Liputan6.com, Jakarta - Setelah menghilang dari ranah politik di Indonesia selepas menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) era Presiden SBY, Dr Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa dikabarkan tengah berkiprah di Singapura. Ia diketahui bergabung dengan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, Jardine Cycle & Carriage.
Dilansir dari sbr.com.sg yang dikutip Senin (21/9/2015), Marty disebutkan menjabat sebagai Non-Executive and Independent Director
Melalui informasi yang dikutip dari situs Jardine Cycle & Carriage, Marty diketahui bergabung dengan perusahaan tersebut pada 24 Februari 2015. Ia terpilih sebagai direktur pada 29 April 2015.
Advertisement
"Jardine Cycle & Carriage mengumumkan bahwa Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa (Dr Natalegawa) telah ditunjuk sebagai non-executive and independent director of the Company setelah bergabung pada 24 Februari 2015," tulis perusahaan tersebut dalam keterangan tertulis yang dimuat di laman www.jcclgroup.com.
"Kami sangat senang menyambut Dr Natalegawa dalam jajaran Dewan. Dia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam hubungan internasional terutama dari ASEAN, dan wawasan serta pengalamannya akan menjadi nilai yang besar kepada perusahaan," ucap Ketua Jardine Cycle of Carriage, Benjamin Keswick melalui keterangan tertulis tersebut.
Marty Natalegawa memulai karirnya dengan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia pada tahun 1986, sebagai Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri. Lalu dipercaya menjadi juru bicara di sana.
Kemudian ia mendapatkan tugas sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia pada tahun 2005 hingga 2007. Juga menjadi wakil tetap Republik Indonesia untuk PBB dari  September 2007 hingga Oktober 2009.
Pria yang pernah menjabat sebagai komisaris Prudential Life Assurance itu kemudian dilantik menjadi menteri luar negeri, dan menjabat sejak Oktober 2009 sampai Oktober 2014.
Pria yang kini berusia 52 tahun itu juga pernah mengemban misi sebagai Direktur Jenderal ASEAN Kerjasama di Departemen Luar Negeri.
Marty pernah dianugerahi medali Satyalancana Wira Karya dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2011, dan medali Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden SBY pada tahun 2014 -- medali diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa.
Pria bergelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University itu juga menerima penghargaan kehormatan Honourary Knight Commander of the Order of St. Michael and St. George (KCMG) dari Ratu Inggris Raya dan Irlandia Utara Elizabeth II pada November 2012.
Selain itu, ia menyandang gelar Master of Philosophy dari Corpus Christi College, Cambridge University dan gelar Bachelor of Science (Honours) dari London School of Economics and Political Science. (Tnt/Rie)