Penyebab Mata Anak Belekan: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Pelajari penyebab mata anak belekan, gejala yang perlu diwaspadai, serta cara mengatasi dan mencegahnya. Informasi lengkap untuk orang tua.

oleh Septika Shidqiyyah Diperbarui 17 Mar 2025, 18:05 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 18:05 WIB
penyebab mata anak belekan
Kenali gejala gangguan penglihatan dan lindungi mata anak serta penyebab mata anak belekan (Sumber: KMN EyeCare/freepik).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Mata belekan pada anak merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan sering membuat orang tua khawatir. Meski terkadang tidak berbahaya, namun ada kalanya belekan menjadi tanda adanya masalah kesehatan mata yang perlu ditangani.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penyebab mata anak belekan, gejala yang menyertainya, cara mengatasi, serta kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Promosi 1

Pengertian Mata Belekan pada Anak

Mata belekan atau dalam istilah medis disebut konjungtivitis, adalah kondisi dimana mata mengeluarkan kotoran berupa lendir lengket atau kerak berwarna kuning kehijauan. Kotoran mata ini sebenarnya merupakan bagian dari sistem pertahanan alami tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan zat asing yang mungkin membahayakan mata sekaligus melembapkan permukaan mata.

Pada anak-anak, belekan bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa kasus mata belekan tergolong normal dan tidak memerlukan penanganan khusus, seperti yang terjadi saat anak baru bangun tidur. Namun, ada juga kondisi dimana belekan menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian medis.

Penyebab Utama Mata Anak Belekan

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan mata anak menjadi belekan. Berikut ini adalah penyebab-penyebab utama yang perlu diketahui oleh orang tua:

1. Penyumbatan Saluran Air Mata

Salah satu penyebab umum mata anak belekan adalah penyumbatan pada saluran air mata. Kondisi ini terjadi ketika saluran yang mengalirkan air mata dari mata ke hidung tersumbat, sehingga cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik. Akibatnya, cairan mata terjebak dan menumpuk di mata, menyebabkan terbentuknya belekan.

Pada kasus penyumbatan saluran air mata, kotoran mata biasanya cukup lengket dan disertai dengan mata yang terus berair meskipun anak tidak sedang menangis. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada mata anak.

2. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau yang sering disebut mata merah adalah peradangan pada selaput yang menutupi bagian putih mata (konjungtiva). Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau reaksi alergi. Konjungtivitis dapat membuat mata anak belekan, merah, dan bengkak.

Pada kasus konjungtivitis, anak mungkin akan merasa matanya seperti berpasir, tidak nyaman, bahkan nyeri. Kotoran mata akibat konjungtivitis biasanya berupa lendir kental berwarna putih, kekuningan, atau kehijauan. Karena kekentalan kotoran mata ini, seringkali mata anak terlihat seperti tertutup rapat.

3. Paparan Debu atau Benda Asing

Ketika mata anak terpapar debu, kotoran, atau benda asing lainnya, tubuh akan merespons dengan meningkatkan produksi cairan dan lendir sebagai upaya untuk melindungi mata. Lendir ini berfungsi untuk membantu menghilangkan benda asing dari mata dan melumasi permukaan mata agar tidak kering.

Meskipun mekanisme ini merupakan respons alami tubuh, paparan berlebihan terhadap debu atau benda asing dapat menyebabkan iritasi dan pembentukan belekan yang berlebihan.

4. Bintitan (Hordeolum)

Bintitan adalah kondisi dimana muncul benjolan menyerupai bisul di kelopak mata. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar minyak di kelopak mata. Selain menyebabkan benjolan, bintitan juga dapat disertai dengan keluhan berupa belek yang kental dan berwarna kekuningan, mata berair, serta rasa nyeri.

Risiko terjadinya infeksi pada benjolan akan meningkat bila anak mengucek atau memencet benjolan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mencegah anak dari menyentuh atau mengucek matanya ketika mengalami bintitan.

5. Mata Kering

Air mata terdiri dari beberapa komponen, yaitu lendir, minyak, air, dan protein. Ketika keseimbangan komponen air mata terganggu, tubuh akan merespons dengan membuat "air mata darurat" yang komposisi lendirnya lebih banyak. Akibatnya, dapat terjadi mata kering dan belekan yang berkerak pada mata anak.

Mata kering pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan berlebihan terhadap layar elektronik, kondisi lingkungan yang kering, atau gangguan pada kelenjar air mata.

Gejala yang Menyertai Mata Belekan pada Anak

Selain adanya kotoran mata atau belekan, terdapat beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini. Orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala berikut:

  • Mata merah dan bengkak
  • Rasa gatal atau seperti ada benda asing di mata
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Penglihatan kabur
  • Air mata yang berlebihan
  • Rasa nyeri atau tidak nyaman di area mata
  • Kesulitan membuka mata, terutama setelah bangun tidur
  • Pembengkakan pada kelopak mata

Jika anak mengeluhkan atau menunjukkan gejala-gejala di atas, sebaiknya orang tua segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter.

Cara Mengatasi Mata Anak Belekan

Penanganan mata belekan pada anak akan disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa kasus mata belekan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus, sementara yang lain mungkin memerlukan perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata anak belekan:

1. Membersihkan Mata dengan Lembut

Langkah pertama dalam mengatasi mata belekan adalah membersihkan area mata dengan lembut. Gunakan kain bersih atau kapas yang dibasahi dengan air hangat untuk menyeka kotoran mata. Lakukan pembersihan dari sudut mata bagian dalam ke arah luar. Pastikan untuk menggunakan kain atau kapas yang berbeda untuk setiap mata guna mencegah penyebaran infeksi.

2. Kompres Hangat

Mengompres mata dengan air hangat dapat membantu melunakkan kotoran mata yang mengeras dan mengurangi pembengkakan. Kompres hangat juga efektif untuk mengatasi belekan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata atau bintitan. Lakukan kompres selama 5-10 menit, beberapa kali sehari.

3. Pijat Lembut Area Mata

Untuk kasus penyumbatan saluran air mata, dokter mungkin akan mengajarkan teknik pemijatan lembut di area sekitar mata. Pijatan ini bertujuan untuk membantu membuka saluran air mata yang tersumbat. Namun, penting untuk melakukan pijatan dengan sangat hati-hati dan sesuai instruksi dokter untuk menghindari cedera pada mata.

4. Penggunaan Obat Tetes Mata

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat tetes mata untuk mengatasi infeksi atau peradangan. Jenis obat tetes mata yang digunakan akan tergantung pada penyebab belekan. Misalnya, untuk infeksi bakteri, mungkin diresepkan tetes mata antibiotik. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat sesuai resep dokter.

5. Pemberian Obat Oral

Jika belekan disertai dengan gejala sistemik seperti demam, dokter mungkin akan meresepkan obat oral. Obat ini bisa berupa antibiotik untuk infeksi bakteri atau antihistamin untuk kasus alergi. Selalu ikuti dosis dan jadwal pemberian obat sesuai petunjuk dokter.

6. Menghindari Mengucek Mata

Penting untuk mengajarkan anak agar tidak mengucek matanya, terutama ketika sedang mengalami belekan. Mengucek mata dapat menyebarkan infeksi dan memperparah iritasi. Jika anak merasa gatal, ajarkan untuk mengedipkan mata atau menggunakan kompres dingin sebagai gantinya.

7. Menjaga Kebersihan Tangan

Mencuci tangan secara teratur adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran infeksi mata. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum menyentuh area mata.

Pencegahan Mata Belekan pada Anak

Mencegah mata belekan pada anak dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. Berikut ini adalah tips-tips pencegahan yang dapat diterapkan:

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Pastikan lingkungan tempat anak beraktivitas selalu bersih. Kurangi paparan terhadap debu, asap, atau polutan lainnya yang dapat mengiritasi mata. Bersihkan secara rutin mainan dan benda-benda yang sering disentuh anak.

2. Mengajarkan Kebiasaan Hidup Bersih

Ajarkan anak untuk tidak menyentuh atau mengucek mata dengan tangan kotor. Biasakan anak untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum menyentuh wajah atau mata.

3. Penggunaan Kacamata Pelindung

Jika anak sering beraktivitas di luar ruangan atau di lingkungan yang berdebu, pertimbangkan untuk menggunakan kacamata pelindung. Ini dapat membantu melindungi mata dari paparan debu atau benda asing.

4. Membatasi Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata dan meningkatkan risiko mata kering. Batasi waktu penggunaan gadget pada anak dan pastikan mereka mengambil jeda secara teratur.

5. Menjaga Asupan Nutrisi

Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan mata. Makanan kaya vitamin A, C, dan E, serta omega-3 dapat membantu menjaga kesehatan mata.

6. Pemeriksaan Mata Rutin

Lakukan pemeriksaan mata rutin pada anak, terutama jika ada riwayat masalah mata dalam keluarga. Deteksi dini dapat membantu mencegah masalah mata yang lebih serius di kemudian hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun beberapa kasus mata belekan dapat sembuh dengan sendirinya, ada situasi dimana orang tua perlu segera membawa anak ke dokter. Berikut adalah tanda-tanda yang mengindikasikan perlunya konsultasi medis:

  • Belekan yang berlangsung lebih dari 24-48 jam tanpa perbaikan
  • Mata sangat merah atau bengkak
  • Nyeri mata yang intens
  • Demam tinggi yang menyertai gejala mata
  • Penglihatan yang terganggu atau kabur
  • Sensitifitas berlebihan terhadap cahaya
  • Belekan yang disertai dengan keluarnya nanah
  • Anak mengeluh sakit kepala yang parah
  • Terdapat benjolan atau pembengkakan di sekitar mata

Jika anak menunjukkan salah satu atau lebih gejala di atas, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.

Mitos dan Fakta Seputar Mata Belekan pada Anak

Terdapat beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai mata belekan pada anak. Penting bagi orang tua untuk memahami fakta yang sebenarnya agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar mata belekan:

Mitos: Meneteskan ASI dapat menyembuhkan mata belekan

Fakta: Meskipun ASI memiliki sifat antibakterial, meneteskan ASI ke mata yang belekan tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Mitos: Mata belekan selalu disebabkan oleh infeksi

Fakta: Tidak semua kasus mata belekan disebabkan oleh infeksi. Beberapa penyebab lain termasuk alergi, iritasi, atau penyumbatan saluran air mata.

Mitos: Mata belekan dapat menular melalui pandangan mata

Fakta: Mata belekan tidak dapat menular hanya melalui pandangan mata. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan mata yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi.

Mitos: Cuci mata dengan air garam dapat menyembuhkan belekan

Fakta: Meskipun membersihkan mata dengan larutan saline steril dapat membantu, ini bukan solusi untuk menyembuhkan infeksi. Penanganan yang tepat tergantung pada penyebab belekan.

Perawatan Jangka Panjang untuk Kesehatan Mata Anak

Selain mengatasi masalah mata belekan, penting bagi orang tua untuk memperhatikan perawatan jangka panjang kesehatan mata anak. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mata anak dalam jangka panjang:

1. Pemeriksaan Mata Rutin

Lakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya setahun sekali, atau sesuai rekomendasi dokter. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah mata sejak dini.

2. Perhatikan Pola Makan

Berikan makanan yang kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan mata, seperti vitamin A, C, E, dan omega-3. Buah-buahan, sayuran hijau, dan ikan adalah pilihan yang baik.

3. Batasi Waktu di Depan Layar

Terapkan aturan penggunaan gadget dan batasi waktu anak di depan layar. Anjurkan anak untuk mengambil jeda setiap 20 menit saat menggunakan perangkat digital.

4. Dorong Aktivitas Luar Ruangan

Aktivitas luar ruangan dapat membantu mengurangi risiko miopia pada anak. Dorong anak untuk bermain di luar ruangan setidaknya 1-2 jam sehari.

5. Ajarkan Kebiasaan Baik

Tanamkan kebiasaan baik seperti tidak mengucek mata, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan pelindung mata saat beraktivitas yang berisiko.

Kesimpulan

Mata belekan pada anak merupakan kondisi yang umum terjadi dan seringkali tidak berbahaya. Namun, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, serta cara penanganan yang tepat. Dengan pengetahuan yang cukup, orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat, baik dalam mengatasi belekan maupun mencegah terjadinya masalah mata di masa depan.

Ingatlah bahwa setiap anak unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda dalam perawatan matanya. Jika ragu atau menghadapi gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kesehatan mata anak dapat terjaga dengan baik, mendukung perkembangan dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya