Tujuan dari Penulisan Teks Argumentasi: Memahami Esensi dan Manfaatnya

Pelajari tujuan dari penulisan teks argumentasi, struktur, ciri-ciri, dan cara membuatnya. Tingkatkan kemampuan menulis argumentasi Anda.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 03 Feb 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 20:00 WIB
tujuan dari penulisan teks argumentasi
tujuan dari penulisan teks argumentasi ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Teks argumentasi merupakan salah satu jenis tulisan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca mengenai suatu pendapat atau gagasan tertentu. Namun, apa sebenarnya tujuan utama dari penulisan teks argumentasi? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai esensi dan manfaat dari jenis tulisan yang satu ini.

Pengertian Teks Argumentasi

Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuannya, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan teks argumentasi. Teks argumentasi adalah jenis tulisan yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

Dalam teks argumentasi, penulis menyajikan pendapat atau gagasannya disertai dengan bukti-bukti yang kuat dan logis. Tujuannya adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa pendapat tersebut benar dan layak untuk diterima. Berbeda dengan jenis tulisan lainnya, teks argumentasi tidak hanya memaparkan informasi, tetapi juga berusaha membujuk pembaca untuk setuju dengan sudut pandang penulis.

Beberapa ahli bahasa telah memberikan definisi mengenai teks argumentasi, di antaranya:

  1. Menurut Keraf, argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
  2. D'Angelo mendefinisikan argumentasi sebagai proses memberikan alasan untuk mendukung sebuah kebenaran dari sesuatu yang telah disampaikan.
  3. Sementara itu, Semi menyatakan bahwa argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks argumentasi merupakan tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan menyajikan bukti-bukti yang kuat dan logis untuk mendukung pendapat atau gagasan penulis.

Tujuan dari Penulisan Teks Argumentasi

Setelah memahami pengertiannya, mari kita bahas lebih dalam mengenai tujuan dari penulisan teks argumentasi. Secara umum, tujuan utama dari penulisan teks argumentasi adalah untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar menerima dan menyetujui pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Namun, ada beberapa tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui penulisan teks argumentasi, di antaranya:

1. Mengungkapkan Pandangan Penulis

Salah satu tujuan utama dari penulisan teks argumentasi adalah untuk mengungkapkan pandangan atau opini penulis terhadap suatu isu atau permasalahan. Melalui teks argumentasi, penulis dapat menjelaskan secara rinci dan mendalam mengenai sudut pandangnya terhadap suatu topik. Hal ini memungkinkan penulis untuk menyampaikan ide-ide dan pemikirannya secara terstruktur dan sistematis.

2. Mempengaruhi Sikap dan Pendapat Pembaca

Teks argumentasi tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pendapat, tetapi juga untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca. Dengan menyajikan argumen yang kuat dan didukung oleh bukti-bukti yang relevan, penulis berusaha untuk mengubah cara pandang pembaca terhadap suatu isu. Tujuannya adalah agar pembaca dapat melihat permasalahan dari sudut pandang yang sama dengan penulis.

3. Membuktikan Kebenaran Suatu Pendapat

Dalam teks argumentasi, penulis berusaha untuk membuktikan kebenaran dari pendapat atau gagasan yang disampaikannya. Hal ini dilakukan dengan cara menyajikan fakta-fakta, data, dan bukti-bukti yang mendukung argumen penulis. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa pendapat yang disampaikan bukan hanya opini semata, melainkan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Mengajak Pembaca untuk Bertindak

Selain meyakinkan pembaca, teks argumentasi juga bertujuan untuk mengajak pembaca untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Misalnya, jika penulis menulis tentang pentingnya menjaga lingkungan, tujuan akhirnya adalah agar pembaca tergerak untuk melakukan tindakan nyata dalam melestarikan lingkungan.

5. Menarik Perhatian Pembaca

Teks argumentasi juga bertujuan untuk menarik perhatian pembaca terhadap suatu isu atau permasalahan. Dengan menyajikan argumen yang menarik dan relevan, penulis berusaha untuk membuat pembaca tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik yang dibahas.

Struktur Teks Argumentasi

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, teks argumentasi memiliki struktur yang khas. Struktur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berfungsi untuk memberikan gambaran awal tentang topik yang akan dibahas. Pada bagian ini, penulis biasanya menyajikan latar belakang masalah dan menyatakan pendapat atau argumen utamanya. Tujuan dari pendahuluan adalah untuk menarik minat pembaca dan memberikan konteks terhadap isu yang akan dibahas.

Dalam menulis pendahuluan teks argumentasi, penulis perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Menyajikan latar belakang masalah secara jelas dan ringkas
  • Mengemukakan pendapat atau argumen utama yang akan dibahas
  • Memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan dibahas dalam tubuh argumen
  • Menggunakan kalimat-kalimat yang menarik untuk memancing minat pembaca

2. Tubuh Argumen

Bagian tubuh argumen merupakan inti dari teks argumentasi. Pada bagian ini, penulis menyampaikan dan menguraikan argumen-argumennya secara rinci. Setiap argumen harus didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan relevan, seperti data, statistik, fakta, atau kutipan dari ahli.

Dalam menyusun tubuh argumen, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Menyajikan argumen secara logis dan terstruktur
  • Memberikan bukti-bukti yang mendukung setiap argumen
  • Mengantisipasi dan membantah argumen-argumen yang berlawanan
  • Menggunakan transisi yang baik antara satu argumen dengan argumen lainnya
  • Menyajikan contoh-contoh konkret untuk memperjelas argumen

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berfungsi untuk merangkum argumen-argumen utama yang telah disampaikan dan menegaskan kembali pendapat penulis. Pada bagian ini, penulis juga dapat memberikan saran atau ajakan kepada pembaca untuk bertindak sesuai dengan argumen yang telah disampaikan.

Dalam menulis kesimpulan, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Merangkum poin-poin utama yang telah dibahas
  • Menegaskan kembali pendapat atau argumen utama
  • Memberikan pandangan akhir atau refleksi terhadap isu yang dibahas
  • Mengajak pembaca untuk bertindak atau mempertimbangkan sudut pandang yang telah disampaikan

Ciri-Ciri Teks Argumentasi

Untuk mencapai tujuannya, teks argumentasi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-ciri utama teks argumentasi:

1. Bersifat Logis dan Rasional

Teks argumentasi harus disusun secara logis dan rasional. Argumen-argumen yang disampaikan harus dapat diterima oleh akal sehat dan didukung oleh bukti-bukti yang valid. Penulis tidak boleh mengandalkan emosi atau prasangka dalam menyampaikan argumennya.

2. Didukung oleh Fakta dan Data

Salah satu ciri utama teks argumentasi adalah penggunaan fakta dan data untuk mendukung argumen. Penulis harus menyajikan bukti-bukti yang kuat dan relevan untuk memperkuat pendapatnya. Bukti-bukti ini dapat berupa hasil penelitian, statistik, kutipan ahli, atau contoh-contoh nyata.

3. Bersifat Objektif

Meskipun teks argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca, penulis harus tetap menjaga objektivitas. Argumen yang disampaikan harus berdasarkan fakta dan logika, bukan pada emosi atau kepentingan pribadi. Penulis juga harus bersedia mengakui kelemahan argumennya dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.

4. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Lugas

Teks argumentasi harus menggunakan bahasa yang jelas dan lugas. Penulis harus menghindari penggunaan kata-kata ambigu atau kalimat-kalimat yang membingungkan. Tujuannya adalah agar pembaca dapat dengan mudah memahami argumen yang disampaikan.

5. Memiliki Struktur yang Jelas

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, teks argumentasi memiliki struktur yang jelas, terdiri dari pendahuluan, tubuh argumen, dan kesimpulan. Struktur ini membantu penulis untuk menyampaikan argumennya secara terorganisir dan sistematis.

Jenis-Jenis Teks Argumentasi

Teks argumentasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara penyampaian argumennya. Berikut adalah beberapa jenis teks argumentasi yang umum ditemui:

1. Teks Argumentasi Sebab-Akibat

Jenis teks argumentasi ini fokus pada hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih peristiwa atau kondisi. Penulis berusaha menunjukkan bahwa suatu peristiwa atau kondisi (sebab) mengakibatkan peristiwa atau kondisi lainnya (akibat). Tujuannya adalah untuk menjelaskan mengapa suatu hal terjadi dan apa dampaknya.

Contoh: Dalam teks argumentasi tentang dampak pemanasan global, penulis dapat menjelaskan bagaimana peningkatan emisi gas rumah kaca (sebab) menyebabkan kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim (akibat).

2. Teks Argumentasi Perbandingan

Teks argumentasi perbandingan membandingkan dua atau lebih ide, konsep, atau objek untuk menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Melalui perbandingan ini, penulis berusaha untuk memperkuat argumennya atau menunjukkan keunggulan salah satu pihak.

Contoh: Dalam teks argumentasi tentang sistem pendidikan, penulis dapat membandingkan sistem pendidikan di dua negara berbeda untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem.

3. Teks Argumentasi Analogi

Teks argumentasi analogi menggunakan perbandingan antara dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan tertentu. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca memahami konsep yang kompleks dengan mengaitkannya dengan sesuatu yang lebih familiar.

Contoh: Dalam teks argumentasi tentang pentingnya keseimbangan ekosistem, penulis dapat menganalogikan ekosistem dengan sebuah mesin, di mana setiap komponen memiliki peran penting dan saling terkait.

4. Teks Argumentasi Otoritas

Jenis teks argumentasi ini mengandalkan pendapat atau pernyataan dari ahli atau otoritas di bidang tertentu untuk mendukung argumen penulis. Tujuannya adalah untuk memberikan kredibilitas pada argumen yang disampaikan.

Contoh: Dalam teks argumentasi tentang pentingnya vaksinasi, penulis dapat mengutip pernyataan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) atau ahli epidemiologi terkemuka.

5. Teks Argumentasi Kesaksian

Teks argumentasi kesaksian menggunakan pengalaman pribadi atau kesaksian orang lain sebagai bukti untuk mendukung argumen. Jenis argumentasi ini dapat sangat efektif karena memberikan contoh nyata dan relatable bagi pembaca.

Contoh: Dalam teks argumentasi tentang bahaya merokok, penulis dapat menyertakan kesaksian dari mantan perokok yang berhasil berhenti atau pasien yang menderita penyakit akibat merokok.

Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi

Untuk mencapai tujuannya dalam meyakinkan pembaca, teks argumentasi memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang khas. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan yang sering digunakan dalam teks argumentasi:

1. Penggunaan Konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung sangat penting dalam teks argumentasi untuk menghubungkan ide-ide dan argumen-argumen yang disampaikan. Beberapa jenis konjungsi yang sering digunakan dalam teks argumentasi antara lain:

  • Konjungsi kausal: karena, sebab, oleh karena itu, akibatnya
  • Konjungsi pertentangan: tetapi, namun, meskipun, walaupun
  • Konjungsi penambahan: dan, serta, selain itu, di samping itu
  • Konjungsi perbandingan: seperti, bagaikan, ibarat

2. Penggunaan Kata Kerja Mental

Kata kerja mental sering digunakan dalam teks argumentasi untuk menggambarkan proses berpikir atau persepsi. Contoh kata kerja mental yang sering digunakan antara lain:

  • Berpikir, mempertimbangkan, menganalisis
  • Percaya, yakin, menganggap
  • Merasa, menyadari, memahami

3. Penggunaan Kata Modalitas

Kata modalitas digunakan untuk menunjukkan tingkat keyakinan atau kemungkinan. Dalam teks argumentasi, kata modalitas dapat digunakan untuk memperkuat atau melemahkan argumen. Contoh kata modalitas yang sering digunakan antara lain:

  • Pasti, tentu, harus
  • Mungkin, kemungkinan besar, bisa jadi
  • Sebaiknya, seharusnya, semestinya

4. Penggunaan Kalimat Efektif

Teks argumentasi harus menggunakan kalimat-kalimat yang efektif untuk menyampaikan argumen dengan jelas dan tepat. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kesatuan: memiliki satu ide pokok
  • Kehematan: tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan
  • Penekanan: menonjolkan ide yang penting
  • Kevariasian: menggunakan struktur kalimat yang bervariasi

5. Penggunaan Istilah Teknis

Dalam teks argumentasi yang membahas topik-topik khusus, penggunaan istilah teknis sering diperlukan. Namun, penulis harus memastikan bahwa istilah-istilah tersebut dijelaskan dengan baik agar dapat dipahami oleh pembaca umum.

Cara Membuat Teks Argumentasi

Untuk mencapai tujuan dari penulisan teks argumentasi, penulis perlu mengikuti langkah-langkah tertentu dalam proses penulisannya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat teks argumentasi yang efektif:

1. Menentukan Topik

Langkah pertama dalam menulis teks argumentasi adalah menentukan topik yang akan dibahas. Pilihlah topik yang menarik, relevan, dan cukup kontroversial untuk dapat diargumentasikan. Pastikan topik yang dipilih memiliki cukup informasi dan data pendukung yang dapat diakses.

2. Melakukan Riset

Setelah menentukan topik, lakukan riset mendalam untuk mengumpulkan informasi, data, dan bukti-bukti yang relevan. Gunakan sumber-sumber yang terpercaya seperti buku, jurnal ilmiah, laporan resmi, atau wawancara dengan ahli. Catat semua informasi penting beserta sumbernya untuk digunakan sebagai referensi.

3. Merumuskan Tesis

Berdasarkan hasil riset, rumuskan tesis atau argumen utama yang ingin disampaikan. Tesis ini akan menjadi inti dari teks argumentasi dan harus dinyatakan dengan jelas pada bagian pendahuluan.

4. Membuat Kerangka

Buat kerangka atau outline untuk teks argumentasi. Kerangka ini akan membantu dalam mengorganisir ide-ide dan argumen-argumen yang akan disampaikan. Pastikan kerangka mencakup pendahuluan, tubuh argumen (dengan poin-poin utama), dan kesimpulan.

Mulailah menulis draf teks argumentasi berdasarkan kerangka yang telah dibuat. Fokus pada penyampaian argumen-argumen dengan jelas dan logis. Gunakan bukti-bukti dan contoh-contoh untuk mendukung setiap argumen.

6. Merevisi dan Mengedit

Setelah draf selesai, baca kembali teks argumentasi dan lakukan revisi. Pastikan alur argumen logis dan koheren. Perbaiki struktur kalimat, pilihan kata, dan tata bahasa. Jika perlu, tambahkan atau kurangi informasi untuk memperkuat argumen.

7. Meminta Umpan Balik

Minta orang lain untuk membaca teks argumentasi dan memberikan umpan balik. Ini akan membantu mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki atau diperkuat.

8. Finalisasi

Berdasarkan umpan balik yang diterima, lakukan perbaikan akhir pada teks argumentasi. Pastikan semua argumen disajikan dengan jelas dan didukung oleh bukti yang kuat.

Contoh Teks Argumentasi

Untuk lebih memahami bagaimana tujuan dari penulisan teks argumentasi dicapai dalam praktiknya, berikut adalah contoh teks argumentasi singkat:

Judul: Pentingnya Pendidikan Lingkungan di Sekolah

Pendahuluan:

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan telah menjadi isu global yang semakin mendesak. Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, kesadaran dan tindakan masyarakat masih jauh dari yang diharapkan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum sekolah. Pendidikan lingkungan di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Tubuh Argumen:

Pertama, pendidikan lingkungan di sekolah dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang isu-isu lingkungan sejak dini. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNESCO, anak-anak yang diperkenalkan dengan konsep-konsep lingkungan sejak usia muda cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap lingkungan di masa dewasa. Dengan memahami dampak tindakan manusia terhadap lingkungan, siswa akan lebih cenderung untuk mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan.

Kedua, pendidikan lingkungan dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang penting. Siswa akan belajar untuk menganalisis masalah lingkungan, mencari solusi, dan mengambil tindakan. Misalnya, dalam proyek pengelolaan sampah sekolah, siswa dapat belajar tentang daur ulang, pengomposan, dan pengurangan limbah. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk masalah lingkungan, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketiga, pendidikan lingkungan di sekolah dapat mendorong perubahan perilaku yang positif. Studi yang dilakukan oleh Environmental Education Research menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam program pendidikan lingkungan lebih cenderung untuk mengadopsi perilaku ramah lingkungan, seperti menghemat energi, mendaur ulang, dan menggunakan transportasi umum. Perubahan perilaku ini tidak hanya berdampak pada lingkungan sekolah, tetapi juga dapat memengaruhi keluarga dan masyarakat secara lebih luas.

Kesimpulan:

Pendidikan lingkungan di sekolah merupakan investasi penting untuk masa depan planet kita. Dengan meningkatkan kesadaran, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan mendorong perubahan perilaku, pendidikan lingkungan dapat membantu membentuk generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk memasukkan pendidikan lingkungan sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan langkah ini, kita dapat berharap untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Kesimpulan

Tujuan dari penulisan teks argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca mengenai suatu pendapat atau gagasan tertentu. Melalui penyajian argumen yang logis dan didukung oleh bukti-bukti yang kuat, teks argumentasi berusaha untuk mempengaruhi cara pandang dan sikap pembaca terhadap suatu isu. Selain itu, teks argumentasi juga bertujuan untuk mengajak pembaca untuk bertindak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, penulis teks argumentasi perlu memperhatikan struktur, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan yang khas. Mulai dari pendahuluan yang menarik, tubuh argumen yang kuat dan didukung bukti, hingga kesimpulan yang menegaskan kembali argumen utama, setiap bagian teks argumentasi memiliki peran penting dalam meyakinkan pembaca.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penulisan teks argumentasi yang efektif, penulis dapat menghasilkan tulisan yang tidak hanya informatif, tetapi juga persuasif dan mampu mendorong perubahan. Dalam era informasi yang penuh dengan berbagai pendapat dan sudut pandang, kemampuan untuk menyusun dan memahami teks argumentasi menjadi semakin penting, baik dalam konteks akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya