Liputan6.com, Jakarta ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD) merupakan ajang pertunjukan dan dialog tari kontemporer tingkat regional yang melibatkan 10 negara anggota ASEAN. Festival ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kerja sama di bidang kebudayaan antar negara-negara ASEAN. Namun, apa sebenarnya tujuan utama diselenggarakannya ACFD ini? Mari kita telaah lebih lanjut berbagai aspek dan dampak dari penyelenggaraan festival tari kontemporer ASEAN ini.
Definisi dan Latar Belakang ACFD
ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD) adalah sebuah festival tari kontemporer yang diikuti oleh negara-negara anggota ASEAN. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 di Yogyakarta, Indonesia sebagai hasil kesepakatan dalam pertemuan SOMCA (Senior Officials Meeting on Culture and Arts) ASEAN.
Latar belakang diselenggarakannya ACFD adalah sebagai implementasi dari komitmen negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerja sama di bidang seni dan budaya. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN yaitu memperkuat identitas ASEAN melalui pelestarian dan promosi warisan budaya ASEAN.
ACFD menjadi wadah bagi para seniman tari kontemporer dari berbagai negara ASEAN untuk saling bertukar ide, pengalaman, dan menampilkan karya-karya terbaiknya. Festival ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman budaya ASEAN kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.
Advertisement
Tujuan Utama Penyelenggaraan ACFD
Beberapa tujuan utama diselenggarakannya ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD) antara lain:
- Meningkatkan kerja sama budaya antar negara ASEAN - ACFD menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar negara ASEAN melalui pertukaran budaya, khususnya di bidang seni tari kontemporer.
- Mempromosikan seni tari kontemporer ASEAN - Festival ini menjadi etalase untuk memperkenalkan keragaman dan perkembangan tari kontemporer dari berbagai negara ASEAN kepada masyarakat luas.
- Mendorong kreativitas dan inovasi - ACFD memberi ruang bagi para seniman tari untuk bereksperimen dan mengembangkan karya-karya inovatif yang memadukan unsur tradisional dan modern.
- Memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman - Para peserta festival dapat saling berbagi pengetahuan, teknik, dan pengalaman dalam mengembangkan tari kontemporer di negaranya masing-masing.
- Memperkuat identitas budaya ASEAN - Melalui ACFD, keragaman budaya ASEAN dapat diperkenalkan sekaligus memperkuat rasa kebersamaan sebagai satu komunitas ASEAN.
Manfaat dan Dampak Penyelenggaraan ACFD
Penyelenggaraan ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD) membawa berbagai manfaat dan dampak positif, baik bagi para seniman, masyarakat, maupun negara-negara ASEAN secara keseluruhan. Beberapa manfaat dan dampak tersebut antara lain:
1. Bagi Para Seniman Tari
- Mendapatkan pengalaman dan inspirasi baru dari interaksi dengan seniman dari negara lain
- Memperluas jaringan dan membuka peluang kolaborasi internasional
- Meningkatkan kualitas dan kreativitas karya tari kontemporer
- Memperoleh exposure dan pengakuan di tingkat regional ASEAN
2. Bagi Masyarakat
- Menikmati pertunjukan tari kontemporer berkualitas dari berbagai negara ASEAN
- Menambah wawasan tentang keragaman budaya ASEAN
- Menumbuhkan apresiasi terhadap seni tari kontemporer
- Meningkatkan rasa kebersamaan sebagai masyarakat ASEAN
3. Bagi Negara-negara ASEAN
- Memperkuat kerja sama dan solidaritas antar negara ASEAN di bidang budaya
- Mempromosikan pariwisata budaya di kawasan ASEAN
- Mendorong pengembangan industri kreatif berbasis seni pertunjukan
- Meningkatkan citra positif ASEAN di mata dunia internasional
Advertisement
Tradisi dan Perkembangan Tari Kontemporer di ASEAN
Tari kontemporer di kawasan ASEAN memiliki akar yang kuat dari tradisi tari klasik dan rakyat di masing-masing negara. Para koreografer kontemporer ASEAN banyak mengeksplorasi perpaduan antara unsur tradisional dengan teknik tari modern dari Barat. Beberapa ciri khas tari kontemporer ASEAN antara lain:
- Mengangkat tema-tema sosial, budaya, dan isu kontemporer
- Memadukan gerak tari tradisional dengan teknik modern
- Menggunakan properti dan setting panggung yang inovatif
- Bereksperimen dengan musik dan soundscape
- Menggabungkan unsur teater, seni rupa, dan teknologi multimedia
Perkembangan tari kontemporer di tiap negara ASEAN memiliki keunikan tersendiri. Misalnya:
- Indonesia - Banyak mengeksplorasi perpaduan tari tradisional seperti Jawa, Bali, Minang dengan teknik modern
- Thailand - Mengembangkan tari kontemporer berbasis teknik klasik seperti khon dan lakhon
- Filipina - Menggabungkan unsur tari etnis dengan balet dan modern dance
- Malaysia - Mengangkat tema-tema Islam dan Melayu dalam karya kontemporer
- Singapura - Banyak bereksperimen dengan teknologi dan multimedia dalam pertunjukan tari
Melalui ACFD, keragaman perkembangan tari kontemporer di berbagai negara ASEAN ini dapat saling dipelajari dan memperkaya satu sama lain.
Pelaksanaan ACFD: 5W1H
What (Apa)
ACFD adalah festival tari kontemporer tingkat ASEAN yang menampilkan pertunjukan, workshop, dan dialog antar seniman tari dari 10 negara anggota ASEAN.
Who (Siapa)
Peserta ACFD adalah para penari dan koreografer kontemporer terkemuka yang mewakili masing-masing negara ASEAN. Penyelenggara utama adalah Kementerian terkait urusan kebudayaan dari negara tuan rumah bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN.
When (Kapan)
ACFD diselenggarakan setiap tahun atau dua tahun sekali, tergantung kesepakatan negara-negara ASEAN. Festival pertama digelar pada Juli 2019 di Yogyakarta, Indonesia.
Where (Di mana)
Lokasi penyelenggaraan ACFD bergantian di antara negara-negara anggota ASEAN. Pemilihan kota tuan rumah biasanya mempertimbangkan faktor infrastruktur seni budaya yang memadai.
Why (Mengapa)
ACFD diselenggarakan untuk meningkatkan kerja sama budaya, mempromosikan seni tari kontemporer, dan memperkuat identitas ASEAN melalui pertukaran budaya.
How (Bagaimana)
Pelaksanaan ACFD meliputi serangkaian kegiatan seperti pertunjukan tari, workshop, diskusi panel, pameran, dan berbagai acara pendukung lainnya selama beberapa hari.
Advertisement
Perbandingan ACFD dengan Festival Tari Lainnya
Untuk memahami posisi dan keunikan ACFD, mari kita bandingkan dengan beberapa festival tari internasional lainnya:
1. ACDF vs Festival Tari Tradisional ASEAN
- ACDF fokus pada tari kontemporer, sementara festival tari tradisional menampilkan tarian klasik dan rakyat
- ACDF lebih eksperimental dan inovatif, festival tradisional lebih menekankan pelestarian
- Peserta ACDF umumnya koreografer dan penari profesional, festival tradisional bisa melibatkan kelompok tari amatir
2. ACDF vs Festival Tari Internasional (non-ASEAN)
- ACDF khusus untuk negara ASEAN, festival internasional melibatkan peserta dari berbagai benua
- ACDF memperkuat identitas budaya ASEAN, festival internasional lebih bersifat global
- Skala ACDF lebih kecil dibanding festival tari internasional besar seperti American Dance Festival
3. ACDF vs Kompetisi Tari
- ACDF bersifat festival non-kompetitif, tidak ada penjurian dan pemenang
- ACDF lebih menekankan pada pertukaran dan dialog, kompetisi fokus pada persaingan
- Peserta ACDF dipilih oleh masing-masing negara, peserta kompetisi melalui seleksi ketat
Tantangan dan Peluang Pengembangan ACFD
Meski membawa banyak manfaat, penyelenggaraan ACFD juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi:
Tantangan:
- Perbedaan tingkat perkembangan tari kontemporer di tiap negara ASEAN
- Keterbatasan anggaran dan dukungan pemerintah
- Kendala bahasa dan komunikasi antar peserta
- Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap tari kontemporer
- Dampak pandemi Covid-19 terhadap mobilitas seniman
Peluang Pengembangan:
- Memanfaatkan teknologi digital untuk pertunjukan dan kolaborasi virtual
- Mengembangkan program residensi dan pertukaran seniman jangka panjang
- Menggandeng sponsor dari sektor swasta dan lembaga internasional
- Mengintegrasikan ACFD dengan festival seni lain untuk memperluas dampak
- Meningkatkan publikasi dan promosi ACFD di media mainstream dan sosial media
Advertisement
Tips Sukses Menyelenggarakan ACFD
Beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menyukseskan penyelenggaraan ACFD antara lain:
- Perencanaan matang - Susun konsep, tema, dan rundown acara secara detail jauh-jauh hari
- Koordinasi intensif - Jalin komunikasi erat dengan perwakilan negara peserta dan stakeholder terkait
- Pemilihan venue strategis - Pilih lokasi yang representatif dan mudah diakses
- Kurasi karya berkualitas - Seleksi karya tari yang inovatif dan relevan dengan tema
- Publikasi efektif - Manfaatkan berbagai media untuk mempromosikan acara
- Pelibatan komunitas lokal - Libatkan seniman dan komunitas setempat dalam rangkaian acara
- Dokumentasi lengkap - Rekam seluruh kegiatan dalam bentuk foto, video, dan laporan tertulis
- Evaluasi menyeluruh - Lakukan evaluasi dan tindak lanjut pasca acara
Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar ACFD
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait penyelenggaraan ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD):
1. Siapa saja yang dapat berpartisipasi dalam ACFD?
ACFD diikuti oleh delegasi resmi dari 10 negara anggota ASEAN yang terdiri dari penari, koreografer, dan seniman tari kontemporer terpilih. Seleksi peserta dilakukan oleh masing-masing negara.
2. Apakah ada biaya untuk menonton pertunjukan ACFD?
Kebijakan tiket pertunjukan ACFD dapat berbeda-beda tergantung negara penyelenggara. Beberapa pertunjukan mungkin gratis untuk umum, sementara yang lain mungkin berbayar.
3. Bagaimana cara mendaftar sebagai volunteer ACFD?
Informasi pendaftaran volunteer biasanya diumumkan oleh panitia penyelenggara beberapa bulan sebelum acara. Syarat dan mekanisme pendaftaran dapat berbeda-beda tiap tahunnya.
4. Apakah ada penghargaan atau hadiah dalam ACFD?
ACFD bukan merupakan kompetisi, sehingga tidak ada sistem penjurian dan pemberian hadiah. Namun, panitia mungkin memberikan sertifikat partisipasi kepada seluruh peserta.
5. Bagaimana cara mengusulkan negara/kota untuk menjadi tuan rumah ACFD?
Usulan tuan rumah ACFD dibahas dalam forum SOMCA ASEAN. Negara yang berminat dapat mengajukan proposal resmi melalui kementerian terkait untuk dipertimbangkan bersama negara ASEAN lainnya.
Advertisement
Kesimpulan
ASEAN Contemporary Dance Festival (ACFD) merupakan ajang penting dalam upaya meningkatkan kerja sama budaya antar negara ASEAN, khususnya di bidang seni tari kontemporer. Tujuan utama penyelenggaraan ACFD adalah untuk memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman antar seniman, mempromosikan keragaman budaya ASEAN, serta memperkuat identitas bersama sebagai satu komunitas.
Melalui ACFD, para seniman tari kontemporer ASEAN mendapat kesempatan untuk mengembangkan kreativitas, memperluas jaringan, dan memperoleh pengakuan di tingkat regional. Bagi masyarakat umum, festival ini menjadi sarana untuk menikmati pertunjukan berkualitas dan menambah wawasan tentang kekayaan budaya ASEAN.
Meski masih terbilang baru, ACFD memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perkembangan seni tari kontemporer di kawasan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah negara-negara ASEAN serta partisipasi aktif para seniman dan masyarakat, ACFD dapat menjadi salah satu festival tari terkemuka yang memperkuat posisi ASEAN dalam peta seni pertunjukan dunia.
Penyelenggaraan ACFD perlu terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perkembangan seni dan budaya ASEAN. Kolaborasi yang lebih erat antar seniman, lembaga pendidikan seni, serta industri kreatif perlu didorong untuk mengoptimalkan dampak positif dari festival ini.
