Menantu Trump Berperan Penting dalam Pemerintahan Sang Mertua?

Jared adalah suami dari putri tertua Trump, Ivanka. Ia dijuluki sebagai arsitek kampanye media digital Donald Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Nov 2016, 08:14 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 08:14 WIB

Liputan6.com, Washington, DC - Reince Priebus, sosok yang ditunjuk Donald Trump sebagai Kepala Staf Gedung Putih, mengatakan menantu Trump akan memainkan peran penting dalam pemerintahan presiden berikutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Priebus dalam program NBC's Today. Ia menjelaskan bahwa Jared Kushner yang merupakan suami dari putri Trump, Ivanka, akan menjadi penasihat paling berpengaruh di Ruang Oval--ruang kerja presiden.

Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (15/11/2016), Priebus lebih lanjut menjelaskan, kendati Jared tidak dipekerjakan secara resmi, ia sepenuhnya didengar oleh Trump. Sosoknya pun akan sangat terlibat dalam setiap pengambilan keputusan.

Pada Jumat lalu, Trump sudah mengumumkan tim penasihat transisinya yang dipimpin oleh wakil presiden terpilih, Mike Pence. Sejumlah keluarga inti Trump seperti anak perempuannya, Ivanka, kedua anak laki-lakinya, Donald Jr dan Eric, serta menantunya, Jared, berada dalam tim tersebut mengingat mereka adalah "pasukan" penting dalam kampanye miliarder itu.

Jared menikahi Ivanka melalui sebuah upacara pernikahan Yahudi pada 25 Oktober 2009. Seperti dikutip dari Ibtimes, pria kelahiran 1981 ini dikenal luas sebagai pengembang perumahan, investor, dan pemilik koran mingguan New York Observer--kini telah berhenti cetak.

Jared memainkan peran signifikan dalam kampanye Trump, di mana ia diketahui menulis dua pidato mertuanya. Sebagian menyebutnya "arsitek kampanye media digital Trump".

"Jared adalah pengembang yang sangat sukses dan sekarang dia menyukai dunia politik," ujar Trump mengenai sang menantu pada November 2015.

Ketika Trump memenuhi undangan Presiden Barack Obama untuk berkunjung ke Gedung Putih beberapa hari lalu, Jared ikut serta dalam rombongan mertuanya. Ia dilaporkan berbincang dengan Kepala Staf Gedung Putih saat ini, Dennis McDonough, sementara Trump dan Obama bertemu di Ruang Oval.

Jared tengah berbincang dengan Kepala Staf Gedung Putih saat ini, Dennis McDonough sementara Trump dan Obama bertemu di Ruang Oval (Reuters)

Peran Jared yang merupakan jebolan dari Harvard University dan New York University ini disebut-sebut pula signifikan terkait dengan kebijakan pemerintahan Trump kelak terhadap Israel mengingat ia dibesarkan dalam keyakinan Yahudi.

Menantu Trump itu merupakan putra dari Charles Kushner, seorang pengembang perumahan yang juga philanthropist. Ayah dan ibu Charles merupakan korban selamat Holocaust dan semasa kampanye Trump, Jared membantu mertuanya dalam menangani tuduhan anti-Semitisme.

"Faktanya, mertua saya adalah orang yang penuh kasih dan toleran terhadap keluarga saya dan keyakinan Yahudi bahkan sejak saya masih mengencani putrinya. Secara pribadi saya melihat dia merangkul semua orang dari berbagai latar belakang ras dan agama, baik di perusahaannya mau pun kehidupan pribadinya," tulis Jared di surat kabar yang dipublikasikannya beberapa waktu lalu.

AS memiliki undang-undang (UU) anti-nepotisme yang disahkan pada 1967 di mana melarang pejabat pemerintahan federal termasuk presiden untuk mempekerjakan kerabat mereka. Namun produk hukum ini belum pernah sampai ke pengadilan.

Sebelumnya, ketika menjabat sebagai presiden, Bill Clinton ditengarai pernah melanggar UU tersebut. Kala itu, ia menunjuk istrinya, Hillary, untuk menjalankan kebijakan asuransi kesehatan yang digagas pemerintahannya.

Selain menunjuk Priebus, Trump juga mengumumkan nama Stephen Bannon sebagai kepala strategi dan penasihat senior pemerintahannya. Ironinya, selain disebut sebagai seorang yang rasis, Banon juga dinilai anti-Semitisme.

Priebus sebagai Kepala Staf Gedung Putih dan Bannon sebagai Kepala Strategi sekaligus penasihat senior memilih tugas berbeda. Sementara Priebus bertugas sebagai "penjaga pintu", Bannon akan menjadi "pembisik" Trump.

"Kepala Staf secara umum bertanggung jawab atas operasional Gedung Putih...Namun dalam urusan menasihati Presiden, saya pikir orang yang mengenal dia akan tahu bahwa dia suka mendengar opini dari banyak orang. Dia bukan tipikal yang mendengarkan satu orang dan melakukan apa yang dikatakan oleh satu orang. Dia yang memutuskannya," kata Priebus.

"Jadi, soal memberi nasihat saya rasa saya, Steve Bannon, dan Jared akan sangat terlibat. Begitulah kira-kira pemerintahan Presiden Donald Trump," imbuhnya.

Sementara itu, kepada Fox News Channel pada Senin, 14 November waktu setempat, Priebus mengatakan bahwa ia memainkan peran operasi dan penasihat di West Wing--kantor presiden.

"Menjalankan operasional sehingga Presiden bertemu dengan orang-orang yang tepat, yang memberikan Presiden nasihat yang tepat pada waktu yang tepat...," ungkapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya