Trump 'Kucing-kucingan' dengan Media Saat Makan di Restoran Steak

Sikap Trump yang merahasiakan pergerakannya membuat para awak media kesal. Ia pun disebut telah dua kali melanggar tradisi kepresidenan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Nov 2016, 15:22 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 15:22 WIB

Liputan6.com, New York - Belum lagi resmi dilantik, presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan kembali "melanggar" tradisi kepresidenan. Tiba-tiba saja ia meninggalkan apartemennya di Trump Tower, Manhattan, New York, tanpa memberi tahu wartawan atau mengindikasikan ke mana dia akan pergi.

Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (16/11/2016), tepat pukul 18.14 pada Selasa 15 November 2016, juru bicara Trump, Hope Hicks, mengatakan, setelah serangkaian pertemuan politik, bosnya tidak memiliki agenda lain. Trump disebut hanya akan menghabiskan waktu di apartemennya.

Awak media yang bertugas meliput berbagai kegiatannya dipersilahkan pulang. Namun 45 menit setelah pernyataan Hicks, situasi berbeda terjadi.

Bersama dengan keluarganya, yakni istri, anak-anak, serta para menantunya, presiden terpilih AS itu meninggalkan Trump Tower dengan iring-iringan yang cukup besar. Mereka menuju ke restoran steak terkenal di New York, 21 Club.

Restoran 21 Club memiliki kenangan tersendiri bagi Trump dan Melania. Pasalnya, di sanalah mereka melangsungkan resepsi pernikahan.

21 Club juga menjadi favorit kalangan elite. Sebut saja penyanyi jazz, Frank Sinatra, dan mantan Ibu Negara AS, Jacqueline Kennedy Onassis, hingga eks pegawai magang Gedung Putih yang juga tersangkut skandal seks dengan Bill Clinton, Monica Lewinsky, juga pernah datang ke restoran ini.

Seorang pelanggan di 21 Club sempat merekam sebuah video ketika Trump mengatakan, "Jangan khawatir, kami akan menurunkan pajak Anda."

Kesaksian Andrew Testo (43), seorang pengunjung 21 Club, menyebutkan, "Ada standing ovation ketika ia datang dan pergi. Ia bersama seluruh keluarganya."

Lima menit setelah kedatangan Trump ke 21 Club, seorang wartawan Bloomberg, Taylor Riggs, yang tengah berada di sana pun mengunggah foto Trump ke media sosial Twitter di mana kehadirannya disambut dengan tepuk tangan oleh para pelanggan lain.

Cuitan wartawan Bloomberg itu pun "terbaca" oleh para awak media yang bertugas meliput Trump. Mereka segera meluncur ke 21 Club. Dan ketika sudah mendekat, mereka menemukan bahwa blok di mana restoran itu berada sudah ditutup polisi.

Hanya sekelompok kecil wartawan yang diizinkan menunggu di luar restoran 21 Club, sementara sebagian lain terpaksa menunggu di seberang jalan di mana pandangan mereka terhalang oleh sebuah tempat sampah.

Makan malam keluarga itu dilaporkan selesai pada pukul 21.38. Satu-persatu anggota keluarga keluar dari restoran. Tak lama, Trump tertangkap kamera memberikan ciuman perpisahan kepada putranya, Eric. Iring-iringan pun kembali ke Trump Tower dan tiba di sana pada pukul 21.41.

Trump memberikan ciuman perpisahan kepada putranya, Eric usai makan malam keluarga di 21 Club, New York (AP)

Trump dilaporkan duduk di meja nomor 11. Meja ini merupakan favorit Presiden Gerald Ford dan istrinya. Namun tak diketahui apa yang dipesan Trump sebagai menu makan malamnya.

Hicks lebih lanjut menjelaskan bahwa gaya Trump meninggalkan para awak media yang meliputnya ini bukanlah cerminan dari apa yang akan terjadi ketika dia resmi menjabat sebagai presiden. Hanya saja menurut Hicks, Trump belum memiliki "kelompok media yang terlindungi" seperti layaknya yang dimiliki presiden yang berkuasa.

Ia pun berjanji bahwa pers akan memiliki akses yang sama ke Trump sebagaimana ke para presiden pendahulunya. Menanggapi "kegaduhan" yang ditimbulkan bosnya, Hicks mengatakan agenda makan malam keluarga tersebut dadakan dan ia tak mengetahui sebelumnya.

"Saya tidak menyadari pergerakan ini," ucap Hicks sekaligus menegaskan bahwa dirinya tak akan pernah dengan sengaja "meninggalkan awak media dalam kebingungan."

Makan malam bersama keluarga tersebut merupakan kali pertama Trump meninggalkan kediamannya pasca kembali ke New York sejak Kamis lalu.

Pasca-pemungutan suara yang mengumumkan kemenangannya, ia lebih banyak menggunakan waktunya untuk beristirahat dan bertemu dengan sejumlah politisi di Trump Tower.

Pada Selasa kemarin saja ia dikunjungi oleh sejumlah tokoh seperti Senator dari Texas, Ted Cruz, Senator dari Alabama, Jeff Sessions, pensiunan militer Keith Kellogg dan mantan istri keduanya, Marla Maples. Jeff Sessions masuk nominasi untuk mengisi pos sebagai jaksa agung atau menteri pertahanan.

Trump digambarkan memiliki jarak dengan media. Semasa berkampanye keliling AS dengan pesawat jet pribadinya ia menolak satu pesawat dengan media dan memilih menempatkan mereka di pesawat lain. Berbeda dengan Hillary Clinton yang selalu bepergian satu pesawat dengan media.

Dan apa yang terjadi pada Selasa malam kemarin seolah meyakinkan sejumlah kalangan bahwa itu tak lain merupakan manuver Trump untuk menghalau akses media. Pasca-pemilu, Trump sendiri belum memberikan keterangan pers. Ini merupakan periode terlama seorang presiden terpilih AS tidak muncul untuk bertemu media.

Bagaimana pun makan malam Trump bersama keluarga tersebut banyak dikritik karena ia dinilai melanggar tradisi dengan tidak mengabarkan pergerakannya kepada pihak media. Ternyata, ini bukan kali pertama.

Ketika Trump dan timnya mengunjungi Gedung Putih untuk memenuhi undangan Presiden Barack Obama, mereka menolak menyertakan awak media.

Asosiasi Koresponden Gedung Putih mengkritik keputusan Trump dan kroninya untuk tidak membawa media. Mereka mengatakan keputusan itu membuat "warga Amerika Serikat buta" di momen kritis nasional itu.

"Asosiasi Koresponden Gedung Putih sangat mengkhawatirkan keputusan presiden terpilih Donald Trump yang menolak bepergian dengan reporter khusus Gedung Putih kala kunjungan bersejarahnya ke Washington," tulis pernyataan Asosiasi tersebut.

"Keputusan itu telah melanggar tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun dan prinsip Amandemen Pertama, sehingga membuat warga AS 'buta' dengan momen nasional ini," kata Jeff Masson, Ketua Asosiasi Koresponden dalam pernyataannya.

Semasa menjabat sebagai presiden, Presiden Obama memiliki sekelompok media yang mengikuti berbagai aktivitasnya termasuk menemaninya bepergian dengan Air Force One. "Pengawalan" para awak media ini berdasarkan hasil kesepakatan antara Gedung Putih dengan Asosiasi Koresponden.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya