Liputan6.com, Singapura - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan telah mengajukan laporan kepada Meta terkait aktivitas tidak sah di akun Facebooknya.
Langkah ini diambil setelah ia dikaitkan dengan sebuah "like" pada unggahan kontroversial yang dibuat oleh mantan Anggota Parlemen Nominasi (NMP) dan komentator politik, Calvin Cheng.
Pada Rabu (2/4/2025), Balakrishnan menegaskan bahwa ia tidak pernah menyukai unggahan yang dibuat Cheng pada 13 Maret 2025 tentang kelompok aktivis pro-Palestina.
Advertisement
"Saya tidak ‘like’ unggahan Calvin Cheng pada 13 Maret 2025. Saya juga tidak sependapat dengan pandangannya," kata Balakrishnan, seperti dikutip dari laman CNA, Rabu (2/4).Â
"Saya telah mengambil langkah untuk meningkatkan keamanan akun saya."
Menanggapi pertanyaan dari CNA, sekretaris pers Balakrishnan mengonfirmasi bahwa laporan telah diajukan kepada Meta dan penyelidikan sedang berlangsung.
Unggahan yang dipermasalahkan berasal dari Calvin Cheng, yang menulis tentang kelompok Monday of Palestine Solidarity, yang dituding mengganggu sesi Meet-The-People Partai Aksi Rakyat (PAP).
Dalam unggahannya, Cheng menyatakan keinginannya untuk membiayai keberangkatan kelompok tersebut ke Gaza, dengan syarat mereka tidak akan kembali ke Singapura.
"Saya ingin mensponsori mereka pindah ke Gaza, semua biaya saya tanggung. Tapi hanya jika mereka tidak kembali," tulis Cheng.
Lebih lanjut, ia menambahkan: "Saya menawarkan kelas bisnis untuk para pemimpinnya. Dan untuk 928 pengikut mereka, saya bisa membelikan mereka masing-masing sepatu untuk berjalan kaki. Jalan perlahan saja."
Reaksi dari Pemerintah dan Publik
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, K Shanmugam, turut mengomentari unggahan Cheng saat berbicara dengan media mengenai kasus-kasus terbaru di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).
"Pandangan saya tentang Israel dan Palestina sangat berbeda dari yang disampaikan oleh Calvin Cheng," kata Shanmugam.
Ia menegaskan bahwa meskipun ia tidak selalu mengikuti semua komentar Cheng, pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina sangat bertolak belakang.
"Saya sudah mengatakan sejak November 2023 bahwa tindakan Israel ilegal dan menindas rakyat Palestina, dan pandangan saya tetap sama," tambahnya.
Shanmugam menolak memberikan komentar lebih lanjut, mengingat saat ini telah ada laporan polisi terhadap unggahan Cheng.
Advertisement
