Liputan6.com, Jakarta Kanker mulut merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menyerang berbagai bagian rongga mulut, seperti bibir, gusi, lidah, langit-langit mulut, dan bagian dalam pipi. Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali pada jaringan mulut. Meski tidak sepopuler jenis kanker lainnya, kanker mulut tetap perlu diwaspadai karena dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.
Pengertian Kanker Mulut
Kanker mulut adalah pertumbuhan sel ganas yang terjadi pada jaringan di dalam rongga mulut. Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian mulut seperti bibir, gusi, lidah, langit-langit mulut, pipi bagian dalam, dan area tenggorokan. Kanker mulut termasuk dalam kelompok kanker kepala dan leher.
Sebagian besar kanker mulut berawal dari sel-sel skuamosa yang melapisi permukaan mulut, lidah dan bibir. Perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel tersebut menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali sehingga membentuk tumor ganas. Seiring waktu, sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari mulut dan area kepala-leher, bahkan ke organ tubuh lainnya.
Kanker mulut merupakan jenis kanker yang cukup umum terjadi, terutama pada pria di atas usia 50 tahun. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Sayangnya, gejala awal kanker mulut seringkali tidak disadari atau diabaikan karena mirip dengan keluhan mulut biasa seperti sariawan.
Advertisement
Penyebab Kanker Mulut
Penyebab pasti terjadinya kanker mulut belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker mulut, antara lain:
1. Penggunaan Tembakau
Merokok atau mengunyah tembakau merupakan faktor risiko utama kanker mulut. Kandungan karsinogenik dalam tembakau dapat memicu mutasi sel dan pertumbuhan sel abnormal di rongga mulut. Perokok memiliki risiko 5-10 kali lebih tinggi terkena kanker mulut dibanding non-perokok.
2. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker mulut hingga 6 kali lipat. Efek alkohol akan semakin berbahaya jika dikombinasikan dengan kebiasaan merokok.
3. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)
Beberapa jenis HPV, terutama HPV-16 dan HPV-18, dapat meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan. Infeksi HPV ditularkan melalui kontak seksual termasuk seks oral.
4. Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Paparan sinar UV yang berlebihan pada bibir dapat meningkatkan risiko kanker bibir, terutama pada orang yang sering beraktivitas di luar ruangan.
5. Kebersihan Mulut yang Buruk
Kurangnya perawatan gigi dan mulut dapat menyebabkan iritasi kronis dan peradangan yang berpotensi memicu pertumbuhan sel abnormal.
6. Faktor Genetik
Beberapa kondisi genetik seperti anemia Fanconi dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kanker mulut.
7. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem imun yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, lebih rentan terkena kanker mulut.
8. Pola Makan Tidak Sehat
Kurangnya konsumsi buah dan sayur serta diet tinggi lemak dan gula dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Meski faktor-faktor di atas dapat meningkatkan risiko, tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan terkena kanker mulut. Sebaliknya, kanker mulut juga dapat terjadi pada orang tanpa faktor risiko yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan melakukan pemeriksaan rutin.
Gejala Kanker Mulut
Mengenali gejala awal kanker mulut sangat penting untuk deteksi dan penanganan dini. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
1. Luka yang Tidak Kunjung Sembuh
Salah satu gejala utama kanker mulut adalah adanya luka atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh selama lebih dari 2 minggu. Luka ini bisa terjadi di bibir, gusi, lidah, atau bagian dalam pipi.
2. Bercak Putih atau Merah
Munculnya bercak putih (leukoplakia) atau merah (eritroplakia) yang tidak hilang pada permukaan mulut perlu diwaspadai. Bercak ini bisa merupakan tanda prakanker.
3. Benjolan atau Penebalan
Adanya benjolan atau penebalan jaringan yang tidak normal di dalam mulut, terutama yang terasa keras saat disentuh.
4. Nyeri atau Kesulitan Menelan
Rasa sakit atau kesulitan saat menelan makanan dan minuman yang tidak ada penyebab jelasnya.
5. Perubahan Suara
Suara menjadi serak atau berubah tanpa sebab yang jelas, terutama jika berlangsung lama.
6. Gigi Goyang
Gigi yang tiba-tiba menjadi goyang tanpa ada masalah gigi yang jelas.
7. Nyeri Telinga
Rasa sakit di telinga yang menetap, terutama jika hanya terjadi di satu sisi.
8. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang tidak disengaja dan cukup signifikan dalam waktu singkat.
9. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher yang tidak kunjung mengempis.
10. Perubahan Sensasi
Mati rasa atau perubahan sensasi di mulut, lidah, atau bibir.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala di atas tidak selalu berarti kanker mulut. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut yang berlangsung lebih dari 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement
Diagnosis Kanker Mulut
Proses diagnosis kanker mulut melibatkan beberapa tahapan pemeriksaan untuk memastikan adanya sel kanker dan menentukan stadium penyakit. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam mendiagnosis kanker mulut:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada rongga mulut, termasuk bibir, gusi, lidah, pipi bagian dalam, dan tenggorokan. Mereka akan mencari tanda-tanda abnormal seperti bercak, benjolan, atau perubahan warna jaringan. Dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening di leher untuk mendeteksi adanya pembengkakan.
2. Biopsi
Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi adalah cara paling akurat untuk memastikan diagnosis kanker mulut. Ada beberapa jenis biopsi yang mungkin dilakukan:
- Biopsi eksisi: pengambilan seluruh area yang mencurigakan
- Biopsi insisi: pengambilan sebagian kecil dari area yang mencurigakan
- Biopsi aspirasi jarum halus: pengambilan sampel cairan dan sel menggunakan jarum tipis
3. Pencitraan
Untuk menentukan sejauh mana penyebaran kanker, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes pencitraan seperti:
- CT Scan: memberikan gambar detail struktur internal mulut dan leher
- MRI: menghasilkan gambar detail jaringan lunak
- PET Scan: dapat mendeteksi penyebaran kanker ke bagian tubuh lain
- Rontgen dada: untuk memeriksa apakah kanker telah menyebar ke paru-paru
4. Endoskopi
Prosedur ini menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui hidung atau mulut untuk memeriksa area yang sulit dilihat selama pemeriksaan fisik biasa.
5. Tes Laboratorium
Pemeriksaan darah dan tes laboratorium lainnya mungkin dilakukan untuk menilai kesehatan umum pasien dan membantu perencanaan pengobatan.
6. Penentuan Stadium
Setelah kanker dikonfirmasi, dokter akan menentukan stadium kanker berdasarkan ukuran tumor dan sejauh mana penyebarannya. Stadium kanker mulut dibagi menjadi:
- Stadium I: Tumor berukuran 2 cm atau kurang dan belum menyebar
- Stadium II: Tumor berukuran 2-4 cm dan belum menyebar
- Stadium III: Tumor lebih besar dari 4 cm atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening
- Stadium IV: Kanker telah menyebar ke jaringan di sekitarnya, kelenjar getah bening, atau organ lain
Proses diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat. Jika Anda dicurigai menderita kanker mulut, jangan ragu untuk mencari pendapat kedua dari spesialis onkologi atau dokter gigi spesialis bedah mulut.
Pengobatan Kanker Mulut
Pengobatan kanker mulut tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis dan stadium kanker, lokasi tumor, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya digunakan untuk menangani kanker mulut:
1. Pembedahan
Operasi seringkali menjadi pilihan utama untuk mengobati kanker mulut, terutama pada stadium awal. Tujuan pembedahan adalah untuk mengangkat seluruh jaringan kanker dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya. Jenis pembedahan yang dilakukan tergantung pada lokasi dan ukuran tumor, antara lain:
- Eksisi tumor: pengangkatan tumor dan sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya
- Glossektomi: pengangkatan sebagian atau seluruh lidah
- Mandibulektomi: pengangkatan sebagian atau seluruh tulang rahang bawah
- Maksilektomi: pengangkatan tulang rahang atas
- Laryngektomi: pengangkatan laring (kotak suara)
- Diseksi leher: pengangkatan kelenjar getah bening di leher
Setelah pengangkatan tumor, rekonstruksi mungkin diperlukan untuk memperbaiki fungsi dan penampilan area yang dioperasi.
2. Radioterapi
Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi dapat digunakan sebagai pengobatan utama untuk tumor kecil, atau dikombinasikan dengan pembedahan untuk tumor yang lebih besar. Ada dua jenis radioterapi yang umum digunakan:
- Radioterapi eksternal: sinar radiasi diarahkan dari luar tubuh
- Brachytherapy: sumber radiasi ditempatkan langsung di dalam atau dekat tumor
Efek samping radioterapi dapat mencakup mulut kering, perubahan rasa, kerusakan gigi, dan kelelahan.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Metode ini sering digunakan bersamaan dengan radioterapi (chemoradiation) untuk kanker stadium lanjut, atau sebagai pengobatan paliatif untuk mengurangi gejala. Efek samping kemoterapi dapat meliputi mual, muntah, kelelahan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
4. Terapi Target
Terapi target menggunakan obat-obatan yang secara spesifik menyerang sel kanker tanpa merusak sel sehat. Salah satu contoh adalah cetuximab, yang menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini sering dikombinasikan dengan radioterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
5. Imunoterapi
Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Obat-obatan seperti pembrolizumab dan nivolumab telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam pengobatan kanker mulut yang sudah menyebar atau kambuh.
6. Perawatan Paliatif
Untuk kanker stadium lanjut, perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala dan efek samping pengobatan. Ini dapat mencakup manajemen nyeri, dukungan nutrisi, dan perawatan psikologis.
Rencana pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan individual setiap pasien. Tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis akan bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif. Penting bagi pasien untuk memahami sepenuhnya pilihan pengobatan yang tersedia, termasuk manfaat dan risikonya, sebelum memutuskan rencana perawatan.
Advertisement
Pencegahan Kanker Mulut
Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kanker mulut, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini:
1. Berhenti Merokok dan Mengunyah Tembakau
Penggunaan tembakau dalam bentuk apapun adalah faktor risiko utama kanker mulut. Berhenti merokok atau mengunyah tembakau dapat secara signifikan mengurangi risiko Anda. Jika Anda kesulitan berhenti, mintalah bantuan profesional kesehatan untuk program berhenti merokok.
2. Batasi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko kanker mulut. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, lakukanlah dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat. Batas aman konsumsi alkohol adalah tidak lebih dari 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria.
3. Konsumsi Diet Seimbang
Pola makan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker mulut. Makanan ini mengandung antioksidan dan nutrisi penting yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Usahakan untuk mengonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari.
4. Lindungi Bibir dari Sinar Matahari
Paparan sinar UV berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker bibir. Gunakan pelembab bibir atau lipstik dengan SPF minimal 15 saat beraktivitas di luar ruangan. Kenakan juga topi berpinggir lebar untuk melindungi wajah dan bibir dari sinar matahari langsung.
5. Praktikkan Kebersihan Mulut yang Baik
Menjaga kebersihan mulut dapat membantu mencegah iritasi kronis yang berpotensi memicu kanker. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, gunakan benang gigi setiap hari, dan kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan pembersihan.
6. Lakukan Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV yang berkaitan dengan beberapa jenis kanker mulut. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja, idealnya sebelum mereka aktif secara seksual.
7. Lakukan Pemeriksaan Mandiri Secara Rutin
Periksa mulut Anda sendiri setiap bulan untuk mendeteksi perubahan yang tidak normal. Gunakan cermin untuk memeriksa semua area mulut, termasuk bibir, gusi, lidah, dan bagian dalam pipi. Jika Anda menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi.
8. Hindari Perilaku Berisiko
Praktik seks yang aman, terutama seks oral, dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV yang berkaitan dengan kanker mulut.
9. Kelola Stres
Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker. Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga teratur.
10. Hindari Paparan Zat Berbahaya
Jika pekerjaan Anda melibatkan paparan terhadap bahan kimia atau zat berbahaya, pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, termasuk masker dan pelindung mulut.
Ingatlah bahwa pencegahan adalah kunci. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena kanker mulut. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau faktor risiko tinggi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang lebih personal.
Kesimpulan
Kanker mulut merupakan penyakit serius yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahannya sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang efektif. Faktor risiko utama seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan infeksi HPV dapat dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Gejala awal kanker mulut seringkali mirip dengan keluhan mulut biasa, sehingga kewaspadaan dan pemeriksaan rutin menjadi kunci. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan dan berlangsung lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan.
Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik dalam menghadapi kanker mulut. Dengan menghindari faktor risiko, menjaga kebersihan mulut, menjalani pola makan sehat, dan melakukan pemeriksaan rutin, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini. Ingatlah bahwa kesehatan mulut adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jaga mulut Anda tetap sehat, dan Anda telah melakukan langkah besar dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Advertisement
