Penyebab Sakit Tenggorokan dan Gejalanya, Ketahui Cara Pengobatan yang Tepat

Pelajari penyebab sakit tenggorokan, gejala, cara pengobatan dan pencegahannya. Ketahui kapan harus ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 08 Apr 2025, 15:56 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 15:56 WIB
penyebab sakit tenggorokan
penyebab sakit tenggorokan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sakit tenggorokan merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Rasa tidak nyaman di tenggorokan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit yang lebih serius. Memahami penyebab, gejala, serta cara pengobatan dan pencegahan sakit tenggorokan sangat penting agar kita bisa menanganinya dengan tepat.

Definisi Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan adalah kondisi ketika seseorang merasakan nyeri, gatal, kering atau tidak nyaman pada area tenggorokan. Sensasi ini biasanya semakin terasa saat menelan makanan atau minuman. Sakit tenggorokan bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari berbagai kondisi kesehatan yang memengaruhi area tenggorokan.

Tenggorokan terdiri dari faring (bagian belakang mulut dan atas kerongkongan), laring (kotak suara), dan tonsil (amandel). Peradangan atau iritasi pada bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan rasa sakit. Sakit tenggorokan bisa berlangsung singkat hanya beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu tergantung penyebabnya.

Penyebab Utama Sakit Tenggorokan

Ada beberapa penyebab utama yang dapat memicu terjadinya sakit tenggorokan, di antaranya:

1. Infeksi Virus

Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari sakit tenggorokan. Beberapa jenis virus yang sering menginfeksi tenggorokan antara lain:

  • Virus influenza (flu)
  • Virus pilek biasa (rhinovirus)
  • Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis)
  • Virus campak
  • Virus cacar air
  • Virus Corona (termasuk SARS-CoV-2 penyebab COVID-19)

Infeksi virus biasanya disertai gejala lain seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri otot. Sakit tenggorokan akibat virus umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 5-7 hari.

2. Infeksi Bakteri

Meskipun tidak sesering infeksi virus, bakteri juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Infeksi bakteri yang paling umum adalah strep throat yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Gejala strep throat biasanya lebih parah dibanding infeksi virus, dengan ciri-ciri:

  • Sakit tenggorokan yang tiba-tiba dan parah
  • Demam tinggi (di atas 38°C)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Bercak putih atau nanah di amandel
  • Tidak disertai batuk

Infeksi bakteri memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi. Jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan antara lain Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydophila pneumoniae.

3. Alergi

Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, atau zat iritan lainnya dapat memicu peradangan pada saluran pernapasan termasuk tenggorokan. Alergi sering menyebabkan gejala seperti:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Bersin-bersin
  • Gatal pada mata, hidung, dan tenggorokan
  • Batuk akibat lendir yang mengalir ke tenggorokan (postnasal drip)

Sakit tenggorokan akibat alergi biasanya lebih ringan dibanding infeksi, namun dapat berlangsung lama selama pemicu alergi masih ada.

4. Iritasi Tenggorokan

Berbagai faktor lingkungan dan kebiasaan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, seperti:

  • Merokok atau terpapar asap rokok
  • Udara yang terlalu kering
  • Berteriak atau berbicara terlalu lama
  • Menghirup polusi udara atau bahan kimia
  • Makan makanan pedas atau asam
  • Minum minuman yang terlalu panas

Iritasi tenggorokan biasanya bersifat sementara dan akan membaik jika penyebabnya dihindari.

5. Refluks Asam (GERD)

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan, terutama di malam hari. Gejala GERD yang menyertai sakit tenggorokan antara lain:

  • Rasa terbakar di dada (heartburn)
  • Suara serak
  • Rasa asam di mulut
  • Kesulitan menelan

Sakit tenggorokan akibat GERD biasanya membaik dengan pengobatan antasida dan perubahan gaya hidup.

Gejala yang Menyertai Sakit Tenggorokan

Selain rasa nyeri atau tidak nyaman di tenggorokan, sakit tenggorokan sering disertai gejala lain tergantung penyebabnya. Beberapa gejala yang umum menyertai sakit tenggorokan antara lain:

  • Kesulitan atau rasa sakit saat menelan
  • Suara serak atau perubahan suara
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Amandel membengkak atau berwarna merah
  • Bercak putih atau nanah di amandel
  • Demam
  • Batuk
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kelelahan
  • Nafsu makan berkurang

Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung kondisi yang mendasari sakit tenggorokan. Misalnya, sakit tenggorokan akibat virus biasanya disertai gejala flu seperti demam dan pilek. Sementara sakit tenggorokan karena alergi lebih sering disertai gatal dan bersin-bersin.

Diagnosis Sakit Tenggorokan

Untuk mendiagnosis penyebab sakit tenggorokan, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan:

1. Anamnesis (Wawancara Medis)

Dokter akan menanyakan beberapa hal terkait keluhan yang dialami, seperti:

  • Kapan gejala mulai muncul
  • Gejala lain yang menyertai
  • Riwayat alergi atau penyakit lain
  • Kontak dengan orang yang sakit
  • Kebiasaan merokok atau paparan asap rokok
  • Obat-obatan yang dikonsumsi

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa tenggorokan, telinga, dan hidung menggunakan alat khusus. Hal-hal yang diperiksa antara lain:

  • Kemerahan atau pembengkakan di tenggorokan
  • Kondisi amandel
  • Ada tidaknya bercak putih atau nanah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher

3. Tes Diagnostik

Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes tambahan seperti:

  • Rapid strep test: Untuk mendeteksi infeksi bakteri streptococcus
  • Kultur tenggorokan: Untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi
  • Tes darah: Untuk memeriksa infeksi virus seperti mononukleosis
  • Rontgen leher: Jika dicurigai ada abses atau masalah struktural

Diagnosis yang tepat penting untuk menentukan pengobatan yang sesuai. Misalnya, infeksi bakteri memerlukan antibiotik sementara infeksi virus tidak.

Pengobatan Sakit Tenggorokan

Pengobatan sakit tenggorokan tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan:

1. Pengobatan Mandiri di Rumah

Untuk sakit tenggorokan ringan, beberapa cara berikut dapat membantu meredakan gejala:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak air putih
  • Berkumur dengan air garam hangat
  • Mengonsumsi minuman hangat seperti teh dengan madu
  • Menghisap permen pelega tenggorokan
  • Menggunakan pelembab udara
  • Menghindari rokok dan asap rokok

2. Obat-obatan Pereda Gejala

Beberapa obat yang dapat membantu meredakan gejala sakit tenggorokan antara lain:

  • Analgesik seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan demam
  • Obat kumur antiseptik untuk membunuh kuman
  • Spray tenggorokan yang mengandung analgesik lokal
  • Antihistamin untuk mengatasi gejala alergi

3. Antibiotik

Antibiotik hanya diberikan jika sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti strep throat. Jenis antibiotik yang umum diresepkan antara lain:

  • Penisilin
  • Amoksisilin
  • Eritromisin (untuk yang alergi penisilin)

Penting untuk menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter meskipun gejala sudah membaik.

4. Pengobatan Penyebab Lain

Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh kondisi lain, pengobatan akan disesuaikan, misalnya:

  • Obat antivirus untuk infeksi virus tertentu
  • Antasida atau obat penekan asam untuk GERD
  • Antihistamin atau steroid hidung untuk alergi

Pencegahan Sakit Tenggorokan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit tenggorokan:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Hindari menyentuh wajah, terutama mulut dan hidung, dengan tangan yang belum dicuci
  • Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit
  • Gunakan masker saat berada di tempat umum atau lingkungan berpolusi
  • Hindari merokok dan paparan asap rokok
  • Jaga kelembaban udara di rumah
  • Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Hindari berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain
  • Lakukan vaksinasi rutin sesuai anjuran dokter

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus sakit tenggorokan dapat sembuh sendiri, ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis segera. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami:

  • Sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 1 minggu
  • Demam tinggi (di atas 38,3°C) yang tidak turun
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pembengkakan yang parah di leher
  • Darah dalam dahak atau air liur
  • Ruam di kulit
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Riwayat penyakit jantung rematik

Penanganan medis juga diperlukan jika sakit tenggorokan sering kambuh atau disertai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kesimpulan

Sakit tenggorokan merupakan kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, penting untuk mengenali penyebab dan gejala yang menyertainya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Sebagian besar kasus sakit tenggorokan dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah dan obat-obatan pereda gejala. Jika gejala berlangsung lama atau disertai tanda-tanda yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari sakit tenggorokan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya