Al Qaeda Serang Resor di Pantai Gading, 16 Orang Tewas

4 Korban di antaranya adalah orang asing, termasuk warga negara Prancis dan seorang warga Jerman.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Mar 2016, 09:32 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2016, 09:32 WIB
20160314-serangan-pantai gading-al qaeda
Penyerang melepaskan tembakan di dekat L'Etoile du Sud Hotel yang penuh dengan ekspatriat. (Reuters)

Liputan6.com, Grand Bassam - 16 orang meninggal dalam serangan senjata di sebuah resor pantai di selatan Pantai Gading. Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) telah mengklaim serangan tersebut.

Resor tersebut terletak di Grand Bassam, sekitar 40 kilometer (25 mil) dari Ibu Kota Abidjan tersebut. Resor ini populer di antara penduduk setempat dan wisatawan asing.

4 Korban di antaranya adalah orang asing, termasuk warga negara Prancis dan seorang warga Jerman.

"Padahal, orang-orang bersenjata itu telah kami 'netralkan'," kata pejabat seperti dilansir BBC, Senin (14/3/2016).

Seorang saksi serangan yang terjadi pada Minggu 13 Maret 2016 itu mengatakan, "Orang-orang bersenjata mengenakan balaclava (penutup kepala)."

Penyerang tersebut melepaskan tembakan di dekat L'Etoile du Sud Hotel, yang penuh dengan ekspatriat.

Pihak otoritas mengatakan 14 Korban yang tewas adalah warga sipil dan 2 tentara.

Menteri Dalam Negeri Pantai Gading Hamed Bakayoko mengatakan ada 4 warga asing yang tewas dalam insiden itu, di antaranya adalah warga Prancis dan Jerman. 

Namun, tidak disebutkan kewarganegaraan korban lainnya. Perdana Menteri Prancis, Francis Hollande mengutuk insiden itu merupakan serangan pengecut. 

Koresponden BBC untuk Afrika, Maud Jullien mengatakan Pantai Gading merupakan salah satu negara di Afrika Barat yang berisiko diserang oleh kelompok teroris. 

Pantai Gading dulunya merupakan salah satu negara paling stabil di Afrika Barat.

Namun, perang saudara pecah pada 2002, mengadu warga yang di bagian utara terutama Muslim dengan selatan yang mayoritas beragama Kristen.

Kelompok teroris AQIM pernah mengklaim menyerang hotel-hotel mewah di Afrka Barat, antara laim di Mali pada November tahun lalu, dan Burkina Faso pada awal Januari tahun ini.

Grup itu dibentuk ada perang bersaudara Algeria pada 1990-an, dan berhasil melebarkan kekuasaannya ke seluruh selatan Sahara dalam beberapa waktu terakhir. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya