Liputan6.com, New York - Aktris yang dikenal lewat perannya sebagai Hermione di film Harry Potter, pada beberapa tahun terakhir terlihat sedang fokus dalam isu hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Perempuan yang juga menjabat sebagai UN Women Goodwill Ambassador tersebut, juga mendirikan klub buku feminis dan baru-baru ini mengumumkan bahwa ia akan vakum dari dunia akting selama setahun untuk belajar tentang feminisme.
Baca Juga
Seperti yang dikutip dari World Economic Forum pada Selasa (29/3/2016), saat ini, Emma Watson bersama dengan Beyoncé, Jennifer Lawrence, dan Sheryl Sandberg ingin semua orang bersatu melawan ketidaksetaraan gender.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Esquire, Emma menyanggah beberapa mitos tentang feminis. "Kami hanya ingin diperlakukan setara. Feminis bukan merupakan soal membenci laki-laki," ujar perempuan lulusan Brown University tersebut.
Emma juga mengkritik pernyataan yang berkata bahwa perempuan yang memiliki posisi istimewa sepertinya tak memiliki alasan untuk mengeluh.
Menanggapi pernyataan tersebut ia berkata, "Hollywood hanyalah bagian kecil dari puzzle raksasa... Apakah Anda seorang wanita di perkebunan teh di Kenya, pialang saham di Wall Street, atau aktris Hollywood, tak ada (perempuan dan laki-laki) yang dibayar dengan setara.
Oleh sebab itu, bagaimana pun kritik mendera Emma Watson, ia tak akan berhenti untuk berkampanye tentang isu kesetaraan gender.
"Panggil aku 'diva', 'feminazi', keras kepala, Feminis Pertama di Dunia, panggil aku apa pun yang kalian inginkan. Hal tersebut tak akan membuatku berhenti untuk mencoba melakukan hal yang benar, dan memastikan bahwa kebenaran lah yang akan terjadi."