Memahami Infaq Sunnah: Dikerjakan untuk Tujuan Kebaikan dan Pahala

Pelajari tentang infaq sunnah yang dikerjakan untuk tujuan kebaikan. Pahami definisi, manfaat, dan cara melaksanakan infaq sunnah dengan benar.

oleh Septika Shidqiyyah Diperbarui 02 Mar 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 19:00 WIB
infaq sunnah dikerjakan untuk tujuan
infaq sunnah dikerjakan untuk tujuan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Infaq sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berbeda dengan zakat yang hukumnya wajib, infaq sunnah bersifat sukarela namun memiliki keutamaan yang besar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang infaq sunnah yang dikerjakan untuk tujuan kebaikan dan meraih pahala di sisi Allah SWT.

Pengertian dan Definisi Infaq Sunnah

Infaq berasal dari kata "anfaqa" yang artinya mengeluarkan atau membelanjakan harta. Secara istilah, infaq berarti mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Infaq sunnah sendiri merupakan infaq yang bersifat anjuran, bukan kewajiban.

Beberapa definisi infaq sunnah menurut para ulama:

  • Menurut Imam Syafi'i, infaq sunnah adalah mengeluarkan sebagian harta untuk tujuan kebaikan di luar zakat.
  • Imam Hanafi mendefinisikan infaq sunnah sebagai pemberian sukarela yang dilakukan seseorang dari harta yang dimilikinya.
  • Imam Malik berpendapat infaq sunnah adalah mengeluarkan harta dengan niat taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.

Jadi, infaq sunnah dapat diartikan sebagai pemberian sebagian harta secara sukarela dan ikhlas untuk tujuan kebaikan dengan mengharap ridha Allah SWT. Berbeda dengan zakat yang ada ketentuan nisab dan haul-nya, infaq sunnah dapat dilakukan kapan saja dan dengan jumlah berapapun sesuai kemampuan dan keikhlasan pemberinya.

Dasar Hukum Infaq Sunnah dalam Islam

Infaq sunnah memiliki landasan yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadits. Beberapa dalil yang menjadi dasar disyariatkannya infaq sunnah antara lain:

 

 

  • Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 261:

 

 

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

 

 

 

  • Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 92:

 

 

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

 

 

 

  • Hadits Riwayat Muslim:

 

 

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bersedekah dengan sebesar biji kurma dari hasil usaha yang baik, dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah akan mengembangkannya untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang di antara kalian mengembangbiakkan anak kudanya hingga menjadi sebesar gunung."

 

 

 

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa infaq sunnah sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki keutamaan yang besar. Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi orang yang berinfaq dengan ikhlas di jalan-Nya.

Tujuan dan Manfaat Melaksanakan Infaq Sunnah

Infaq sunnah yang dikerjakan dengan niat ikhlas memiliki berbagai tujuan dan manfaat, baik bagi pemberi infaq maupun penerimanya. Beberapa tujuan dan manfaat infaq sunnah antara lain:

1. Meraih Ridha Allah SWT

Tujuan utama berinfaq adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Dengan mengeluarkan sebagian harta di jalan Allah, seorang muslim berusaha mendekatkan diri dan mencari keridhaan-Nya.

2. Membersihkan Harta dan Jiwa

Infaq dapat membersihkan harta dari hal-hal yang tidak berkah serta menyucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia berlebihan. Hal ini sesuai firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 103.

3. Menolong Sesama

Infaq menjadi sarana untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Dengan berinfaq, kita ikut meringankan beban sesama dan mewujudkan kepedulian sosial.

Berinfaq dapat menumbuhkan rasa empati dan kepekaan sosial. Kita menjadi lebih peka terhadap kesulitan orang lain dan tergerak untuk membantu.

5. Investasi Akhirat

Infaq merupakan investasi untuk kehidupan akhirat. Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang yang berinfaq dengan ikhlas.

6. Melancarkan Rezeki

Berinfaq dapat menjadi sebab dilapangkannya rezeki. Allah akan mengganti harta yang diinfaqkan dengan rezeki yang lebih baik.

7. Menolak Bala

Infaq dapat menjadi perisai dari musibah dan bencana. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sedekah dapat menolak bala.

Jenis-Jenis Infaq Sunnah

Infaq sunnah memiliki beberapa jenis berdasarkan bentuk dan tujuannya. Berikut beberapa jenis infaq sunnah yang dapat dilakukan:

1. Infaq untuk Keluarga

Memberikan nafkah lebih kepada keluarga di luar kewajiban. Misalnya suami memberikan uang tambahan kepada istri untuk kebutuhan rumah tangga.

2. Infaq untuk Kerabat

Membantu kerabat yang membutuhkan, seperti memberi bantuan biaya sekolah keponakan atau membantu biaya pengobatan paman/bibi.

3. Infaq untuk Fakir Miskin

Memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang mampu, baik berupa uang maupun kebutuhan pokok.

4. Infaq untuk Pembangunan Masjid

Menyumbang untuk pembangunan atau renovasi masjid sebagai sarana ibadah umat Islam.

5. Infaq untuk Pendidikan

Membantu biaya pendidikan anak-anak yang kurang mampu atau menyumbang untuk pembangunan sarana pendidikan.

6. Infaq untuk Dakwah

Memberikan bantuan dana untuk kegiatan dakwah dan syiar Islam.

7. Infaq untuk Kesehatan

Membantu biaya pengobatan orang yang sakit atau menyumbang untuk pembangunan fasilitas kesehatan.

Cara Melaksanakan Infaq Sunnah yang Benar

Agar infaq sunnah yang kita lakukan diterima Allah SWT dan mendatangkan pahala, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya:

1. Niat yang Ikhlas

Infaq harus diniatkan semata-mata karena Allah, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Keikhlasan menjadi syarat diterimanya amal ibadah.

2. Dari Harta yang Halal

Pastikan harta yang diinfaqkan berasal dari sumber yang halal. Allah hanya menerima yang baik dan halal.

3. Memberikan yang Terbaik

Usahakan untuk memberikan harta terbaik yang kita miliki, bukan sisa atau yang sudah tidak terpakai.

4. Tidak Menyakiti Penerima

Berinfaq dengan cara yang baik, tidak menyakiti atau merendahkan penerima infaq.

5. Merahasiakan Infaq

Sebisa mungkin merahasiakan infaq agar terhindar dari riya. Infaq yang tersembunyi lebih utama daripada yang terang-terangan.

6. Konsisten

Berusaha untuk konsisten berinfaq meski dalam jumlah kecil. Amalan yang sedikit tapi rutin lebih baik daripada yang banyak tapi hanya sekali.

7. Tidak Mengungkit-ungkit

Jangan pernah mengungkit-ungkit infaq yang telah diberikan karena dapat menghapus pahalanya.

Perbedaan Infaq Sunnah dengan Ibadah Lain

Meski sama-sama bentuk pemberian harta, infaq sunnah memiliki beberapa perbedaan dengan ibadah lain seperti zakat, sedekah, dan wakaf. Berikut perbandingannya:

Infaq Sunnah vs Zakat

  • Zakat hukumnya wajib, infaq sunnah hukumnya anjuran
  • Zakat ada ketentuan nisab dan haul, infaq sunnah tidak ada batasan
  • Zakat ada 8 golongan penerima khusus, infaq sunnah lebih fleksibel penerimanya
  • Zakat jumlahnya sudah ditentukan, infaq sunnah sesuai keikhlasan

Infaq Sunnah vs Sedekah

  • Sedekah cakupannya lebih luas, bisa berupa materi dan non-materi
  • Infaq sunnah khusus pemberian harta/materi
  • Sedekah bisa dilakukan siapa saja, infaq sunnah hanya bagi yang memiliki harta lebih

Infaq Sunnah vs Wakaf

  • Wakaf bersifat kekal, infaq sunnah bersifat konsumtif
  • Harta wakaf tidak boleh berkurang pokoknya, infaq sunnah boleh habis
  • Wakaf ada akad khusus, infaq sunnah lebih sederhana

Tips Meningkatkan Semangat Berinfaq Sunnah

Agar kita semakin bersemangat dalam berinfaq sunnah, berikut beberapa tips yang bisa dipraktikkan:

1. Pahami Keutamaannya

Pelajari dan renungkan keutamaan berinfaq dari Al-Qur'an dan hadits. Ini akan memotivasi kita untuk lebih banyak berinfaq.

2. Sisihkan Rutin

Sisihkan sebagian penghasilan secara rutin untuk infaq, misalnya 2,5% dari gaji bulanan.

3. Manfaatkan Momen

Perbanyak infaq di momen-momen khusus seperti bulan Ramadhan, hari Jum'at, atau saat mendapat rezeki tak terduga.

4. Infaq Bersama

Ajak keluarga atau teman untuk berinfaq bersama. Ini akan menumbuhkan semangat kolektif.

5. Visualisasikan Manfaat

Bayangkan manfaat infaq yang kita berikan bagi penerimanya. Ini akan menguatkan tekad untuk terus berinfaq.

Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Berinfaq Sunnah

Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi saat berinfaq dan harus dihindari, antara lain:

1. Riya (Pamer)

Berinfaq untuk dilihat atau dipuji orang lain. Ini dapat menghapuskan pahala infaq.

2. Mengungkit-ungkit

Menyebut-nyebut infaq yang telah diberikan, baik kepada penerima maupun orang lain.

3. Menyakiti Penerima

Memberikan infaq dengan cara yang merendahkan atau menyakiti perasaan penerima.

4. Infaq dari Harta Haram

Berinfaq menggunakan harta yang diperoleh dari jalan yang tidak halal.

Menunda-nunda infaq padahal sudah mampu, dengan alasan menunggu harta lebih banyak.

Pertanyaan Umum Seputar Infaq Sunnah

1. Apakah ada batasan minimal dalam berinfaq sunnah?

Tidak ada batasan minimal dalam infaq sunnah. Berapapun jumlahnya akan bernilai di sisi Allah jika dilakukan dengan ikhlas.

2. Bolehkah berinfaq sunnah kepada non-muslim?

Boleh memberikan infaq sunnah kepada non-muslim selama bukan untuk tujuan yang bertentangan dengan syariat Islam.

3. Apakah infaq sunnah bisa menggugurkan kewajiban zakat?

Tidak. Infaq sunnah tidak bisa menggantikan kewajiban zakat. Keduanya adalah ibadah yang berbeda.

4. Lebih utama berinfaq secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan?

Pada dasarnya infaq secara sembunyi-sembunyi lebih utama untuk menghindari riya. Namun infaq terang-terangan juga boleh jika bertujuan memberi contoh kebaikan.

5. Apakah ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan untuk berinfaq sunnah?

Beberapa waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak infaq antara lain bulan Ramadhan, hari Jum'at, dan saat mendapat kelebihan rezeki.

Kesimpulan

Infaq sunnah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Meski bersifat sukarela, infaq sunnah memiliki keutamaan yang besar dan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerimanya. Dengan memahami hakikat dan tata cara berinfaq yang benar, diharapkan kita semakin termotivasi untuk memperbanyak infaq sunnah sebagai bekal di akhirat kelak.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kemudahan dan kelapangan rezeki untuk bisa berbagi kepada sesama. Aamiin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya