Liputan6.com, Jakarta Dunia dikejutkan dengan penemuan monumental di Mesir. Setelah lebih dari seabad menjadi misteri, para arkeolog akhirnya berhasil menemukan makam Raja Thutmose II, seorang Firaun dari Dinasti ke-18 yang memerintah sekitar tahun 1493 hingga 1479 Sebelum Masehi. Penemuan ini diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 18 Februari 2025, menggemparkan dunia arkeologi dan sejarah Mesir kuno. Makam tersebut terletak di sebelah barat Lembah Para Raja, dekat Luxor, sebuah lokasi yang sebelumnya dianggap sebagai tempat peristirahatan para wanita kerajaan.
Awalnya, para arkeolog mengira makam tersebut milik seorang ratu. Namun, setelah dilakukan penggalian lebih lanjut, sebuah prasasti ditemukan yang mengungkap identitas sebenarnya dari pemilik makam tersebut: Raja Thutmose II. Prasasti tersebut juga menyebutkan nama Ratu Hatshepsut, istri Thutmose II yang terkenal dalam sejarah Mesir sebagai salah satu dari sedikit wanita yang pernah berkuasa sebagai Firaun. Penemuan ini sangat signifikan karena memecahkan misteri lokasi makam raja-raja awal Dinasti ke-18 yang selama ini menjadi teka-teki besar bagi para ahli sejarah.
Advertisement
Meskipun mumi Thutmose II telah ditemukan sekitar dua abad lalu, lokasi pemakamannya tetap menjadi misteri hingga kini. Penemuan makam ini, yang kondisinya sebagian rusak akibat banjir setelah pemakaman, merupakan penemuan arkeologi terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa perabotan pemakaman masih ditemukan di dalam makam, dan yang paling mengesankan adalah langit-langit makam yang masih utuh, dengan cat biru dan bintang kuning, ciri khas makam para raja Mesir. Dr. Piers Litherland, direktur lapangan misi penggalian, menggambarkan langit-langit yang masih utuh sebagai salah satu penemuan paling mengesankan dalam proyek ini. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Jumat.
Advertisement
Kronologi Penemuan Makam Firaun Thutmose II
Dilansir dari merdeka.com, penemuan makam Firaun Thutmose II berawal dari penggalian yang dilakukan oleh tim arkeolog Mesir dan Inggris di wilayah barat Lembah Para Raja, dekat Luxor.
Pada tahun 2022, tim arkeolog menemukan pintu masuk ke makam misterius. Awalnya, mereka mengira makam tersebut milik seorang ratu. Namun, setelah penggalian lebih dalam, mereka menemukan prasasti yang menyebut nama Thutmose II, mengonfirmasi bahwa makam tersebut milik salah satu firaun dari Dinasti ke-18.
Setelah penemuan itu, penelitian lebih lanjut dilakukan hingga akhirnya pada Februari 2025, makam ini secara resmi diumumkan sebagai makam kerajaan firaun pertama yang ditemukan dalam satu abad, sejak penemuan makam Tutankhamun pada 1922.
Advertisement
Fakta Sejarah Firaun Thutmose II, Raja Mesir Kuno
Thutmose II merupakan firaun keempat dari Dinasti ke-18 Mesir Kuno, yang berkuasa sekitar 1493–1479 SM. Ia dikenal sebagai suami dari Ratu Hatshepsut, salah satu penguasa perempuan paling terkenal dalam sejarah Mesir.
Meskipun pemerintahannya tidak berlangsung lama dan lebih didominasi oleh Hatshepsut, Thutmose II tetap diakui sebagai pemimpin kerajaan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Mesir Kuno.
Sebelumnya, mumi Thutmose II telah ditemukan sekitar dua abad lalu, tetapi lokasi makam aslinya tetap menjadi misteri hingga akhirnya ditemukan tahun ini.
Kondisi Makam dan Isi Artefak Bersejarah
Makam Thutmose II ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan akibat banjir yang melanda tak lama setelah pemakaman berlangsung. Air yang meresap ke dalam makam tersebut menyebabkan kerusakan parah pada banyak struktur dan artefak berharga yang ada di dalamnya. Meskipun begitu, semangat para arkeolog tidak surut dalam upaya mereka untuk menggali dan mempelajari sisa-sisa peninggalan dari masa lalu yang penuh misteri ini.
Di tengah kerusakan yang melanda, para arkeolog berhasil menemukan beberapa peninggalan penting yang berhasil selamat dari kehancuran. Di antaranya adalah pecahan plester yang bertuliskan hieroglif, termasuk potongan dari Kitab Amduat, sebuah teks pemakaman yang menggambarkan perjalanan raja menuju alam baka. Selain itu, ditemukan juga guci alabaster yang bertuliskan nama Thutmose II, yang menguatkan identitas pemilik makam tersebut.
Tidak ketinggalan, fragmen langit-langit makam yang berwarna biru dengan bintang emas, menjadi ciri khas yang menandakan keagungan makam kerajaan Mesir Kuno. Walaupun tidak ada harta karun emas seperti yang ditemukan di makam Tutankhamun, penemuan ini tetap dianggap sebagai salah satu yang paling berharga dalam studi sejarah Mesir Kuno. Penemuan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Mesir Kuno, serta memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana mereka memandang kematian dan kehidupan setelahnya. Para arkeolog menyebut temuan ini sebagai harta yang tak ternilai, yang membuka lembaran baru dalam sejarah panjang peradaban Mesir.
Advertisement
Pentingnya Penemuan Ini bagi Arkeologi dan Sejarah Mesir
Penemuan makam Firaun Thutmose II telah menjadi terobosan besar dalam dunia arkeologi dan memperkaya sejarah Mesir dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai makam kerajaan terakhir dari Dinasti ke-18 yang berhasil ditemukan, penemuan ini menjawab banyak misteri sejarah yang selama ini belum terpecahkan. Hal ini memberikan kesempatan bagi para sejarawan dan arkeolog untuk lebih memahami konteks dan kronologi peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Thutmose II.
Selain itu, artefak yang ditemukan dalam makam tersebut memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai praktik pemakaman kuno di Mesir. Dari ritual hingga simbolisme yang digunakan, setiap artefak menjadi kunci untuk membuka tabir kehidupan dan kepercayaan masyarakat Mesir Kuno. Penemuan ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang masa lalu, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana masyarakat kuno menghormati dan mempersiapkan perjalanan akhir bagi para pemimpin mereka.
Penemuan ini juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan pariwisata sejarah di Mesir. Dengan target ambisius untuk menarik 18 juta wisatawan pada tahun 2025, penemuan makam Thutmose II dapat menjadi daya tarik baru yang memikat para pengunjung dari seluruh dunia. Para arkeolog berharap bahwa penemuan ini tidak hanya akan menarik wisatawan tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut, terutama terkait dengan lokasi pemindahan artefak makam yang hilang, yang dapat mengungkap lebih banyak rahasia dari masa lalu Mesir yang mempesona.
Bersemangat Menggali Masa Pemerintahan Thutmose II
Setelah penemuan makam ini, tim peneliti bersemangat melanjutkan eksplorasi demi menggali lebih dalam kehidupan dan masa pemerintahan Thutmose II. Penemuan ini membuka pintu bagi banyak pertanyaan yang menunggu jawaban, dan para arkeolog bertekad untuk mengungkap misteri yang tersembunyi di balik sejarah kuno ini.
Langkah berikutnya yang akan diambil oleh tim arkeolog mencakup beberapa aspek penting. Pertama, mereka akan fokus pada restorasi dan konservasi, berusaha memulihkan bagian-bagian makam yang masih dapat diselamatkan dari kehancuran. Selain itu, penelitian mendalam terhadap artefak yang ditemukan akan dilakukan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai sejarah dan budaya pada masa pemerintahan Thutmose II. Eksplorasi tambahan juga akan dilakukan untuk mencari ruang tersembunyi atau makam sekunder yang mungkin menyimpan lebih banyak peninggalan berharga.
Meskipun banyak bagian makam telah rusak akibat banjir, para ahli tetap optimis bahwa penelitian lanjutan ini akan membuahkan hasil yang berharga. Dengan semangat dan dedikasi, mereka berharap dapat mengungkap lebih banyak penemuan yang tidak hanya menambah pengetahuan tentang Thutmose II, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang peradaban Mesir kuno secara keseluruhan.
Advertisement
FAQ: Pertanyaan Seputar Penemuan Makam Firaun
1. Mengapa penemuan makam ini begitu penting?
Karena ini adalah makam firaun pertama yang ditemukan dalam satu abad terakhir dan makam kerajaan terakhir dari Dinasti ke-18 yang masih hilang.
2. Apa yang menyebabkan makam Thutmose II rusak?
Banjir yang terjadi tak lama setelah pemakamannya menyebabkan banyak artefak dan struktur makam mengalami kerusakan parah.
3. Apakah ada kemungkinan ditemukan harta karun di makam ini?
Sejauh ini, belum ditemukan harta karun besar seperti di makam Tutankhamun, tetapi para arkeolog masih melakukan penelitian lebih lanjut.
