Liputan6.com, Makati - Di balik kegarangannya melawan narkoba, Presiden Duterte ternyata memiliki sisi romantis.
Dan rupanya, tiap kali mengeluhkan pekerjaannya yang melelahkan, ia mengakui bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mendapat jodoh. Digong, demikian pria itu akrab disapa, terbiasa dengan kesepian.
Baca Juga
Curhatan itu Duterte kemukakan di depan forum pemerintahan lokal di Makati pada Selasa 4 Oktober 2016 lalu.
Advertisement
Mantan Walikota Davao itu mengatakan, pada usia 71 tahun, perempuan yang mau berpasangan dengannya diduga kuat hanya akan mengejar uangnya, bukan lantaran cinta.
Duterte juga ragu kalau ada perempuan yang jatuh cinta karena penampilan dirinya.
"Aku tak punya pasangan hidup sejati," kata Duterte seperti dilansir situs Philstar, Kamis (6/10/2016).
"Kalau aku mengejar seseorang, suka sama dia, aku ragu apakah mereka akan membalas cintaku? Tak ada yang mau. Aku sudah tua. 71 tahun. Mereka hanya mengejar uangku saja. Apakah mereka masih menginginkan tubuhku? Apa yang bisa tubuhku berikan kepada mereka?" lanjut curhatan Digong.
Ia juga berkelakar bahwa seiring dengan usianya yang menua, keinginannya bercinta pun semakin padam.
"Masalah yang Anda dapatkan ketika menua sepertiku, Anda tak lagi memiliki stamina seperti kereta cepat Jepang, tapi kereta Barat zaman koboi. Tut-tut-tut," ujar Duterte
"Itu satu-satunya kereta di dunia yang bisa mundur. Tapi sekali ingin maju lagi, tak bisa bekerja," lanjut Duterte disambut tawa para tamu.
Duterte dikenal dengan pidatonya yang panjang, bertele-tele dan kadang tak berarti. Tak satupun ajudannya punya keberanian untuk menghentikannya.
Serang Obama
Rodrigo Duterte kembali berkata pedas kepada Barack Obama. Ia diduga masih sakit hati atas kritikan yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat itu atas pemberantasan kejahatan narkoba yang dilakukannya secara brutal.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Duterte ketika AS dan Filipina mulai melakukan latihan militer bersama.
Duterte juga mengatakan bahwa dirinya bersedia memutus hubungan dengan AS, lalu beralih ke Rusia dan China.
"Menghormati itu penting. Jika ini yang terjadi sekarang, saya akan mengkonfigurasi ulang kebijakan luar negeri. Akhirnya, mungkin, saya akan memutuskan hubungan dengan Amerika. Saya lebih suka ke Rusia dan China," ujar Duterte dalam pidatonya.
Menanggapi pernyataan pedas Duterte, Juru Bicara Gedung Putih John Earnest mengatakan, hal yang diucapkannya bertolak belakang dengan hubungan hangat antara dua negara.
Earnest juga mengatakan, AS belum menerima permintaan Filipina untuk mengubah hubungan bilateral mereka.
Namun, ia menegaskan bahwa AS tak ragu untuk meningkatkan perhatian terhadap pembunuhan di luar hukum Filipina yang ia sebut tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Advertisement