Liputan6.com, Pawnee - Gempa dengan kekuatan 5,6 skala Richter mengguncang Pawnee, Oklahoma pada Sabtu 3 September 2016 pagi. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan akibat lindu dirasakan di tujuh negara bagian di jantung Amerika Serikat.
Menurut ahli geofisika USGS, goyangan gempa dirasakan Oklahoma, Kansas, Arkansas, Missouri, Texas, Nebraska, dan Iowa.
"Gempa dengan kekuatan ini mengguncang sekitar 15 menit dan cukup dangkal, di kedalaman sekitar 7 kilometer," kata Randy Baldwin, ahli geofisika USGS.
Lantas, mengapa area terdampak gempa sedemikian luas?
"Tanah (di wilayah tengah dan timur AS) lebih lembut, sehingga gelombang seismik berpeluang merambat jauh, dibandingkan gempa di California dan Nevada," kata Robert Sanders, ahli geofisika USGS.
Baca Juga
Meski kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa sebesar itu tak luar biasa, namun guncangan yang meluas memicu kekhawatiran dan spekulasi di sosial media.
Apalagi, sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh USGS mengungkapkan bahwa orang-orang di sejumlah bagian Texas dan Oklahoma saat ini menghadapi risiko guncangan serupa akibat aktivitas manusia, seperti injeksi fluida (fluid injection) atau ekstraksi bahan tambang -- menciptakan risiko yang serupa dengan gempa alami yang terjadi di California.
USGS menjelaskan tentang risiko yang disebut gempa 'induksi' -- menekankan bahwa Oklahoma City dan wilayah sekitarnya memiliki peluang 5 sampai 12 persen mengalami kerusakan akibat gempa pada 2016.
"Oklahoma Corporation Commission, badan pengawas yang meneliti bahan bakar, minyak, gas, fasilitas publik, dan industri transportasi saat ini sedang meninjau sumur-sumur disposal di sekitar pusat gempa di Pawnee," kata Gubernur Oklahoma Mary Fallin dalam Twitternya, seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/9/2016).
Selain itu, Departemen Transportasi Oklahoma juga sedang meneliti apakah ada kerusakan yang dialami sejumlah jembatan di sekitar area terdampak gempa. Para insinyur juga sedang meneliti kelayakan dan keselamatan bangunan pascalindu.
Sejauh ini, gempa dipastikan merusak setidaknya satu bangunan bersejarah di Pawnee, Oklahoma.
"Itu adalah sebuah bangunan tua bersejarah berusia sekitar 100 tahun. Strukturnya masih berdiri, namun lapisan terluarnya pecah. Mungkin hanya kerusakan kosmetik, namun kami belum mengetahuinya pasti," kata Brad Sewell, Wali Kota Pawnee.
Advertisement