Liputan6.com, Tallinn - Teknologi internet nirkabel saat ini, yang biasa disebut Wi-Fi, terancam turun pamornya. Hal ini dikarenakan dengan adanya teknologi Li-Fi (Light-Fidelity) yang diakui 100 kali lebih cepat.
Dengan cahaya, Li-Fi mampu mengirim data menggunakan teknologi visible light communication (VLC)-- medium cahaya yang terlihat mata. Teknologi ini sedang dalam uji coba di kantor-kantor dan lingkungan industrial Tallinn, Estonia.
Sistem nirkabel ini memiliki kecepatan 224 gigabita per detik-- berpotensi merevolusi penggunaan internet. Harald Haas dari University of Edinburgh, Skotlandia, menemukan Li-Fi pertama kali pada tahun 2011 lalu.
Advertisement
Haas mengungkapkan bahwa ia bisa mengirimkan data lebih banyak daripada menara selular-- dengan cahaya dari lampu neon.
Sistem ini bekerja dengan cara yang mirip dengan kode Morse, menggunakan VLC. Namun beroperasi pada kecepatan yang terlalu tinggi untuk bisa dideteksi oleh mata telanjang.
Teknologi Li-Fi menggunakan cahaya yang bisa dilahat oleh mata-- antara 400 dan 800 teraherts (THz) melalui kode binari, memberikan kemampuan untuk mendownload 18 film dengan kecepatan 1,5 GB per detik.
"Kami melakukan beberapa proyek pilot dalam industri berbeda, dimana kita bisa menggunakan teknologi VLC," ungkap Deepak Solanki. CEO perusahaan teknologi Estonia, Velmenni, dikutip Daily Mail, Rabu (25/11/2015).
"Saat ini, kami mendesain solusi pencahayaan cerdas untuk lingkungan industrial, dimana data komunikasi dilakukan melalui cahaya.
"Kami juga melakukan proyek pilot dengan klien swasta, dimana kami memasang jaringan Li-Fi untuk mengakses internet di ruangan kantor mereka."
Sejak cahaya tidak mampu menembus dinding, Li-Fi bisa menjadi pilihan lebih aman-- dan mengalami lebih sedikit gangguan dari alat lainnya.
Sistem ini bisa saja menggantikan Wi-Fi pada tahun-tahun mendatang, walau merobohkan seluruh gedung bukanlah pilihan. Namun, keduanya bisa digunakan dalam perseroan untuk menciptakan jaringan yang lebih cepat dan aman. Sebaliknya, periset kini sedang bekerja agar perangkat terkini bisa menggunakan Li-Fi.
Pure Li-Fi, perusahaan yang diciptakan oleh Haas dan tim-nya, menawarkan aplikasi plug-and-play untuk akses nirkabel yang aman.
Sedangkan, perusahaan teknologi Perancis bernama Oledcomm juga tengah bekerja menggunakan Li-Fi-- dengan memasang sistem sendiri di rumah sakit.
Haas mengungkapkan bahwa Li-Fi bisa menggabungkan pencahayaan dengan transmisi data nirkabel, untuk menjadikan masa depan yang lebih 'bersih dan cerah'. (Ikr/Rcy)