Cara Membuat Tape Ketan yang Lezat, Perhatikan Waktu Fermentasinya

Pelajari cara membuat tape ketan yang lezat dan kaya manfaat. Simak panduan lengkap mulai dari bahan, proses fermentasi, hingga penyajiannya.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 22 Jan 2025, 19:36 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 19:36 WIB
tape ketan
tape ketan hijau (wikimedia commons)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tape ketan merupakan salah satu kudapan tradisional Indonesia yang telah lama dikenal dan digemari oleh berbagai kalangan. Makanan hasil fermentasi ini tidak hanya memiliki cita rasa yang khas, tetapi juga menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang menarik untuk diulas. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai cara membuat tape ketan yang lezat dan berkhasiat, mulai dari pemilihan bahan hingga proses fermentasinya.

Definisi Tape Ketan

Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan yang difermentasi menggunakan ragi. Proses fermentasi ini mengubah tekstur beras ketan menjadi lebih lembut dan berair, serta menghasilkan rasa manis dan sedikit asam yang khas. Tape ketan biasanya disajikan sebagai camilan atau dapat diolah menjadi berbagai hidangan lainnya.

Makanan fermentasi ini telah menjadi bagian dari kuliner Nusantara sejak lama dan memiliki beragam variasi di berbagai daerah. Selain rasanya yang unik, tape ketan juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan probiotik dan nutrisi lainnya yang dihasilkan selama proses fermentasi.

Proses pembuatan tape ketan melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas hingga proses fermentasi yang tepat. Keberhasilan dalam membuat tape ketan yang lezat dan berkualitas tinggi sangat bergantung pada ketepatan dalam mengikuti setiap langkah pembuatannya.

Bahan-bahan yang Diperlukan

Untuk membuat tape ketan yang lezat dan berkualitas, diperlukan bahan-bahan utama sebagai berikut:

  • 1 kg beras ketan putih atau hitam (pilih yang berkualitas baik)
  • 2-3 butir ragi tape
  • Gula pasir secukupnya (opsional)
  • Air bersih secukupnya
  • Daun pisang atau wadah plastik bersih untuk membungkus

Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tape ketan yang berkualitas. Berikut beberapa tips dalam memilih bahan:

  1. Beras Ketan: Pilih beras ketan yang bersih, tidak berbau apek, dan bebas dari kutu. Beras ketan yang berkualitas baik akan menghasilkan tekstur tape yang lebih lembut dan rasa yang lebih enak.
  2. Ragi Tape: Gunakan ragi tape yang masih segar dan aktif. Ragi yang sudah kadaluarsa atau tidak aktif dapat menyebabkan kegagalan dalam proses fermentasi.
  3. Air: Gunakan air bersih dan matang untuk merendam dan mengukus beras ketan. Air yang tidak bersih dapat mempengaruhi rasa dan kualitas tape.
  4. Daun Pisang: Jika menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, pilih daun yang masih segar dan bersih. Daun pisang dapat memberikan aroma khas pada tape ketan.

Selain bahan-bahan utama tersebut, Anda juga dapat menambahkan bahan tambahan seperti daun pandan atau ekstrak vanila untuk memberikan aroma yang lebih harum pada tape ketan. Namun, penggunaan bahan tambahan ini bersifat opsional dan tergantung pada selera masing-masing.

Langkah-langkah Pembuatan

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat tape ketan yang lezat dan berkhasiat:

  1. Cuci bersih beras ketan hingga air bilasannya jernih. Rendam beras ketan dalam air bersih selama 2-3 jam atau semalaman.
  2. Setelah direndam, tiriskan beras ketan dan kukus selama 15-20 menit hingga setengah matang.
  3. Angkat beras ketan yang sudah setengah matang, pindahkan ke dalam wadah lebar. Siram dengan air panas secukupnya, aduk rata, dan diamkan sebentar hingga air terserap.
  4. Kukus kembali beras ketan selama 20-30 menit atau hingga benar-benar matang. Pastikan teksturnya sudah empuk namun tidak terlalu lembek.
  5. Angkat ketan yang sudah matang dan letakkan di atas nampan atau wadah lebar. Biarkan hingga benar-benar dingin. Proses pendinginan ini penting agar ragi dapat bekerja dengan baik.
  6. Sementara menunggu ketan dingin, haluskan ragi tape menggunakan sendok atau alat penghalus lainnya.
  7. Setelah ketan dingin, taburi dengan ragi tape yang sudah dihaluskan secara merata. Pastikan seluruh permukaan ketan tertutupi ragi.
  8. Jika ingin tape yang lebih manis, Anda bisa menambahkan sedikit gula pasir di atas taburan ragi.
  9. Ambil sejumput ketan yang sudah ditaburi ragi, bentuk menjadi bulatan atau sesuai selera. Bungkus dengan daun pisang yang sudah dibersihkan atau masukkan ke dalam wadah plastik bersih.
  10. Simpan tape ketan di tempat yang bersih, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung selama 2-3 hari untuk proses fermentasi.
  11. Setelah 2-3 hari, tape ketan siap dinikmati. Anda akan melihat teksturnya yang sudah berair dan tercium aroma khas tape.

Proses fermentasi tape ketan membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari, tergantung pada suhu lingkungan dan jumlah ragi yang digunakan. Tape ketan yang sudah jadi ditandai dengan tekstur yang lembut, berair, dan memiliki aroma khas fermentasi yang harum.

Tips Membuat Tape Ketan yang Sempurna

Untuk menghasilkan tape ketan yang lezat dan berkualitas tinggi, perhatikan tips-tips berikut ini:

  1. Gunakan beras ketan berkualitas baik: Pilih beras ketan yang bersih, tidak berbau apek, dan bebas dari kutu. Kualitas beras ketan akan mempengaruhi hasil akhir tape.
  2. Perhatikan proses perendaman: Rendam beras ketan selama 2-3 jam atau semalaman untuk memastikan beras menyerap air dengan baik. Ini akan membantu proses pengukusan menjadi lebih sempurna.
  3. Kukus dengan benar: Pastikan beras ketan dikukus hingga benar-benar matang. Ketan yang kurang matang akan menghasilkan tape yang keras dan kurang enak.
  4. Dinginkan ketan dengan sempurna: Biarkan ketan benar-benar dingin sebelum ditaburi ragi. Ketan yang masih hangat dapat menonaktifkan ragi dan menghambat proses fermentasi.
  5. Gunakan ragi yang masih aktif: Pastikan ragi tape yang digunakan masih segar dan aktif. Ragi yang sudah kadaluarsa atau tidak aktif dapat menyebabkan kegagalan fermentasi.
  6. Jaga kebersihan: Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan bersih untuk menghindari kontaminasi yang dapat merusak proses fermentasi.
  7. Atur suhu fermentasi: Simpan tape ketan di tempat yang memiliki suhu ruang yang stabil, sekitar 25-30°C. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi proses fermentasi.
  8. Hindari membuka bungkusan: Selama proses fermentasi, hindari membuka bungkusan tape terlalu sering karena dapat mengganggu proses fermentasi.
  9. Perhatikan waktu fermentasi: Fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan tape yang terlalu asam atau bahkan beralkohol. Periksa tape setelah 2-3 hari untuk hasil yang optimal.
  10. Eksperimen dengan variasi: Jangan ragu untuk bereksperimen dengan menambahkan bahan seperti daun pandan atau vanila untuk variasi rasa dan aroma.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam membuat tape ketan yang lezat dan berkualitas tinggi. Ingatlah bahwa membuat tape ketan memerlukan kesabaran dan praktik, jadi jangan berkecil hati jika hasil pertama tidak sempurna. Teruslah berlatih dan Anda akan menemukan formula terbaik untuk membuat tape ketan yang sesuai dengan selera Anda.

Jenis-jenis Tape Ketan

Tape ketan memiliki beberapa variasi yang populer di Indonesia. Berikut adalah beberapa jenis tape ketan yang sering dijumpai:

  1. Tape Ketan Putih:

    Tape ketan putih adalah jenis yang paling umum ditemui. Dibuat dari beras ketan putih, tape ini memiliki warna putih kekuningan dengan tekstur lembut dan rasa manis yang khas. Tape ketan putih sering dijadikan camilan atau bahan dasar untuk berbagai hidangan manis.

  2. Tape Ketan Hitam:

    Menggunakan beras ketan hitam sebagai bahan dasarnya, tape ketan hitam memiliki warna gelap dan rasa yang sedikit berbeda dari tape ketan putih. Tape ini memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih kuat. Tape ketan hitam juga dikenal memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi.

  3. Tape Ketan Hijau:

    Tape ketan hijau dibuat dengan menambahkan pewarna alami seperti daun pandan atau daun suji pada beras ketan putih. Selain memberikan warna hijau yang menarik, penambahan daun pandan juga memberikan aroma harum yang khas.

  4. Tape Ketan Merah:

    Meskipun tidak sepopuler jenis lainnya, tape ketan merah juga dapat ditemui di beberapa daerah. Warna merahnya biasanya berasal dari pewarna alami seperti angkak atau buah naga. Tape ini memiliki tampilan yang unik dan rasa yang sedikit berbeda.

  5. Tape Ketan Durian:

    Variasi ini menggabungkan tape ketan dengan buah durian, menghasilkan tape dengan aroma dan rasa durian yang kuat. Tape ketan durian sangat populer di daerah-daerah penghasil durian.

Setiap jenis tape ketan memiliki karakteristik rasa, tekstur, dan aroma yang unik. Perbedaan ini tidak hanya berasal dari jenis beras ketan yang digunakan, tetapi juga dari proses pembuatan dan bahan tambahan yang digunakan. Beberapa daerah di Indonesia bahkan memiliki variasi tape ketan khas mereka sendiri, yang menjadi bagian dari kekayaan kuliner lokal.

Manfaat Kesehatan Tape Ketan

Tape ketan tidak hanya lezat, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari mengonsumsi tape ketan:

  1. Sumber Probiotik:

    Proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan menghasilkan bakteri baik atau probiotik. Probiotik ini dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh, dan membantu penyerapan nutrisi.

  2. Meningkatkan Sistem Pencernaan:

    Kandungan serat dan probiotik dalam tape ketan dapat membantu melancarkan sistem pencernaan. Ini dapat membantu mengurangi risiko sembelit dan meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

  3. Sumber Energi:

    Tape ketan kaya akan karbohidrat kompleks yang dapat menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh. Energi ini dilepaskan secara perlahan, memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

  4. Kaya Vitamin B:

    Proses fermentasi meningkatkan kandungan vitamin B dalam tape ketan, terutama vitamin B1 (tiamin). Vitamin B berperan penting dalam metabolisme energi dan fungsi sistem saraf.

  5. Antioksidan:

    Terutama pada tape ketan hitam, terdapat kandungan antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mendukung kesehatan sel.

  6. Meningkatkan Imunitas:

    Probiotik dalam tape ketan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

  7. Mendukung Kesehatan Jantung:

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan fermentasi seperti tape ketan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan membantu mengontrol kolesterol dan tekanan darah.

  8. Membantu Penyerapan Mineral:

    Proses fermentasi dapat membantu meningkatkan bioavailabilitas mineral seperti kalsium, zat besi, dan seng, membuatnya lebih mudah diserap oleh tubuh.

Meskipun tape ketan memiliki berbagai manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Tape ketan tetap mengandung kalori dan gula, sehingga konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani diet rendah karbohidrat.

Tradisi dan Budaya Terkait Tape Ketan

Tape ketan bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai kultural yang mendalam di berbagai daerah di Indonesia. Berikut beberapa tradisi dan budaya terkait tape ketan:

  1. Hidangan Perayaan:

    Di banyak daerah, tape ketan sering disajikan sebagai hidangan dalam berbagai perayaan dan upacara adat. Misalnya, dalam perayaan Lebaran di beberapa daerah di Jawa, tape ketan menjadi salah satu hidangan yang wajib ada.

  2. Simbol Kebersamaan:

    Proses pembuatan tape ketan yang memerlukan waktu dan kesabaran sering dijadikan kegiatan bersama dalam masyarakat. Ini menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Indonesia.

  3. Oleh-oleh Khas:

    Di beberapa daerah, tape ketan menjadi oleh-oleh khas yang dibawa pulang oleh para wisatawan. Misalnya, tape ketan dari Bondowoso, Jawa Timur, yang terkenal dengan kualitasnya.

  4. Bahan Dasar Kuliner Tradisional:

    Tape ketan tidak hanya dinikmati sebagai camilan, tetapi juga menjadi bahan dasar berbagai hidangan tradisional. Contohnya, tape ketan sering digunakan dalam pembuatan kue tradisional seperti dodol tape atau bolu tape.

  5. Ritual Adat:

    Di beberapa daerah, tape ketan memiliki peran dalam ritual adat tertentu. Misalnya, dalam beberapa upacara adat Jawa, tape ketan dijadikan sebagai salah satu sesaji.

