Arti Astagfirullahaladzim: Makna, Keutamaan dan Cara Pengamalannya

Pelajari arti astagfirullahaladzim, keutamaan membacanya, serta cara pengamalan yang benar. Temukan manfaat spiritual dan psikologis dari istighfar.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 04 Mar 2025, 17:09 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 17:08 WIB
arti astagfirullahaladzim
arti astagfirullahaladzim ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Definisi dan Makna Astagfirullahaladzim

Liputan6.com, Jakarta Astagfirullahaladzim merupakan salah satu kalimat istighfar yang sering diucapkan oleh umat Muslim. Kalimat ini terdiri dari tiga kata dalam bahasa Arab:

  • Astaghfiru: "Aku memohon ampun"
  • Allah: Merujuk pada nama Allah SWT
  • Al-'Adzim: "Yang Maha Agung"

Jadi, secara harfiah Astagfirullahaladzim dapat diartikan sebagai "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung". Kalimat ini merupakan bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Dalam konteks ibadah Islam, Astagfirullahaladzim bukan sekadar ungkapan verbal, melainkan sebuah bentuk introspeksi diri dan komitmen untuk memperbaiki diri. Ketika seseorang mengucapkan kalimat ini dengan penuh kesadaran dan ketulusan, ia tidak hanya memohon ampunan, tetapi juga berjanji dalam hatinya untuk berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

Penggunaan kata "al-'Adzim" atau "Yang Maha Agung" dalam kalimat ini menekankan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Hal ini mengingatkan kita akan betapa kecilnya kita sebagai manusia di hadapan-Nya, sekaligus menegaskan bahwa hanya Allah lah yang memiliki kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Istighfar dengan mengucapkan Astagfirullahaladzim juga merupakan pengakuan atas kelemahan manusia yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Ini adalah bentuk kerendahan hati di hadapan Allah SWT, menyadari bahwa sebagai makhluk, kita tidak sempurna dan selalu membutuhkan bimbingan dan ampunan-Nya.

Promosi 1

Keutamaan Membaca Astagfirullahaladzim

Membaca Astagfirullahaladzim memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari istighfar ini:

1. Pengampunan Dosa

Keutamaan utama dari mengucapkan Astagfirullahaladzim adalah pengampunan dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah An-Nisa ayat 110:

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

2. Menghapus Kesulitan

Istighfar juga dipercaya dapat menghapus kesulitan dan membuka jalan keluar dari berbagai masalah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, maka Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)

3. Mendatangkan Rezeki

Salah satu keutamaan istighfar yang sering disebutkan adalah kemampuannya untuk mendatangkan rezeki. Allah SWT berfirman dalam Surah Nuh ayat 10-12:

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."

4. Menenangkan Hati

Istighfar memiliki efek menenangkan pada hati dan pikiran. Dengan mengingat Allah dan memohon ampunan-Nya, seseorang dapat merasakan ketenangan batin. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28:

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

5. Meningkatkan Derajat

Istighfar juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang banyak beristighfar, Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya kegembiraan, untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ibnu Majah)

Waktu yang Tepat untuk Mengucapkan Astagfirullahaladzim

Meskipun istighfar dapat dilakukan kapan saja, ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama untuk mengucapkan Astagfirullahaladzim. Berikut adalah beberapa waktu yang tepat untuk beristighfar:

1. Sepertiga Malam Terakhir

Waktu sepertiga malam terakhir dianggap sebagai salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa dan beristighfar. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:

"Tuhan kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Setelah Shalat Fardhu

Beristighfar setelah shalat fardhu adalah praktik yang dianjurkan. Rasulullah SAW biasa beristighfar tiga kali setelah salam dari shalat fardhu. Ini adalah waktu yang baik untuk memohon ampunan atas kekurangan dalam ibadah kita.

3. Saat Sujud

Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Posisi hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud)." (HR. Muslim)

4. Antara Adzan dan Iqamah

Waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu yang mustajab untuk berdoa, termasuk untuk beristighfar. Rasulullah SAW bersabda: "Doa antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

5. Saat Hujan Turun

Turunnya hujan dianggap sebagai salah satu tanda rahmat Allah. Ini adalah waktu yang baik untuk beristighfar dan berdoa. Anas bin Malik ra. berkata: "Kami bersama Rasulullah SAW ketika hujan menimpa kami. Beliau membuka pakaiannya hingga terkena hujan. Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?' Beliau menjawab, 'Karena ia (hujan) baru saja datang dari sisi Tuhannya.'" (HR. Muslim)

Cara Pengamalan Astagfirullahaladzim yang Benar

Mengamalkan Astagfirullahaladzim dengan benar tidak hanya tentang mengucapkan kata-katanya, tetapi juga melibatkan niat, pemahaman, dan tindakan yang menyeluruh. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara pengamalan Astagfirullahaladzim yang benar:

1. Niat yang Tulus

Langkah pertama dan paling penting dalam beristighfar adalah memiliki niat yang tulus. Istighfar harus dilakukan dengan kesadaran penuh dan keinginan sejati untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Niat ini harus murni karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau motif duniawi lainnya.

2. Pemahaman Makna

Penting untuk memahami makna dari kalimat Astagfirullahaladzim. Renungkan arti dari setiap kata: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung". Pemahaman ini akan membantu kita untuk mengucapkannya dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

3. Ucapkan dengan Lisan

Ucapkan Astagfirullahaladzim dengan jelas dan benar. Lafazkan setiap huruf dengan tepat. Jika memungkinkan, ucapkan dalam bahasa Arab: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيم (Astaghfirullahal 'adzim).

4. Hadirkan dalam Hati

Saat mengucapkan istighfar, hadirkan maknanya dalam hati. Rasakan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan keinginan untuk memperbaiki diri.

5. Konsistensi

Beristighfar sebaiknya dilakukan secara konsisten, tidak hanya saat merasa bersalah atau dalam kesulitan. Jadikan istighfar sebagai rutinitas harian, misalnya setiap pagi dan petang, atau setelah shalat fardhu.

6. Pilih Waktu yang Tepat

Meskipun bisa dilakukan kapan saja, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih utama untuk beristighfar, seperti sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, atau saat sujud.

7. Variasikan Bentuk Istighfar

Selain Astagfirullahaladzim, ada berbagai bentuk istighfar lain yang bisa diamalkan, seperti:

  • أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ (Astaghfirullaaha wa atuubu ilaih) - "Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya"
  • رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (Rabbighfirlii wa tub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim) - "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang"

8. Tindak Lanjuti dengan Perbuatan

Istighfar harus diikuti dengan upaya nyata untuk memperbaiki diri. Jika memohon ampun atas suatu dosa, berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi.

Manfaat Spiritual dari Mengucapkan Astagfirullahaladzim

Mengucapkan Astagfirullahaladzim secara konsisten dan dengan penuh kesadaran dapat memberikan berbagai manfaat spiritual yang mendalam. Berikut adalah penjelasan rinci tentang manfaat-manfaat spiritual tersebut:

1. Pemurnian Jiwa

Istighfar berfungsi sebagai sarana pemurnian jiwa. Setiap kali kita mengucapkan Astagfirullahaladzim dengan tulus, kita seolah-olah membersihkan noda-noda dosa dari hati kita. Proses ini membantu menjaga kesucian jiwa dan memelihara fitrah kita sebagai manusia. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Asy-Syams ayat 9-10:

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."

2. Peningkatan Kesadaran akan Kehadiran Allah

Dengan rutin beristighfar, kita melatih diri untuk selalu sadar akan kehadiran Allah SWT dalam kehidupan kita. Ini membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan, karena kita menyadari bahwa Allah selalu mengawasi kita. Kesadaran ini juga membantu kita untuk lebih fokus dalam ibadah dan lebih ikhlas dalam setiap amal.

3. Pengembangan Sifat Rendah Hati

Istighfar adalah pengakuan atas kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia. Dengan mengakui kesalahan dan memohon ampunan, kita mengembangkan sifat rendah hati. Sifat ini sangat penting dalam perjalanan spiritual kita, karena Allah SWT mencintai hamba-hamba-Nya yang rendah hati.

4. Peningkatan Kualitas Ibadah

Beristighfar secara rutin dapat meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan. Ketika kita selalu memohon ampunan, kita menjadi lebih sadar akan kekurangan dalam ibadah kita dan berusaha untuk memperbaikinya. Ini mendorong kita untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan sempurna.

5. Penguatan Hubungan dengan Allah

Istighfar adalah salah satu bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT. Semakin sering kita beristighfar, semakin kuat hubungan kita dengan-Nya. Ini membantu kita untuk merasakan kedekatan dengan Allah dan meningkatkan rasa cinta kita kepada-Nya.

Manfaat Psikologis dari Istighfar

Selain manfaat spiritual, istighfar juga memiliki berbagai manfaat psikologis yang signifikan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang manfaat-manfaat psikologis dari mengamalkan istighfar secara rutin:

1. Reduksi Stres dan Kecemasan

Istighfar dapat berfungsi sebagai mekanisme koping yang efektif untuk mengurangi stres dan kecemasan. Ketika kita mengucapkan Astagfirullahaladzim, kita seolah-olah melepaskan beban pikiran dan perasaan kita kepada Allah SWT. Proses ini dapat memberikan rasa lega dan mengurangi tekanan mental yang kita alami.

2. Peningkatan Kesejahteraan Emosional

Praktik istighfar secara teratur dapat meningkatkan kesejahteraan emosional secara keseluruhan. Dengan memohon ampunan dan meyakini bahwa Allah Maha Pengampun, kita dapat mengatasi perasaan bersalah, malu, atau penyesalan yang mungkin mengganggu kesehatan mental kita.

3. Pengembangan Resiliensi Psikologis

Istighfar membantu mengembangkan resiliensi psikologis, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan atau trauma. Dengan selalu memiliki kesempatan untuk memulai kembali melalui istighfar, kita menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.

4. Peningkatan Harga Diri

Meskipun istighfar adalah pengakuan atas kesalahan, paradoksnya ia juga dapat meningkatkan harga diri. Ini karena kita menyadari bahwa meskipun kita tidak sempurna, Allah selalu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Kesadaran ini dapat meningkatkan rasa nilai diri kita.

5. Manajemen Kemarahan yang Lebih Baik

Istighfar dapat menjadi alat yang efektif untuk mengelola kemarahan. Ketika kita marah, mengucapkan Astagfirullahaladzim dapat membantu kita menenangkan diri dan melihat situasi dari perspektif yang lebih luas.

Tradisi Istighfar dalam Berbagai Budaya Islam

Istighfar, sebagai praktik fundamental dalam Islam, telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya Muslim di seluruh dunia. Meskipun esensinya tetap sama, yaitu memohon ampunan kepada Allah SWT, cara pengamalan dan tradisi seputar istighfar dapat bervariasi di berbagai wilayah dan budaya. Berikut adalah penjelasan rinci tentang tradisi istighfar dalam berbagai budaya Islam:

1. Tradisi Istighfar di Timur Tengah

Di wilayah Timur Tengah, tempat kelahiran Islam, istighfar sering kali terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Di Arab Saudi, misalnya, ucapan "Astaghfirullah" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai ekspresi penyesalan atau kekaguman. Di Mesir, tradisi membaca istighfar setelah shalat fardhu sangat kuat, dengan banyak masjid yang memimpin dzikir istighfar bersama-sama setelah shalat berjamaah.

2. Praktik Istighfar di Asia Selatan

Di negara-negara seperti Pakistan, India, dan Bangladesh, istighfar sering dikaitkan dengan tradisi sufi. Banyak tarekat sufi di wilayah ini yang menekankan pentingnya istighfar dalam perjalanan spiritual mereka. Di Pakistan, misalnya, ada tradisi "Istighfar-e-Kaseer" di mana orang-orang berkumpul untuk membaca istighfar dalam jumlah besar, kadang-kadang mencapai ribuan kali.

3. Istighfar dalam Budaya Melayu

Di wilayah Melayu, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Brunei, istighfar sering diintegrasikan ke dalam berbagai ritual dan upacara adat. Misalnya, dalam upacara pernikahan tradisional Melayu, sering ada sesi khusus untuk membaca istighfar bersama-sama sebagai bentuk doa untuk pengantin. Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada tradisi "Istighosah" yang melibatkan pembacaan istighfar massal sebagai bagian dari ritual memohon pertolongan Allah.

4. Tradisi Istighfar di Afrika

Di negara-negara Muslim Afrika, seperti Senegal, Mali, dan Nigeria, istighfar sering dikaitkan dengan praktik-praktik sufisme lokal. Di beberapa komunitas, ada tradisi membaca istighfar dalam jumlah tertentu sebagai bagian dari wirid harian. Di Senegal, misalnya, pengikut tarekat Muridiyah memiliki tradisi membaca istighfar 100 kali setiap pagi dan sore.

5. Istighfar dalam Budaya Turki

Di Turki, istighfar sering dikaitkan dengan tradisi zikir Mevlevi (pengikut Rumi). Dalam tradisi ini, istighfar diucapkan dengan irama tertentu, sering diiringi dengan gerakan tubuh yang ritmis. Selain itu, di Turki juga ada tradisi membaca "Estafurullah" sebagai bentuk sopan santun ketika seseorang dipuji.

Istighfar dalam Al-Quran

Al-Quran, sebagai kitab suci umat Islam, memberikan perhatian khusus pada konsep istighfar. Banyak ayat yang membahas tentang pentingnya memohon ampunan kepada Allah SWT, manfaatnya, dan bagaimana Allah merespon permohonan ampunan hamba-Nya. Berikut adalah penjelasan rinci tentang istighfar dalam Al-Quran:

1. Perintah untuk Beristighfar

Al-Quran secara eksplisit memerintahkan umat Islam untuk beristighfar. Salah satu ayat yang paling terkenal adalah Surah An-Nasr ayat 3:

"Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat."

Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar adalah bagian integral dari ibadah, sejajar dengan tasbih dan pujian kepada Allah.

2. Istighfar sebagai Sifat Orang Beriman

Al-Quran menggambarkan istighfar sebagai salah satu karakteristik orang-orang beriman. Dalam Surah Ali 'Imran ayat 17, Allah berfirman:

"(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur."

3. Janji Allah bagi Orang yang Beristighfar

Al-Quran menyebutkan berbagai janji Allah bagi mereka yang rajin beristighfar. Dalam Surah Hud ayat 3, Allah berfirman:

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya."

4. Istighfar sebagai Jalan Menuju Rezeki

Al-Quran juga menghubungkan istighfar dengan rezeki. Dalam Surah Nuh ayat 10-12, Allah berfirman:

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'"

Istighfar dalam Hadits

Hadits, sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah Al-Quran, memberikan banyak informasi dan panduan tentang praktik istighfar. Berikut adalah penjelasan rinci tentang istighfar dalam berbagai hadits:

1. Keutamaan Istighfar

Banyak hadits yang menekankan keutamaan istighfar. Salah satu hadits yang terkenal adalah riwayat dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar, bahkan bagi Rasulullah SAW yang ma'shum (terjaga dari dosa).

2. Istighfar sebagai Penghapus Dosa

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bagaimana istighfar dapat menghapus dosa. Beliau bersabda:

"Barangsiapa yang banyak beristighfar, Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)

3. Waktu-waktu Utama untuk Beristighfar

Hadits juga menyebutkan beberapa waktu yang utama untuk beristighfar. Salah satunya adalah waktu sahur, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Tuhan kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Astagfirullahaladzim merupakan kalimat istighfar yang memiliki makna dan keutamaan yang mendalam dalam ajaran Islam. Dengan memahami arti, keutamaan, dan cara pengamalannya yang benar, kita dapat memanfaatkan istighfar sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan jiwa dari dosa, dan meraih berbagai manfaat spiritual serta psikologis.

Pengamalan istighfar secara konsisten dan penuh kesadaran dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan seorang Muslim, baik dari segi spiritual maupun mental. Oleh karena itu, mari kita jadikan Astagfirullahaladzim sebagai bagian integral dari rutinitas ibadah kita sehari-hari, dengan harapan dapat meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan dunia akhirat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya