Liputan6.com, Inverness - Bangsa Skotlandia memilki ciri pakaian unik. Di sana ada kilt, yaitu rok khas Skotlandia yang justru dikenakan oleh kaum pria. Karena ciri khas itu, sebuah kedai minum di Inverness, Skotlandia pernah mewajibkan seragam kilt bagi para pelayan pria di sana. Namun, sekarang keadaan sudah berubah.
Kit Fraser, pemilik kedai minum Hootananny yang terkenal di Inverness, terpaksa mengganti seragam pelayan prianya karena keisengan para tamu wanita yang minum-minum di sana. Mereka sering meyingkap kilt para pelayan untuk `memastikan` bahwa para pelayan itu adalah `pria Skotlandia tulen`.
Kepada Inverness Courier, asisten manajer Iaian Howie menjelasakan, “Ada gerombolan wanita yang minum-minum kemudian mengelilingi pelayan yang sedang mengumpulkan gelas dan mereka mempertanyakan apakah ia orang Skotlandia tulen dan kemudian memeriksanya secara langsung.”
Advertisement
Awalnya memang lucu, tapi tempat itu sedang sibuk sekali dan tangan para pelayan sibuk memegangi gelas. Pelayan harus menentukan apakah menjatuhkan gelas hingga pecah atau membiarkan pengunjung mengintip.
Menurut Howie, “Saya menganggap pelanggan sama pentingnya dengan karyawan saya. Saya tidak bisa memaksa mereka melakukan hal yang tidak mereka sukai.” Keputusan perubahan seragam itu mendapat pujian di laman Facebook milik kedai itu.
Salah seorang pengguna Facebook, Linda Kiff, menuliskan, “Saya berterima kasih kepada Kit Fraser yang menghargai baik pelanggan maupun pegawainya. Saya pernah bekerja di sebuah bar beberapa tahun yang lalu dan masih merasa terhina oleh colekan-colekan yang saya alami. Tidak beda halnya dengan jenis kelamin lain. Saya harap para penjaga di sana menyingkirkan wanita-wanita pemabuk itu, atau, kalau mendesak, gebukan nampan di selangkangan biasanya cukup membantu!”
Menurut pemerintah Skotlandia, “Semua orang di Skotlandia berhak berkerja tanpa khawatir akan pelecehan, dan penting bagi pihak manajemen di semua tempat kerja untuk berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkan hal ini.”