`Penyihir` Wanita Dibunuh Massa dengan Sadis

wanita yang diduga seorang penyihir dibunuh warga secara sadis.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 23 Jul 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2015, 21:00 WIB
'Penyihir' Wanita di India Dibunuh Massa
wanita yang diduga seorang penyihir dibunuh warga secara sadis.

Liputan6.com, India
Wanita berusia 63 tahun di Assam, India, tewas mengenaskan setelah dibunuh beramai-ramai oleh warga karena dituduh sebagai penyihir.

Dilansir dari 3news.co.nz, wanita bernama Moni Orang ini dihakimi massa secara brutal hingga meninggal dunia. Pada hari Senin (20/7), warga membawa Moni dari kediamannya, kemudian memenggal kepala wanita itu dan memutilasi tubuhnya.

"Warga yang menyerang Moni membawa golok, parang, dan senjata tajam lain ke rumahnya. Mereka lalu membawa Moni dari kediamannya dan membunuhnya dengan brutal bahkan memutilasi tubuh korban," ujar perwira polisi bernama Manabendra Dev Roy.

Atas insiden ini, sebanyak 7 orang ditangkap dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Namun, sejumlah warga lain beramai-ramai mendatangi kantor polisi dan melakukan protes atas penangkapan yang dilakukan pihak polisi terhadap teman-teman mereka.

Menurut laporan, pembunuhan sadis terhadap ibu 5 orang anak ini berawal ketika seorang pemuka agama setempat mengungkapkan bahwa Moni mempraktikkan sihir.

Seorang warga desa mengatakan, "Moni adalah penyihir jahat. Dia kerap menggunakan mantra jahat untuk melawan musuh-musuhnya. Tidak ada tempat untuk penyihir. Membunuhnya adalah tindakan yang tepat dan benar."
 
Sementara suami korban, R. Orang, mengungkapkan bahwa istrinya sama sekali tak pernah melakukan sihir. Menurutnya, Moni adalah wanita biasa yang tak tahu apa-apa tentang sihir.

Kepercayaan terhadap sihir dan okultisme meluas di sejumlah daerah miskin dan yang didominasi oleh suku tertentu di India. Dalam beberapa kasus, mereka yang dituduh sebagai penyihir dihukum warga dengan cara ditelanjangi, dibakar hidup-hidup, atau diusir dari rumah mereka dan dibunuh. (Dsu/hdy)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya