Kotak Hitam Pesawat EgyptAir MS804 Ditemukan dalam Kondisi Rusak

Perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) tersebut ditemukan dalam kondisi rusak.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Jun 2016, 22:08 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 22:08 WIB
Ini Puing Pesawat EgyptAir Hilang di Laut Mediterania
Militer Mesir mempublikasikan gambar barang yang ditemukan dalam pencarian pesawat Egypt Air MS804 yang hilang di Laut Mediterania. (Egyptian Armed Forces)

Liputan6.com, Kairo - Salah satu kotak hitam milik EgyptAir Penerbangan MS804, yang celaka di Laut Mediterania bulan lalu ditemukan.

Perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) tersebut ditemukan dalam kondisi rusak, dan harus diangkat dari dasar laut dalam beberapa tahap. Namun, memori yang tersimpan di dalamnya masih utuh.

Sebuah kapal pencari, yang dilengkapi robot bawah air telah dikerahkan untuk mengangkatnya.

"Peralatan kapal berhasil mengangkat bagian dari perekam yang berisi unit memori -- yang diyakini menjadi bagian paling penting dari instrumen tersebut," demikian pernyataan pihak penyelidik Mesir, seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/6/2016).

"Kotak hitam dalam kondisi rusak dan harus ditarik keluar dalam beberapa tahap. Namun, unit memori masih utuh."

Sebelumnya, pihak Airbus mengatakan, temuan kotak hitam sangat krusial untuk memahami apa yang terjadi setelah MS804 menghilang dari radar.

Sebelumnya, pesan elektronik yang dikirim pesawat menguak bahwa detektor asap di toilet mati dan listrik di pesawat putus sebelum hilang kontak.

Investigator memastikan adanya asap yang terdeteksi di sejumlah bagian kabin tiga menit sebelum pesawat hilang dari radar, tetapi belum diketahui penyebabnya.

Sebelumnya, Pemerintah Mesir mengumumkan telah menemukan puing-puing pesawat EgyptAir Penerbangan 804, yang celaka di Laut Mediterania bulan lalu.

Pesawat jenis Airbus A320, yang mengangkut 66 orang, celaka di Laut Mediterania atau Laut Tengah pada 19 Mei 2016, dalam penerbangan dari Paris, Prancis menuju Kairo.

Puing-puing tersebut ditemukan di beberapa titik, tidak menyatu.

Kementerian tidak menyebut secara spesifik ukuran puing dan di mana pecahan badan pesawat tersebut ditemukan.

Dua pekan lalu, kapal angkatan laut Prancis mendeteksi sinyal bawah laut dari salah satu kotak hitam Egypt Air nahas.

Peralatan pelacak khusus yang ada pada Kapal La Place mendeteksi sinyal dari dasar Laut Mediterania.

Direktur Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis (BEA) kemudian mengonfirmasi bahwa sinyal tersebut berasal dari salah satu kotak hitam pesawat yang nahas.

"Sinyal yang memancar dari kotak hitam bisa dideteksi...Deteksi sinyal tersebut adalah langkah pertama,"  kata Direktur BEA, Remy Jouty dalam pernyataannya, seperti dikutip dari CNN.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya