Liputan6.com, Kabul - Seorang bocah berusia 11 tahun asal Afghanistan Wasil Ahmad dilaporkan tewas dibunuh milisi Taliban. Wasil merupakan bocah yang dipuji sebagai pahlawan karena keberaniannya melawan kelompok pemberontak itu.
Dari keterangan pihak keamanan Afghanistan, Wasil tewas setelah ditembak pria bermotor tepat di kepalanya. Bocah itu meregang nyawa di dekat pasar di Kota Tarin Kwot, Ibu Kota Provinsi, Uruzgan.
Baca Juga
Menurut Juru Bicara Provinsi Uruzgan, Dost Mohammad Nayab sesaat setelah ditembak, Wasil sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan karena berpikir nyawa pasien masih bisa diselamatkan, bocah ini dipindahkan di RS Kandahar yang punya peralatan medis lebih baik.
Advertisement
Baca Juga
Namun sayangnya, luka yang diderita Wasil parah. Setelah beberapa upaya medis dilakukan, nyawanya tak berhasil ditolong.
Usai Wasil meninggal dunia, kelompok Taliban melalui website-nya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Tewasnya Wasil, meninggalkan kesedihan mendalam bagi seluruh warga Afghanistan. Seorang pamannya bernama Samad menyebut, meski keponakannya masih berusia muda, keberanian Wasil melawan Taliban tak perlu diragukan.
Dia menceritakan, keberanian dari Wasil muncul usai sang ayah tewas di tangan Taliban. Tahun lalu, bahkan Wasil sempat menanyakan kepada sang ayah bagaimana cara menggunakan senjata mesin.
"Saya bertanya kenapa dia ingin belajar (menggunakan senjata). Dia memberi tahu saya kalau ia ingin membalas dendam kematian ayahnya," sebut Samad, seperti dikutip dari CNN, Kamis (5/2/2016).
"Dia merupakan anak yang begitu pintar. Dia sangat cepat untuk belajar," sambung dia.
Samad dan ayah Wasil merupakan mantan anggota Taliban. Namun, beberapa tahun lalu, mereka berdua memutuskan untuk membelot dan berperang melawan kelompok itu.
Samad menambahkan, aksi keberanian dari Wasil juga dipuji pemerintah Afghanistan. "Pemerintah telah memuji kerja keras, pengorbanan dan keberaniannya. Pemerintah bahkan menyebut kemenakan saya sebagai pahlawan," sebut dia.
Samad menyebut sebelum tewas, Wasil berulang kali menyampaikan ketika besar dia ingin menjadi polisi.
Wasil dikenal karena sempat memimpin sebuah unit kepolisian selama 43 hari melawan keganasan Taliban tahun lalu. Perang antara Otoritas Keamanan Afghanistan dan Taliban yang terjadi 2015 lalu berlangsung selama 71 hari.