4 'Kota Hilang' yang Hingga Kini Masih Jadi Misteri

Beberapa peneliti maupun penjelajah mengklaim telah menemukan 4 kota yang hilang berikut ini, benarkah?

oleh Citra Dewi diperbarui 05 Jun 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 19:01 WIB
Ilustrasi Paititi
Ilustrasi Paititi (Forbes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak peninggalan dari zaman dulu yang hingga kini misterinya masih belum terpecahkan, salah satunya adalah Piramida di Mesir.

Tak hanya itu, sejumlah bangunan atau benda kuno pun banyak yang menimbulkan spekulasi, seperti tahun, bahan, dan kisah di balik pembuatannya.

Namun tak jarang banyak orang yang justru makin tertarik akan misteri tersebut dan berusaha untuk memecahkan teka-tekinya.

Selain bangunan atau benda yang telah ditemukan, beberapa 'kota yang hilang' pun hingga kini masih menjadi perdebatan beberapa orang. Bahkan sejumlah peneliti mengklaim telah menemukannya, walaupun kebenarannya belum dikonfirmasi.

Dikutip dari The Vintage News, Minggu (5/6/2016), berikut 4 kota hilang yang hingga kini belum dikonfirmasi keberadaannya.

1. Iram 'Atlantis Padang Pasir'

Iram the City of Pillars (siteoflight.net)

Ada banyak penjelasan mengenai Iram yang memiliki banyak pilar. Beberapa orang menganggapnya sebagai lokasi geografis, kota atau wilayah, maupun nama sebuah suku.

Mereka yang mengidentifikasinya sebagai kota banyak yang berspekulasi bahwa Iram adalah Alexandria atau Damaskus, atau kota yang disebut Ubar.

Iram juga disebut di dalam Al-Quran pada surah Al Fajr ayat 7. Menurut kepercayaan Islam, Raja Syaddad tak mengindahkan peringatan Nabi Hud dan Allah mengubur kota tersebut ke dalam pasir dan tak pernah terlihat lagi.

Pada awal 1990-an, sebuah tim arkeolog amatir, pembuat film Nicholas Clapp, penjelajah Ranulph Fiennes, arkeolog Juris Zarins, dan pengacara George Hedges mengklaim bahwa mereka telah menemukan Ubar.

Penemuan tersebut diawali oleh ditemukannya lubang air di Shisr, provinsi Dhofar, Oman, oleh satelit NASA. Ekskavasi situs itu menemukan sebuah benteng besar berbentuk segi delapan dengan tinggi meter dan 8 tiang tinggi di sudutnya. Sebagian besar benteng tersebut hancur setelah rubuh ke dalam sinkhole.

2. Thinis

Lokasi yang diduga bagian dari Thinis (AntiguoEgipto.org).

Thinis dulunya adalah ibu kota dinasti pertama Mesir kuno. Kota tersebut belum ditemukan, tapi telah digambarkan oleh penulis kuno, termasuk sejarawan klasik Manetho yang menjulukinya sebagai Thinite Confederacy di mana pemimpinnya Narmer menjadi firaun pertama.

Walaupun situs arkeologi Thinis tak pernah ditemukan, bukti konsentrasi penduduk di wilayah Abydos-Thinis berasal dari milenium ke-4 SM. Thinis juga disebut sebagai kuburan kerajaan pertama di Mesir.

3. Taman Gantung Babilonia

Ilustrasi Taman Gantung Babilonia (History.com)

Babilonia diyakini sebagai kota tertua di dunia yang terkenal dengan keindahannya. Tidak ada yang tahu pasti kapan kota itu berdiri. Sebagian kalangan menyebut, kota itu sebagai peninggalan Dinasti Babilonia Lama yang diperbaharui kembali oleh Raja Nebuchadnezzar dari Dinasti Neo-Babilonia.

Pendapat itu diperkuat dengan Hanging Garden atau taman gantung di Baylonia yang dibangun oleh Nebuchadnezzar untuk permaisurinya, Amites. Taman itu terletak berseberangan dengan patung Singa Babylon, simbol penjaga kota di zaman Nebuchadnezzar.

Namun hingga saat ini belum pernah diumumkan secara resmi bahwa Taman Gantung Babilonia memang benar-benar ada atau hanya ungkapan dari sebuah sastra lama.

4. Paititi

Ilustrasi Paititi (Forbes.com)

Paititi adalah 'kota hilang' legendaris dari suku Inca. Diduga tenpat tersebut terbentang di timur Andes dan tersembunyi di hutan hujan tenggara Peru, utara Bolivia, atau barat daya Brazil.

Sejumlah peneliti dan penjelajah mengklaim telah menemukan sebagian atau sisa-sisa Paititi, namun hingga kini belum dikonfirmasi kebenarannya.

Pada 29 Desember 2007, anggota dari komunitas lokal dekat Kimbiri menemukan struktur batu besar yang membentuk dinding tinggi seluas 40 ribu meter persegi dan dinamakan benteng Manco Pata.

Namun para peneliti dari pemerintah Peru, National Institute of Culture (INC), memperdebatkan bahwa lokasi itu merupakan bagian dari kota Paititi yang hilang. Menurut laporan mereka, yang ditemukan hanyalah struktur batu alami dari pasir.

Karya sejarah baru-baru ini yang ditulis oleh penjelajah Andrew Nicol meneliti tentang teks sejarah primer dan menyimpulkan bahwa kota yang dideskripsikan sebagai Paititi secara teoritis terdapat di dalam hutan Amazon.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya