Liputan6.com, Kumamoto - Cuaca buruk yang terjadi pada hari Sabtu 16 April 2016 membuat para petugas penyelamat kesulitan untuk menemukan korban gempa yang masih tertimbun di dalam reruntuhan bangunan.
Namun, cuaca baik pada hari Minggu (17/4/2016), pencarian korban selamat pasca dua lindu dahsyat yang menghantam bagian barat daya pulau Kyushu, Jepang, telah ditingkatkan.
Baca Juga
Tim penyelamat menggunakan helikopter untuk mencapai daerah yang terkena dampak gempa bumi paling parah.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari BBC.com, Minggu (17/4/2016), jumlah warga terlantar ditakutkan akan meningkat melebihi 250 ribu orang. Dengan catatan sebanyak 41 korban tewas akibat gempa yang terjadi pada hari Kamis dan Sabtu.
Jumlahnya dikhawatirkan akan terus bertambah setelah beberapa rumah tertimbun tanah longsor yang diakibatkan oleh gempa dan hujan deras.
Tanah longsor yang sangat besar membentang sepanjang ratusan meter memotong jalan, menimbun sebagian daerah di seberang desa kecil Minama.
Dengan mesin pembersih jalan tim penyelamat kini sedang mengupayakan pembersihan lumpur dan bebatuan yang menyelimuti sebagian rumah yang diduga menimbun setidaknya delapan korban.
Hujan deras dan gempa susulan masih sering terjadi seiring waktu. Namun pada hari Minggu keadaan cuaca mulai membaik, walaupun persediaan listrik tidak menentu dan masih banyak bangunan yg tidak layak pakai.
Petugas kebakaran telah membagikan kain terpal untuk menutupi bagian atap yang rusak, namun tidak banyak yang menggunakannya, namun mereka lebih memilih untuk meninggalkan rumah menuju lokasi yang lebih aman.
Beberapa pengungsi lebih memilih untuk menghabiskan malam dalam mobil serta posko-posko yang telah disediakan. Mereka kembali ke rumah hanya untuk menggunakan kamar mandi.
Gubernur Bank Jepang, Haruhiko Kuroda, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menganalisa kerugian ekonomi sebagai dampak dari lindu. Ia mengatakan pada pertemuan G20 di Washington, AS, bank di Kumamoto masih beroperasi dengan baik.