Liputan6.com, Austin - Puluhan otak manusia hilang dari Univeritas Texas di Austin, Amerika Serikat. Kabar itu menggemparkan seluruh isi kampus.
"Kemungkinan ada yang mencuri otak yang disimpan di dalam botol di lantai bawah tanah," ungkap Profesor Tim Schallert dari universitas tersebut, seperti dimuat BBC, Kamis (4/12/2014).
Profesor Schallert mengungkapkan, otak-otak itu digunakan untuk penelitian dan bahan mengajar.
Profesor Schallert mengatakan, salah satu otak adalah milik Charles Whitman, kriminal yang melakukan penembakan di Austin pada 1966. Whitman menewaskan 16 orang sebelum ia ditembak mati polisi.
Serangan Whitman di Universitas Texas pada 1966 juga menelan korban di lokasi berbeda di Austin, termasuk ibu dan istri pelaku. Whitman sempat bersembunyi di area universitas sebelum ia ditembak polisi.
"Kami kira ada orang yang mencuri otak-otak ini namun kami belum begitu pasti," tutur Schallert.
Rekannya, Profesor Lawrence Cormack mengatakan, "Kemungkinan informasi tentang otak ini beredar di antara mahasiswa, dan otak-otak ini mulai berpindah tangan untuk dipajang dan menjadi bahan kelakar untuk Halloween."
Rumah sakit pemerintah Austin memindahkan otak-otak ini ke Universitas Austin sekitar 28 tahun lalu, berdasarkan perjanjian kerja sama sementara.
Pihak universitas menyatakan akan menyelidiki seputar hilangnya koleksi (otak) yang berada di tempat itu hampir 30 tahun.
Advertisement
Dilansir dari News.com.au, 100 otak yang tersisa di sekolah itu telah dipindahkan ke Norman Hackerman Building.
"Untuk dipindai dengan menggunakan peralatan pencitraan resonansi resolusi tinggi," ungkap Professor Psikologi Lawrence Cormack.
"Gambar-gambar MRI itu akan digunakan baik untuk pengajaran dan penelitian. Menjadikan penampakan otak utuh," jelas Cormack. (Ein)