Liputan6.com, Jakarta - Kekejian Perang Dunia II menelan korban jiwa antara 50 hingga 85 juta orang. Namun demikian, dalam suasana seperti itu, masih ada titik-titik cerah kemanusiaan. Pada Kamis (1/12/2016) pagi, para pembaca Liputan6.com paling tersedot perhatiannya membaca kisah tersebut.
Selain tragedi perang, kejadian nahas juga bisa merenggut nyawa dalam suasana damai. Para pemain sepak bola tim Associação Chapecoense de Futebol mengalami kecelekaan penerbangan yang menewaskan hampir semua anggota tim.
Baca Juga
Terakhir, para pembaca penasaran dengan beberapa suara yang ditengarai terdengar di angkasa luar. Mulai dari suara mirip azan hingga suara ketukan-ketukan misterius.
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:Â
Â
1. 3 Bukti Masih Ada Rasa Kemanusiaan di Tengah Perang Dunia II
Merenggut 50-85 juta nyawa manusia dalam enam tahun, dari 1939 hingga 1945, Perang Dunia II adalah pertempuran global paling dahsyat sekaligus mematikan dalam sejarah.
Namun, di tengah kegilaan dan kekejaman yang terjadi, masih ada manusia-manusia yang masih berpikiran waras.
Seperti dikutip dari Warhistoryonline.com, Selasa 29 November 2016, setidaknya ada tiga momentum luar biasa, ketika para serdadu berhenti saling menodongkan senjata.
Pada saat itulah, menyeruak kesadaran bahwa mereka adalah sesama manusia, bukan sekedar 'mesin pembunuh' dalam perang.
2. Foto Senyuman Terakhir Pesepak Bola Brasil di Dalam Pesawat Nahas
Kecelakaan pesawat nahas menimpa klub sepak bola Brasil Chapecoense, menewaskan hampir seluruh atlet dan pelatih yang berada di dalamnya.
Tragedi tersebut terjadi satu hari setelah tim sepak bola Brasil itu memenangkan pertandingan semi final melawan tim Argentina, San Lorenzo.
Tim yang memiliki nama lengkap Associação Chapecoense de Futebol itu rencananya akan bertanding di babak final besok, Rabu 30 November 2016, melawan Atletico Nacional.
Sebelum kecelakaan yang terjadi pada Senin 28 November 2016 malam waktu setempat itu terjadi, nama Chapecoense tidak terlalu dikenal di dunia, walaupun mereka memiliki prestasi yang cukup bagus di Brasil.
3. 'Azan' hingga Ketukan Misterius, Ini 3 Suara Aneh di Angkasa Luar
Sejak 12 April 1961, ketika kosmonot Yuri Gagarin menyaksikan Bumi dari jendela pesawat antariksa Vostok 1, manusia terus menjelajah angkasa luar, dalam upaya untuk menguak misteri alam semesta.
Kemudian, 27 tahun kemudian, peluncuran Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station pada November 1998 memberikan tempat tinggal permanen bagi manusia di luar Bumi -- sesuatu yang beberapa dekade sebelumnya dianggap sains fiksi.
Informasi dan pengetahuan, yang selama ini kita dapatkan dari stasiun yang mengorbit Bumi pada ketinggian 249 mil atau 400 kilometer di atas permukaan planet manusia, luar biasa berharga.
Namun, tak hanya itu yang kita dapatkan dalam penjelajahan angkasa.