Liputan6.com, Jakarta Ratusan pengungsi dari Afghanistan melakukan unjuk rasa di depan kantor perwakilan, Badan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Mereka menuntut agar segera ditempatkan ke negara lain.
Di depan kantor UNHCR yang berada di Menara Ravindo Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017) para pengungsi meneriakan yel-yel. Di antaranya, "Kami juga manusia", "Kami bukan teroris", "Kami mau direlokasi".Â
Pemimpin demo tersebut menyatakan mayoritas pengungsi dari Afghanistan nasibnya terkatung-katung di Indonesia tanpa kejelasan.
"Sudah ada yang berada di sini, selama dua, tiga, empat, lima bahkan tujuh tahun di Indonesia. Kami tidak bisa melakukan apa-apa," teriak pimpinan demo itu.
Mereka pun meminta agar ada perwakilan UNCHR turun dan berbicara dengan pengungsi yang berdemo.
Baca Juga
Namun, permintaan tersebut ditolak UNHCR. Mereka menyatakan lebih baik ada perwakilan pengungsi yang naik ke kantor dan bicara.
Menurut salah seorang pengungsi, cara yang diminta UNHCR tak akan dituruti. Sebab, pada demo sebelumnya, mereka telah bertemu pewakilan UNHCR namun, sama sekali tidak ada solusi yang ditemukan.
Unjuk rasa ini sempat sedikit membuat lalu lintas di jalan kebon sirih tersendat. Kapolsek Menteng Ronald Purba yang ada di tempat demo mengatakan seharusnya demonstrasi tidak menggangu kepentingan umum.
"Di sini ada kebebasan menyampaikan pendapat. Yang penting pemberitahuan dan tidak mengganggu orang. Jalan sebelah sudah kita buka. Mereka silakan sampaikan aspirasi," jelas Ronald.
Ditemui di tempat terpisah Associate External Relation UNHCR, Mitra Salima Suryono mengatakan, aspirasi para pengungsi meminta segera direlokasi sudah didengar. Hanya saja, menemukan negara yang mau menampung pengungsi yang transit di Indonesia tidak mudah.
"Relokasi diberikan negara penerima, UNHCR tak bisa campur tangan dengan putusan yang diberikan negara penerima relokasi," kata Mitra.
Advertisement