Test

  • EPPS mengukur 15 aspek spesifik, sedangkan Big Five berfokus pada 5 trait kepribadian utama (Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, Neuroticism).
  • EPPS menggunakan format forced choice, sementara Big Five biasanya menggunakan skala Likert.
  • Big Five dianggap lebih universal dan memiliki dukungan penelitian yang lebih luas.

EPPS vs 16 Personality Factor Questionnaire (16PF)

  • EPPS berfokus pada kebutuhan psikologis, sedangkan 16PF mengukur trait kepribadian yang lebih luas.
  • 16PF memiliki 16 faktor primer dan 5 faktor global, sementara EPPS konsisten dengan 15 aspeknya.
  • 16PF sering digunakan dalam konteks klinis, sementara EPPS lebih umum dalam setting organisasi.

Setiap tes memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan tes yang tepat tergantung pada tujuan spesifik dan konteks penggunaannya.

Aplikasi Tes EPPS dalam Berbagai Bidang

Tes EPPS memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya:

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

  • Seleksi karyawan: Membantu mencocokkan kepribadian kandidat dengan kebutuhan posisi.
  • Pengembangan karyawan: Mengidentifikasi area pengembangan dan potensi kepemimpinan.
  • Penempatan kerja: Memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan motivasi mereka.

2. Konseling dan Psikoterapi

  • Pemahaman diri: Membantu klien memahami motivasi dan kebutuhan mereka yang mungkin tidak disadari.
  • Perencanaan intervensi: Menyusun strategi terapi yang sesuai dengan kepribadian klien.
  • Evaluasi kemajuan: Mengukur perubahan dalam motivasi dan kebutuhan selama proses terapi.

3. Pendidikan dan Bimbingan Karir

  • Pemilihan jurusan: Membantu siswa memilih bidang studi yang sesuai dengan kepribadian mereka.
  • Perencanaan karir: Memberikan wawasan tentang jenis pekerjaan yang mungkin cocok.
  • Pengembangan soft skills: Mengidentifikasi area pengembangan diri untuk meningkatkan prospek karir.

4. Penelitian Psikologi

  • Studi korelasional: Menyelidiki hubungan antara kepribadian dan berbagai variabel psikologis lainnya.
  • Penelitian longitudinal: Mempelajari perubahan kepribadian seiring waktu.
  • Validasi teori: Menguji teori-teori psikologi yang berkaitan dengan motivasi dan kebutuhan manusia.

5. Pengembangan Tim dan Organisasi

  • Pembentukan tim: Menyusun tim dengan kombinasi kepribadian yang saling melengkapi.
  • Resolusi konflik: Memahami perbedaan motivasi yang mungkin menyebabkan konflik dalam tim.
  • Peningkatan komunikasi: Mengoptimalkan interaksi antar anggota tim berdasarkan pemahaman kepribadian masing-masing.

Dengan aplikasi yang luas ini, tes EPPS terus menjadi alat yang berharga dalam memahami dan mengoptimalkan potensi manusia di berbagai bidang kehidupan.

Persiapan Menghadapi Tes EPPS

Meskipun tes EPPS dirancang untuk mengukur kepribadian alami seseorang, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mempersiapkan diri:

  1. Pahami tujuan tes: Ketahui mengapa Anda mengambil tes ini, apakah untuk keperluan pekerjaan, konseling, atau pengembangan diri.
  2. Istirahat yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup malam sebelum tes untuk memastikan pikiran Anda segar.
  3. Kurangi stres: Lakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tes, seperti meditasi atau olahraga ringan.
  4. Kenali diri sendiri: Luangkan waktu untuk merefleksikan diri dan memahami motivasi serta kebutuhan Anda.
  5. Baca instruksi dengan teliti: Pastikan Anda memahami cara menjawab tes dengan benar.
  6. Jujur pada diri sendiri: Ingat bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah, fokus pada menjawab sesuai dengan diri Anda yang sebenarnya.
  7. Jangan mencoba "menipu" tes: Tes EPPS dirancang untuk mendeteksi inkonsistensi, jadi cobalah untuk menjawab sejujur mungkin.
  8. Persiapkan pertanyaan: Jika Anda akan mendiskusikan hasil tes dengan seorang profesional, siapkan pertanyaan yang ingin Anda ajukan.

Dengan persiapan yang baik, Anda dapat memastikan bahwa hasil tes EPPS akan memberikan gambaran yang akurat tentang kepribadian Anda.

Mitos dan Fakta Seputar Tes EPPS

Ada beberapa mitos yang beredar tentang tes EPPS. Mari kita klarifikasi dengan fakta yang sebenarnya:

Mitos 1: Tes EPPS dapat menentukan kesuksesan karir seseorang

Fakta: Tes EPPS hanya memberikan gambaran tentang motivasi dan kebutuhan seseorang. Kesuksesan karir dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti keterampilan, pengalaman, dan peluang.

Mitos 2: Ada jawaban yang benar dan salah dalam tes EPPS

Fakta: Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam tes EPPS. Tes ini dirancang untuk mengukur preferensi dan kecenderungan alami seseorang.

Mitos 3: Hasil tes EPPS tidak dapat berubah seumur hidup

Fakta: Meskipun kepribadian cenderung stabil, motivasi dan kebutuhan seseorang dapat berubah seiring waktu dan pengalaman hidup.

Mitos 4: Tes EPPS dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan mental

Fakta: Tes EPPS tidak dirancang untuk tujuan diagnostik klinis. Ini adalah alat untuk memahami kepribadian normal, bukan untuk mengidentifikasi patologi.

Mitos 5: Seseorang dapat dengan mudah memanipulasi hasil tes EPPS

Fakta: Meskipun mungkin untuk mencoba memanipulasi jawaban, tes EPPS memiliki mekanisme untuk mendeteksi inkonsistensi dan ketidakjujuran dalam menjawab.

Mitos 6: Tes EPPS hanya relevan untuk orang dewasa

Fakta: Meskipun umumnya digunakan untuk orang dewasa, ada versi tes EPPS yang telah diadaptasi untuk remaja dan mahasiswa.

Mitos 7: Hasil tes EPPS bersifat rahasia dan tidak boleh dibagikan

Fakta: Hasil tes EPPS adalah milik individu yang mengambil tes. Mereka berhak untuk mengetahui hasilnya dan memutuskan apakah ingin membagikannya atau tidak.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda menginterpretasikan dan menggunakan hasil tes EPPS dengan lebih bijaksana.

Perkembangan Terbaru dalam Tes EPPS

Meskipun tes EPPS telah ada sejak tahun 1950-an, alat ukur ini terus mengalami perkembangan dan adaptasi. Berikut beberapa perkembangan terbaru:

  1. Versi digital: Tes EPPS kini tersedia dalam format digital, memungkinkan administrasi dan skoring yang lebih efisien.
  2. Adaptasi lintas budaya: Peneliti telah mengembangkan versi tes EPPS yang disesuaikan dengan konteks budaya berbeda, meningkatkan validitas tes di berbagai negara.
  3. Integrasi dengan big data: Beberapa perusahaan mulai mengintegrasikan hasil tes EPPS dengan data kinerja karyawan untuk analisis prediktif yang lebih akurat.
  4. Pengembangan norma baru: Norma-norma untuk interpretasi hasil tes terus diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam populasi.
  5. Aplikasi dalam AI dan machine learning: Penelitian terbaru mulai mengeksplorasi penggunaan algoritma AI untuk meningkatkan akurasi interpretasi hasil tes.
  6. Studi longitudinal: Penelitian jangka panjang sedang dilakukan untuk memahami bagaimana skor EPPS berubah seiring waktu dan pengalaman hidup.
  7. Kombinasi dengan alat ukur lain: Para peneliti mengembangkan metode untuk mengintegrasikan hasil EPPS dengan tes kepribadian lainnya untuk gambaran yang lebih komprehensif.

Perkembangan-perkembangan ini menunjukkan bahwa tes EPPS tetap relevan dan terus beradaptasi dengan kebutuhan modern dalam memahami kepribadian manusia.

Kesimpulan

Tes psikotes kepribadian EPPS merupakan alat yang berharga dalam memahami motivasi dan kebutuhan psikologis seseorang. Melalui 15 aspek yang diukurnya, tes ini memberikan wawasan mendalam tentang kecenderungan kepribadian yang mungkin tidak disadari oleh individu itu sendiri.

Meskipun memiliki keterbatasan, seperti halnya semua alat ukur psikologi, EPPS tetap menjadi instrumen yang dihargai dalam berbagai bidang, mulai dari manajemen sumber daya manusia hingga konseling pribadi. Kekuatan utamanya terletak pada kemampuannya untuk mengurangi bias social desirability dan memberikan gambaran yang relatif objektif tentang prioritas kebutuhan seseorang.

Penting untuk diingat bahwa hasil tes EPPS bukanlah penilaian mutlak atau takdir yang tidak bisa diubah. Sebaliknya, ini adalah alat untuk introspeksi dan pengembangan diri. Dengan pemahaman yang tepat tentang kekuatan dan keterbatasan tes ini, individu dan profesional dapat menggunakannya sebagai langkah awal dalam perjalanan memahami kompleksitas kepribadian manusia.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian psikologi, tes EPPS terus beradaptasi dan berkembang. Hal ini menjamin relevansinya dalam membantu individu, organisasi, dan masyarakat untuk lebih memahami dinamika kepribadian manusia di era modern.

Pada akhirnya, tes EPPS adalah salah satu alat dalam toolkit yang lebih besar untuk memahami diri dan orang lain. Ketika digunakan dengan bijak dan dalam konteks yang tepat, tes ini dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan pribadi, pengembangan karir, dan peningkatan hubungan interpersonal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya