6 Harta Karun Tersembunyi yang Menunggu untuk Ditemukan

6 tempat berikut menyimpan harta karun bernilai tinggi dan telah terdapat sejumlah petunjuk untuk menemukannya.

oleh Citra Dewi diperbarui 05 Okt 2016, 19:37 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 19:37 WIB
Ilustrasi emas
Ilustrasi emas (Reuters)

Liputan6.com, Lima - Jika Anda ingin menjadi pemburu harta karun di dunia nyata seperti Lara Croft atau Indiana Jones, masih ada sejumlah tempat yang bisa dijelajahi.

Dengan banyaknya legenda harta karun yang hingga kini menjadi misteri, tak menutup kemungkinan masih ada tempat yang menyimpan rahasia tersebut.

Memang sulit untuk mempercayai kebenaran suatu legenda harta karun hingga benda tersebut benar-benar ditemukan, namun tak ada salahnya untuk mencoba mencarinya. Bahkan sejumlah orang hingga kini masih berusaha untuk memecahkan teka-teki benda berharga itu.

Dikutip dari Huffington Post, Rabu (5/10/2016), berikut enam harta karun tersembunyi yang menunggu ditemukan:

1. Harta Karun Forrest Fenn di Rocky Mountains, Amerika Utara

Forrest Fenn (robbreport.com/David Foxhoven)

Setelah didiagnosis menderita kanker pada 1988, seorang kolektor benda seni Forrest Fenn dikabarkan menyembunyikan sebuah kotak berisi sejumlah benda berharga miliknya.

Fenn yang berhasil sembuh dari penyakitnya, memutuskan menyembunyikan hartanya di suatu tempat di Pegunungan Rocky pada 2010. Meski Fenn telah menulis dua buku sebagai petunjuk ke tempat persembunyian hartanya, namun hingga kini belum ada yang menemukannya.

Seorang teman Fenn yang membantunya mengumpulkan benda berharga, membocorkan sedikit isi harta karun tersebut.

"Ketika kamu membuka tutupnya, terdapat tumpukan besar koin emas, bongkahan emas seukuran telur ayam, perhiasan, gelang emas, perhiasan emas dari Amerika Selatan, dan segala sesuatu yang berkilauan," tuturnya.

2. Lubang Uang di Pulau Oak, Kanada

Money pit di Pulau Oak (unmuseum.org)

Money pit atau lubang uang pertama kali ditemukan pada 1795 oleh seorang remaja bernama Daniel McGinnis yang mengklaim melihat cahaya misterius di Pulau Oak, Kanada. Ketika melakukan penyelidikan, dia menemukan lubang kecil yang bisa digali.

Dalam penggaliannya, ia menemukan lambang beliung dan lantai kayu yang menjadi tanda bahwa lubang tersebut sengaja dibuat mana harta mungkin ditemukan.

Orang-orang pun mulai mengikuti jejak McGinnis untuk menemukan harta karun dengan menggali lubang tersebut. Akhirnya, pada kedalaman 27,4 meter sebuah batu dengan kode misterius ditemukan.

Semakin dalam lubang tersebut digali, air mulai memenuhi tempat tersebut sehingga dibutuhkan mesin yang lebih kuat untuk menyedotnya. Sejumlah perusahaan pun menggali lubang berbeda untuk menghindari air, namun lubang aslinya justru menghilang.

Namun usaha itu tak sepenuhnya sia-sia. Jejak emas dan harta lainnya diduga juga telah ditemukan. Hingga saat ini pencarian harta karun masih terus dilakukan.

Harta Karun Lima dan Nazi

3. Harta Karun Lima, Peru

Ilustrasi emas (Reuters)

Bangsa Spanyol berhasil mengumpulkan kekayaan besar setelah mereka mengalahkan Kerajaan Inka pada Abad ke-16. Sebagian besar kekayaan tersebut disimpan di Lima sampai 1820 hingga pemberontakan memaksa Spanyol memindahkan harta itu ke luar kota.

Kapten asal Inggris William Thompson dan kapalnya, Mary Dear, bertugas untuk mengambil harta dari kota dan berlayar di sekitar wilayah itu hingga pemberontakan mereda. Merasa tergoda, Thompson dan kru kapalnya justru membunuh penjaga Spanyol dan diduga mengubur seluruh harta.

Mary Dear kemudian ditangkap dan seluruh kru dibunuh, kecuali Thompson dan orang kepercayaannya yang setuju untuk menunjukkan kepada penjaga Spanyol tempat mereka menguburkan harta tersebut. Thompson pun mengarahkan mereka ke Pulau Cocos, namun ketika sampai ke tepi pantai keduanya melarikan diri.

Menurut sejumlah kabar, harta karun tersebut terdiri dari permata, patung Bunda Maria dengan skala asli, 113 patung keagamaan yang terbuat dari emas, 200 peti perhiasan, 273 pedang bergagang permata, 1.000 berlian, mahkota emas, 150 piala, dan ratusan emas serta perak batangan. Saat ini, harta karun itu diperkirakan bernilai sekitar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.

4. Emas Nazi di Danau Toplitz, Austria

Danau Toplitz (Wikipedia)

Dalam bulan-bulan terkahir Perang Dunia II, tanpa diketahui alasan yang jelas, Nazi menenggelamkan kontainer dan sejumlah benda lainnya ke Danau Toplitz. Melalui sebuah pencarian, sejumlah kontainer berisi uang palsu negara-negara sekutu berhasil diambil.

Bersama dengan kontainer, misil, alat cetak, dan boks berisi botol bir juga ditemukan melalui sejumlah ekspedisi yang dilakukan dalam satu abad terakhir dan telah memakan sejumlah nyawa.

Di dekat lokasi harta karun terdapat sejumlah batang kayu yang membuat jarak pandang menjadi minim dan meningkatkan ancaman tenggelamnya para penyelam akibat terjebak di salah satu balok.

Menurut sejumlah kabar, Nazi juga turut menenggelamkan sejumlah benda berharga, seperti emas, berlian, dan harta lain.

Burung Hantu Emas dan Legenda El Dorado

5. Burung Hantu Emas, Prancis

Harta karun burung hantu emas (Wikipedia)

Pada April 1993, seseorang dengan nama samaran Max Valentin menyembunyikan burung hantu emas di pedesaan Prancis dan menawarkan satu juta Franc kepada siapapun yang menemukannya.

Valentin telah memberikan 11 petunjuk tempat harta itu disimpan, namun hingga sekarang benda berharga tersebut belum ditemukan.

Valentin meninggal pada 2009 dan belum jelas apakah burung hantu itu masih disembunyikan atau tidak. Namun dalam wawancara pada 1997, Valentin meyakinkan para pemburu bahwa ia secara berkala memeriksa keberadaan benda tersebut untuk memastikannya masih ada.

6. Danau Guatavita dan Legenda Asli El Dorado

Danau Guatavita (Wikipedia)

Pemimpin suku Muisca di Kolombia dikabarkan menutup dirinya dalam debu emas, mengapung di Danau Guatavita, dan melemparkan emas serta harta lainnya ke perairan untuk menghormati para dewa.

Danau Guatavita diyakini menjadi tempat legenda El Dorado, di mana emas asli ditemukan dari perairan tersebut sejak kedatangan Spanyol pada 1536. Dalam Bahasa Spanyol, El Dorado berarti emas, namun legenda itu mungkin bernama lain, seperti "El Hombre Dorado" (pria emas), "El Indio Dorado" (suku asli emas), dan "EL Rey Dorado" (raja emas).

Pada 1545, bangsa Spanyol berusaha mengerikan air dengan menggunakan labu yang hanya sedikit membantu menurunkan level permukaan air. Sejak saat itu upaya pengeringan danau dilakukan beberapa kali.

Upaya terakhir dilakukan pada 1911, di mana sebuah perusahaan berhasil mengerikan seluruh danau. Namun lumpur di dasar danau mengeras dan diduga menjebak harta karun di dalamnya.

Jika ingin melihat legenda El Dorado Anda dapat mengunjungi Gold Museum di Bogota yang memperlihatkan sejumlah harta karun yang ditemukan di danau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya