Ditemukan Labirin Raksasa Bawah Tanah dan Catatan Atlantis

Komplek bawah tanah itu dipercaya menyimpan misteri asal-muasal manusia dan catatan kuno tentang Atlantis.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 16 Nov 2015, 19:38 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 19:38 WIB
Bisa Ubah Sejarah, Penemuan Labirin Raksasa Bawah Tanah Mesir
Komplek bawah tanah itu dipercaya menyimpan misteri asal-muasal manusia dan catatan kuno tentang Atlantis.

Liputan6.com, Mesir Ada banyak penemuan di bawah permukaan planet kita yang berpotensi mengubah cara kita memandang sejarah. Salah satunya adalah 'dunia yang terlupakan' yakni ruang bawah tanah yang belum diselidiki selama berabad-abad.

Disebutkan dalam berbagai teks kuno dan legenda lokal, ruang misterius telah dianggap sebagai mitos sampai mereka benar-benar ditemukan.

Sebuah penemuan luar biasa kali ini diklaim dapat mengubah sejarah dunia--labirin di bawah tanah--dianggap sebagai salah satu penemuan terbesar dari Mesir Kuno, dipercaya memegang jawaban yang tak terhitung jumlahnya untuk sejarah itu sendiri.

Dilansir dari ancient-code.com , Senin (16/11/2015), para peneliti menemukan labirin membentuk komplek bangunan dengan ruang-ruang yang panjang dan dalam. Temuan ini disebut-sebut sama istimewanya dengan piramida.

Desain Labirin raksasa bawah tanah milik peradaban Mesir kuno

Komplek bawah tanah tersebut juga dipercaya menyimpan misteri asal-muasal manusia dan catatan kuno tentang Atlantis. Termasuk rincian peradaban, kerajaan-kerajaan besar dan penguasa sebelum sejarah yang sudah diketahui.

Sementara itu, berdasarkan catatan sejarah seperti Herodotus, diketahui gambaran seperti apa labirin tersebut. Labirin tersebut terdiri dari 12 bangunan besar dengan pintu yang saling berhadapan satu sama lain.

Terdapat dua jenis ruang dalam labirin tersebut, satu berada di bawah sementara lainnya di atasnya. Masing-masing jenisnya berjumlah 1500 ruang dengan total 3000 ruang.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa usia sebenarnya dari labirin raksasasa bawah tanah milik bangsa Mesir kuno ini, namun Herodotus yang merupakan salah satu penulis naskah pada peradaban kuno pernah mengunjungi bangunan labirin yang dimaksud lebih dari 1.300 tahun yang lalu. (Dsu)/Rie

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya