Liputan6.com, Karachi - Pelaku serangan di bandara terbesar dan tersibuk di Pakistan, Bandara Internasional Jinnah, tak dikenal. Namun aksi mereka menewaskan lebih dari 20 orang.
"Korban tewas termasuk 8 anggota pasukan keamanan bandara, dua karyawan Pakistan International Airlines dan satu anggota militer," ujar pejabat di Rumah Sakit Jinnah di Karachi.
"10 militan juga tewas dalam bentrokan itu," kata sekretaris Provinsi Sindh, Niaz Abbasi.
Advertisement
"Serangan itu berakhir Senin pagi, dan pihak berwenang mengamankan daerah itu," sambung Abbasi.
Dikutip Liputan6.com dari CNN, Senin (9/6/2014), para militan bersenjatakan granat menyerbu area kargo Bandara Internasional Jinnah yang terletak di Karachi pada Minggu 8 Juni sekitar pukul 11.30 WIB waktu setempat. Lalu terjadi baku tembak antara pasukan militer dan para penyerang sekitar 5 jam.
Akibatnya, para penumpang pun terjebak di dalam bandara. Mereka semua diminta menjauhi lokasi baku tembak. Semua penerbangan di bandara juga dibatalkan. Sejauh ini, belum diketahui motif penyerangan tersebut.
Direktur jenderal komite penghubung polisi Ahmad Chinoy mengatakan, bentrokan terjadi setelah penyerang bersenjatakan granat menyerbu bandara melalui tiga pintu masuk.
"Satu militan meledakkan dirinya di depan sebuah mobil lapis baja, membuat beberapa orang di dalam kendaraan menderita luka parah," ucap Chinoy.
Gumpalan asap hitam pun, lanjut Chinoy, membumbung tinggi di atas bandara. Puluhan ambulans berdatangan, ketika polisi dan pasukan militer menjinakkan para militan di area kargo bandara. Sekitar satu kilometer dari daerah di mana pesawat komersial lepas landas.
Pasca-serangan, sebuah pesawat kargo dilaporkan rusak karena terbakar. Dilansir dari Daily Times, pecahan kaca dan senjata bekas baku tembak milik militan pun berserakan.
Informasi serangan itu juga sempat disebarluaskan oleh Mayor Jenderal Angkatan Darat Pakistan Asim Bajwa. Melalui postingan Twitternya, ia memberitahukan ada teroris di bandara di Karachi.
"Semua penumpang di pesawat telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman karena ada teroris," tulis Bajwa.
Beberapa jam kemudian, para pejabat mengatakan serangan itu telah berakhir. Dalam sebuah posting lain, Bajwa mengatakan bandara akan dibersihkan kembali dan telah beroperasi pada tengah hari.