  6. Warisan Kuliner:

    Teknik pembuatan tape ketan sering diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian dari warisan kuliner Indonesia yang perlu dilestarikan.

  7. Simbol Kemakmuran:

    Di beberapa budaya, tape ketan yang manis dan lezat dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan.

Tradisi dan budaya terkait tape ketan ini menunjukkan betapa makanan fermentasi ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Melestarikan tradisi pembuatan dan konsumsi tape ketan tidak hanya menjaga warisan kuliner, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

5W1H Seputar Tape Ketan

Untuk memahami lebih dalam tentang tape ketan, mari kita bahas menggunakan pendekatan 5W1H (What, Who, When, Where, Why, How):

  1. What (Apa):

    Tape ketan adalah makanan fermentasi yang terbuat dari beras ketan yang difermentasi menggunakan ragi. Makanan ini memiliki tekstur lembut, rasa manis dengan sedikit asam, dan aroma khas hasil fermentasi.

  2. Who (Siapa):

    Tape ketan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Pembuatannya biasanya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga atau pengusaha makanan tradisional.

  3. When (Kapan):

    Tape ketan dapat dinikmati sepanjang tahun, tetapi sering kali lebih populer pada saat-saat tertentu seperti perayaan Lebaran, upacara adat, atau acara-acara khusus lainnya. Proses pembuatannya memerlukan waktu fermentasi sekitar 2-3 hari.

  4. Where (Di mana):

    Tape ketan dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Beberapa daerah bahkan terkenal dengan tape ketan khasnya, seperti Bondowoso di Jawa Timur.

  5. Why (Mengapa):

    Tape ketan dibuat dan dikonsumsi karena beberapa alasan:

    • Sebagai cara untuk mengawetkan dan mengolah beras ketan
    • Untuk menikmati rasa dan tekstur unik hasil fermentasi
    • Karena nilai kulturalnya dalam berbagai tradisi dan perayaan
    • Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari proses fermentasi
  6. How (Bagaimana):

    Proses pembuatan tape ketan melibatkan beberapa langkah utama:

    • Pencucian dan perendaman beras ketan
    • Pengukusan beras ketan hingga matang
    • Pendinginan ketan yang sudah matang
    • Penambahan ragi tape
    • Pembungkusan dan penyimpanan untuk proses fermentasi
    • Fermentasi selama 2-3 hari hingga tape siap dikonsumsi

Pemahaman mendalam tentang 5W1H tape ketan ini memberikan gambaran komprehensif tentang makanan fermentasi yang kaya akan nilai gizi dan budaya ini. Dari proses pembuatan hingga perannya dalam masyarakat, tape ketan memang memiliki posisi unik dalam kuliner Indonesia.

Perbandingan Tape Ketan dengan Makanan Fermentasi Lainnya

Tape ketan adalah salah satu dari banyak makanan fermentasi yang ada di dunia. Mari kita bandingkan tape ketan dengan beberapa makanan fermentasi lainnya:

 

 

  • Tape Ketan vs Yogurt:

 

- Bahan dasar: Tape ketan terbuat dari beras ketan, sementara yogurt dari susu.

- Proses fermentasi: Tape ketan menggunakan ragi tape, yogurt menggunakan bakteri asam laktat.

- Tekstur: Tape ketan lebih padat dan berbutir, yogurt lebih cair dan lembut.

- Rasa: Tape ketan manis dan sedikit asam, yogurt cenderung lebih asam.

- Kandungan nutrisi: Keduanya kaya probiotik, namun yogurt lebih tinggi protein dan kalsium.

 

 

  • Tape Ketan vs Kimchi:

 

- Asal: Tape ketan dari Indonesia, kimchi dari Korea.

- Bahan dasar: Tape ketan dari beras ketan, kimchi dari sayuran (terutama sawi putih).

- Rasa: Tape ketan manis-asam, kimchi asam-pedas.

- Penggunaan: Tape ketan sebagai camilan atau bahan kue, kimchi sebagai lauk atau bumbu.

- Kandungan nutrisi: Kimchi lebih kaya akan vitamin C dan serat.

 

 

  • Tape Ketan vs Tempe:

 

- Bahan dasar: Tape ketan dari beras ketan, tempe dari kedelai.

- Proses fermentasi: Tape ketan menggunakan ragi tape, tempe menggunakan kapang Rhizopus.

- Tekstur: Tape ketan lembut dan berair, tempe padat dan kompak.

- Kandungan nutrisi: Tempe lebih tinggi protein, tape ketan lebih tinggi karbohidrat.

- Penggunaan: Tape ketan lebih sering sebagai camilan, tempe lebih sering sebagai lauk.

 

 

  • Tape Ketan vs Kombucha:

 

- Bentuk: Tape ketan padat, kombucha cair (minuman).

- Bahan dasar: Tape ketan dari beras ketan, kombucha dari teh yang difermentasi.

- Rasa: Tape ketan manis-asam, kombucha asam-manis dengan sedikit efervesen.

- Kandungan: Tape ketan mengandung alkohol dalam jumlah kecil, kombucha juga mengandung sedikit alkohol dan kafein.

- Manfaat kesehatan: Keduanya kaya akan probiotik, namun dengan jenis bakteri yang berbeda.

 

 

Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun sama-sama makanan fermentasi, setiap jenis memiliki karakteristik unik dalam hal bahan dasar, proses pembuatan, rasa, tekstur, dan manfaat kesehatannya. Tape ketan, dengan keunikannya, memperkaya khasanah makanan fermentasi dunia dan memberikan pilihan yang berbeda bagi para pecinta makanan sehat dan bernutrisi.

Pertanyaan Umum Seputar Tape Ketan

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar tape ketan beserta jawabannya:

  1. Q: Berapa lama tape ketan bisa disimpan?

    A: Tape ketan yang sudah jadi biasanya bisa disimpan selama 3-5 hari dalam suhu ruang. Jika disimpan dalam kulkas, bisa bertahan hingga 1-2 minggu. Namun, rasa dan teksturnya mungkin berubah seiring waktu.

  2. Q: Apakah tape ketan mengandung alkohol?

    A: Ya, tape ketan mengandung sedikit alkohol sebagai hasil dari proses fermentasi. Kadar alkoholnya biasanya sangat rendah, sekitar 1-2%, tergantung pada lama fermentasi.

  3. Q: Apakah tape ketan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes?

    A: Penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi tape ketan. Meskipun proses fermentasi dapat menurunkan indeks glikemik, tape ketan tetap mengandung gula dan karbohidrat yang cukup tinggi.

  4. Q: Mengapa tape ketan saya tidak berhasil (tidak berair atau terlalu asam)?

    A: Kegagalan dalam membuat tape ketan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ragi yang tidak aktif, suhu fermentasi yang tidak tepat, atau ketan yang kurang matang. Pastikan untuk mengikuti setiap langkah dengan teliti dan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas.

  5. Q: Bisakah tape ketan dibuat tanpa gula tambahan?

    A: Ya, tape ketan bisa dibuat tanpa menambahkan gula. Rasa manis alami akan dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat dalam beras ketan. Namun, penambahan sedikit gula dapat membantu proses fermentasi dan menghasilkan rasa yang lebih manis.

  6. Q: Apakah ada alternatif untuk ragi tape?

    A: Ragi tape adalah yang paling umum digunakan, namun beberapa orang menggunakan alternatif seperti ragi roti atau bahkan starter yogurt. Namun, hasilnya mungkin berbeda dari tape ketan tradisional.

  7. Q: Bagaimana cara mengetahui tape ketan sudah siap dikonsumsi?

    A: Tape ketan yang siap dikonsumsi biasanya memiliki tekstur yang lembut dan berair, aroma fermentasi yang khas, dan rasa manis-asam. Biasanya ini tercapai setelah 2-3 hari fermentasi.

Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan keingintahuan dan perhatian masyarakat terhadap tape ketan. Memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu dalam proses pembuatan dan penikmatan tape ketan yang lebih baik.

Kesimpulan

Tape ketan, dengan segala keunikan dan manfaatnya, merupakan warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Dari proses pembuatan yang memerlukan kesabaran hingga nilai kulturalnya dalam berbagai tradisi, tape ketan menawarkan lebih dari sekadar rasa yang lezat. Manfaat kesehatannya yang beragam, mulai dari sumber probiotik hingga perannya dalam mendukung sistem pencernaan, menjadikan tape ketan sebagai pilihan camilan yang tidak hanya enak tetapi juga menyehatkan.

Melalui pembahasan mendalam tentang cara membuat tape

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya