Jasad Korban Mutilasi Mayang Prasetyo Akan Dibawa ke Lampung

Potongan tubuh Mayang Prasetyo ditemukan polisi di unit apartemen Teneriffe, Queensland, Australia

oleh Rizki Gunawan diperbarui 07 Okt 2014, 16:06 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 16:06 WIB
Mayang Prasetyo, WNI yang dimutilasi di Australia.
WNI Mayang Prasetyo, yang dimutilasi dan dimasak kekasihnya di Australia. (Facebook)

Liputan6.com, Lampung - Kepolisian Australia saat ini tengah menyelidiki kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) transgender di Australia bernama Mayang Prasetyo, yang dilakukan oleh pasangannya sendiri, Marcus Peter Volke.

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah mengirim stafnya ke Bandar Lampung untuk menemui ibu Mayang, Nining Sukarni. Menurut pihak keluarga, transgender berusia 27 tahun itu akan dimakamkan di Lampung yang merupakan kampung halamannya.

"Kita telah mengirim tim. Kita telah berbicara dengan ibu kandung dan keluarga berharap jasadnya (Mayang) segera dipulangkan," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Tatang Razak saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Namun demikian, kata Tatang, untuk saat ini jenazah Mayang belum bisa dipulangkan ke tanah air. Sebab polisi Australia masih melakukan penyelidikan atas kasus mutilasi tersebut.

"Sekarang masih menunggu proses penyelidikan oleh polisi di sana. Sambil menunggu dokumen soal Mayang rampung. Setelah itu, ia baru bisa dipulangkan," kata Tatang.

Sebelumnya potongan tubuh Mayang ditemukan polisi di unit apartemen Teneriffe, Queensland, Australia pada Sabtu 4 Oktober lalu. Bagian tubuh lainnya dilaporkan dimasak oleh Marcus. Marcus juga ditemukan sudah tak bernyawa karena bunuh diri.

Di mata sang ibu, Mayang yang sebelumnya bernama Febri itu adalah sosok anak yang baik. Sedangkan Marcus, bagi Nining, merupakan seorang pria yang kalem dan terlihat penurut. Namun dia tak menyangka ternyata koki itu tega membunuh buah hatinya.

Sang ibu mengungkapkan, Mayang terakhir kali berbicara padanya pekan lalu. Ketika itu, transgender berusia 27 tahun tersebut mencurahkan isi hatinya bahwa ia tak betah tinggal di Australia. Mayang ingin kembali ke Bali.

"Febri (Mayang) tak nyaman tinggal di Brisbane (Australia), namun dia mencoba untuk beradaptasi di sana, seperti misalnya mulai memelihara anjing agar memiliki kesibukan yang bisa membuatnya betah di sana," ujar Nining, seperti dimuat Daily Mail. (Tnt)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya