10 Penyakit Mata yang Ditandai dengan Belekan, Waspadai

Belek tidak berbahya, tetapi produksi berlebihan dapat menandakan masalah.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 01 Jun 2023, 19:20 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 19:20 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Belek merupakan kondisi yang umum dialami orang. Belek terdiri dari kombinasi lendir mata, sel kulit, minyak, dan kotoran lainnya. Lendir membantu melindungi mata dari noda kotoran, bahan kimia berbahaya, dan bahan asing lainnya.

Siang hari, setiap kali seseorang berkedip, mata menghasilkan sekresi rheum. Karena mata memproduksi lendir ini dalam jumlah yang sangat kecil, kebanyakan orang tidak menyadarinya. Pada malam hari, ketika seseorang tidak berkedip, lendir dapat menumpuk. Inilah yang menyebakan belek di pagi hari.

Belek tidak berbahya, tetapi produksi belek berlebihan dapat menandakan suatu masalah. Beberapa perubahan gaya hidup atau kesehatan mata dapat menyebabkan mata memproduksi lendir belek berlebih.

Jika Anda merasa memiliki belek berlebih terutama jika warnanya hijau atau kuning dan disertai dengan penglihatan kabur, sensitivitas cahaya atau sakit mata, ini bisa merupakan gejala penyakit mata.

Berikut 10 penyakit mata yang ditandai dengan belekan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (15/11/2019).


Konjungtivitis dan Blepharitis

Racun dalam tubuh
Mata merah

Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan infeksi atau pembengkakan di membran luar bola mata. Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau paparan bahan kimia. Kondisi ini membuat pembuluh darah di selaput tipis yang melapisi bagian mata meradang.

Konjungtivitis dapat menghasilkan lendir putih, kuning, atau hijau yang berserabut dan cukup tebal hingga menutup mata. Belek ini juga dapat menyebabkan pengerasan kulit yang parah. Gejala lain yang mungkin dirasakan seperti mata gatal, berpasir, iritasi, dan merah.

Blepharitis

Blepharitis adalah peradangan pada kelopak mata. Blepharitis umumnya terjadi ketika kelenjar minyak kecil yang terletak di dekat pangkal bulu mata tersumbat. Blepharitis seringkali merupakan kondisi kronis yang sulit diobati.

Blepharitis bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada mata. Mata akan mengeluarkan cairan kuning atau hijau, pengikisan kelopak mata, hingga gejala iritasi lainnya.


Ulkus Kornea dan Sindrom Mata kering

Obat tetes mata (iStockphoto)
Ilustrasi mata kering (iStockphoto)

Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah infeksi kornea yang mengancam penglihatan dan menimbulkan abses. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma pada mata atau infeksi mata yang tidak diobati. Nyeri mata, kemerahan, kelopak mata bengkak, dan keluarnya belek yang tebal adalah karakteristik dari ulkus kornea. Belek ini bisa berupa nanah yang sangat parah sehingga mengaburkan kornea dan merusak penglihatan.

Sindrom Mata kering

Gejala mata kering termasuk mata merah, sensasi terbakar, penglihatan kabur dan perasaan mengganjal di mata. Mata kering, yang disebabkan oleh kurangnya produksi air mata, menghasilkan keluarnya belek pada mata. Sindrom mata kering lebih sering terjadi pada orang berusia 50 dan lebih tua. Sindrom mata kering biasanya tidak memengaruhi penglihatan secara permanen.


Bintitan dan Chalazion

Benarkah Bintitan Terjadi Akibat Tidak Cuci Tangan?
Bintitan dan Chalazion

Bintitan

Kebanyakan bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri. Bintitan adalah peradangan pada kelopak mata yang berhubungan dengan kumpulan kecil nanah. Dalam kebanyakan kasus, infeksi disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Bintitan menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata dan belek yang tebal menutupi mata.

Chalazion

Serupa dengan bintitan, chalazion merupakan pembengkakan di kelopak mata. Chalazion cenderung tidak menimbulkan rasa sakit. Chalazion disebabkan oleh penyumbatan di salah satu kelenjar meibom kecil pada kelopak mata atas dan bawah. Minyak yang dihasilkan kelenjar ini membantu melembabkan mata.


Dakriosistitis dan keratitis

Obat tetes mata (iStockphoto)
Ilustrasi mata (iStockphoto)

Dakriosistitis

Dakriosistitis adalah infeksi pada kantung air mata atau kantung lakrimal di sudut bawah mata yang dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan ketidaknyamanan. Dacryocystitis biasanya disertai gejala keluarnya belek tebal, rasa sakit di sudut luar bawah kelopak mata, kemerahan dan bengkak di dekat kelopak mata luar bawah, mata berair, dan demam. Orang dengan dakriosistitis kronis cenderung mengalami rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan.

Keratitis

Keratitis adalah peradangan kornea yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang bisa menular. Selain bakteri dan virus, keratitis juga bisa disebabkan oleh cedera yang relatif kecil seperti memakai kontak lensa terlalu lama, kondisi ini tidak menular. Gejala keratitis meliputi belek berlebihan, mata merah, rasa sakit dan iritasi pada mata yang terkena, pandangan kabur, sensitivitas terhadap cahaya, dan kesulitan membuka mata.


Saluran air mata tersumbat dan Herpes mata

Ilustrasi mata (iStock)
Ilustrasi mata (iStock)

Saluran air mata tersumbat

Saluran air mata dapat menjadi tersumbat pada orang dewasa karena cedera, infeksi, peradangan, atau (jarang) tumor. Penuaan juga dapat menyebabkan saluran air mata menyempit. Saluran air mata yang tersumbat dapat menyebabkan lendir mata yang lengket dan tebal, dan mungkin menyakitkan.

Herpes mata

Herpes mata, juga dikenal sebagai herpes okular, adalah infeksi mata oleh virus herpes simpleks (HSV). Infeksi HSV pada lapisan kornea tengah yang lebih dalam, yang dikenal sebagai stroma, dapat menyebabkan kerusakan parah yang menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan.

Gejala khas herpes mata meliputi sensitivitas terhadap cahaya, pandangan kabur, mata merah, blepharitis, belekan, dan mata berair. Herpes mata ringan dan berat dapat diobati dengan obat antivirus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya