Liputan6.com, Damaskus - Seorang perempuan cantik yang selama ini ikut bertempur melawan kelompok ISIS, Asia Ramazan Antar, dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi di utara Suriah. Antar diketahui merupakan anggota pasukan Kurdi (YPG) dari Unit Perlindungan Perempuan (YPJ).
Dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/9/2016) Antar saat ini berusia 22 tahun. Ia bergabung dengan YPG tepatnya Unit Perlindungan Perempuan yang berperang dengan ISIS di perbatasan Suriah - Turki pada 2014.
Baca Juga
Sebelum kabar kematiannya mencuat, Antar diketahui telah terlibat dalam sejumlah pertempuran besar dengan ISIS di wilayah Suriah utara.
Advertisement
"Dia martir dalam perjuangan melawan Daesh (ISIS)," tulis sebuah pesan di laman Facebook "We Want Freedom for Kurdistan".
Kematian Antar sejauh ini belum diverifikasi secara independen, sementara sejumlah laporan mengklaim ia tewas dalam bentrokan yang terjadi antara Pasukan Demokratis Suriah (SDF) dan oposisi Suriah yang didukung Turki.
'Angelina Jolie' dari KurdistanÂ
Dalam beberapa foto yang beredar, Antar terlihat jauh dari polesan make up. Mengenakan seragam layaknya anggota militer, ia menenteng senjata sementara rambut panjangnya yang berwarna brunnette dikepang rapi.
Meski wajahnya polos tanpa riasan, kecantikan Antar sulit dibantah. Beberapa pihak bahkan menyandingkannya dengan bintang besar Hollywood, Angelina Jolie.
Iran Front Page menuliskan, Antar adalah seorang pejuang Kurdi yang terkenal. Tak banyak yang bisa diketahui tentang kehidupan perempuan yang digambarkan sebagai sosok pemberani itu karena sedikit sekali informasi ditemukan.
YPJ, kelompok tempat Antar bernaung merupakan cabang dari YPG yang semua anggotanya adalah perempuan. YPG sendiri memiliki sekitar 50.000 pejuang di mana 20 persen di antaranya adalah perempuan.
Unit milisi ini disebut-sebut berperan penting dalam memerangi ISIS di kawasan perbatasan Turki. Mereka disebut sebagai kelompok kunci di wilayah perbatasan yang belum lama ini dinyatakan bersih dari ISIS.
Namun YPJ tidak hanya berperang melawan ISIS, tapi juga kelompok pro-pemerintah Suriah dan Al Qaeda.
Seperti dilansir The Sun, YPJ ternyata juga memainkan peran penting dalam menyelamatkan ribuan warga Yazidi yang terjebak di Gunung Sinjar setelah desa mereka diserbu ISIS pada 2014.
Unit ini disebut memiliki relawan dengan rentang usia 18-40 tahun. Mereka yang berusia 18 tahun tak diizinkan bertempur di medan perang. Meski demikian mereka tetap dapat bergabung dan menjalani pelatihan militer.
Unit YPJ hingga saat ini tidak menerima dana dari masyarakat internasional. Mereka hanya bergantung pada persediaan makanan yang diberikan komunitas Kurdi.
Baik YPJ dan YPG diketahui menerima bantuan persenjataan, amunisi dan obat-obatan dari Amerika Serikat (AS) dan Kurdistan Irak.