Instrumen Ratifikasi Batas RI-Singapura Segera Meluncur ke PBB

Menlu RI dan Singapura melakukan pertukaran instrumen ratifikasi perbatasan,

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Feb 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 17:05 WIB
20160304-Menlu-Retno-Marsudi-FF
Menteri Luar Negri Retno L.P Marsudi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyelesaikan kunjungan resmi ke Singapura yang dilakukan pada 10 Febuari 2017 lalu. Lawatan mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini ditujukan untuk menghadiri rangkaian perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Salah satu pejabat tinggi Singapura yang ditemui Menlu adalah Menteri Luar Negeri  Vivian Balakrishnan. Mereka membahas soal pembahasan perbatasan kedua negara.

Dalam pertemuan ini RI dan Singapura mencapai kesepakatan dalam soal penukaran instrumen ratifikasi batas negara.

"Kemarin itu merupakan pertukaran instrumen ratifikasi dari segmen (perbatasan) sebelah timur yang sudah kita ratifikasi," sebut Retno di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (13/2/2017).

"Jadi pertukaran instrumennya kita tanda tangani memorandum untuk menyerahkan instrumen ratifikasinya ke PBB," sambung dia.

Berhasil dicapainya perundingan dan proses ratifikasi batas kedua negara diakui Retno merupakan sebuah prestasi. Sebab, prosesnya begitu cepat.

"(Pertukaran instrumen ratifikasi) itu sebagai kado hubungan 50 tahun diplomasi Indonesia dan Singapura," papar dia.

Batas laut sebelah Timur yang dibahas Retno dan Balakrisnan diketahui letak persisinya berada di Selat Singapura.

Selain soal itu, Menlu sebagai utusan khusus Presiden RI untuk IORA di Singapura turut melakukan unjungan Kehormatan kepada PM Lee Hsien Loong. Kesempatan tersebut dipakai untuk menyampaikan undangan Presiden RI kepada PM Singapura untuk menghadiri KTT IORA pada 7 Maret 2017.

Singapura merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia setelah China, Amerika Serikat, Jepang, dan India. Hingga Oktober 2016, total perdagangan bilateral Indonesia dan Singapura mencapai US$ 20,90 milyar.

Investasi Singapura di Indonesia pada tahun 2016 mencapai US$ 9,2 milyar (1932 proyek), ini menjadikan Singapura sebagai investor asing terbesar dalam lima tahun terakhir. Selain itu, Singapura juga menjadi kontributor wisatawan asing terbesar terbesar dimana pada 2015 total mencapai 1.519.430 orang, naik 0,014% dari tahun sebelumnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya