Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

5 Skandal Memalukan yang Menimpa Kerajaan Inggris

Selain kisah Pangeran Charles dan Camilla Parker, ada sejumlah kisah seputar ranjang Kerajaan Inggris.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 23 Feb 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 20:40 WIB
Pasukan pengawal Buckingham Palace, Istana Inggris. (Reuters)
Pasukan pengawal Buckingham Palace, Istana Inggris. (Reuters)

Liputan6.com, London - Pada 1992 beredarlah bocoran pembicaraan Pangeran Charless, pewaris Kerajaan Inggris, dengan selingkuhan yang sekarang menjadi istrinya, Camilla Parker, bahwa ingin menjadi tampon yang berada di dalam wanita itu.

Isi pembicaraan itu memicu pertentangan sengit karena saat Pangeran Charles masih menikah dengan Putri Diana. Pernikahan itu kemudian ambruk dan Putri Diana menyalahkan orang ketiga yang diduga adalah Camilla Parker.

Walaupun terdengar sangat memalukan, sejumlah kisah yang disarikan dari listverse.com pada Kamis (23/2/2017) mengungkapkan sejumlah skandal memalukan yang pernah menimpa Kerajaan Inggris: 

1. Pria Menerobos ke Kamar Ratu Elizabeth II

(Sumber Rex Features)

Ratu Elizabeth II sangat kaget pada 9 Juli 1982 malam, ketika ia terbangun dari tidurnya dan melihat ada seorang tak dikenal berdiri dekat tiang ranjangnya.

Micheal Fagan memasuki kamar dengan cara memanjat pipa di luar dinding istana. Menurut laporan awal, Fagan sempat mengobrol selama 10 menit dengan Ratu dan berakhir ketika ia meminta rokok.

Fagan belakangan menjelaskan bahwa ia tidak mengobrol dengan Ratu, tapi melangkah ke luar kamar dan memanggil pelayan yang kemudian mengajaknya ke kamar lain untuk menikmati segelas wiski.

Saat itu, ia sempat berkeliling istana dan dua kali memicu alarm. Polisi menduganya alarm salah dan malah mematikannya.

Terobosan itu menjadi salah satu hal paling memalukan dalam sejarah Buckingham Palace, tapi bukan yang pertama kalinya bagi Fagan.

Sebulan sebelumnya ia memasuki kamar Pangeran Charles, minum wine, dan kencing ke wadah makanan anjing.

2. Kamar Khusus Raja Edward VII di Rumah Bordil

(Sumber Henri de Toulouse-Lautrec)

Duke of Wales, yang kemudian menjadi Raja Edward VII di Inggris, memiliki dorongan seksual yang besar sehingga ia bahkan memiliki kamar privat khusus di sebuah rumah bordil.

Ada dugaan bahwa rumah bordil kelas atas itu adalah Le Chabanais di Prancis, yang kerap dikunjunginya antara 1880-an hingga 1890-an.

Kamar privatnya berisi lambang kerajaan khusus dirinya dan sebuah bak mandi tembaga yang diisi dengan sampanye untuk mandi bersama para pekerja seks komersial.

Dalam kamar itu adajuga kursi yang disebut "siege d'amour" yang artinya "kursi cinta" dan dibuat khusus agar pelanggan ningrat itu bisa melakukan seks sekaligus bersama dengan setidaknya 2 orang wanita.

Kursi itu tetap menjadi koleksi pribadi walaupun tiruannya dipajang dalam museum seks di Praha.

3. Ulah Pangeran yang Bikin Ayahnya Tewas

(Sumber Franz Xaver Winterhalter)

Raja Edward VII yang memiliki kamar pribadi di rumah bordil adalah anak pertama Ratu Victoria dan Pangeran Albert, seorang moralis yang ingin menghentikan berbagai skandal dan anak-anak di luar pernikahan di sekeliling monarki Inggris.

Raja Edward VII tidak sepakat dan masih bersama dengan seorang pekerja seks komersial bernama Nellie Clifden bahkan beberapa bulan sebelum pernikahannya.

Pangeran Albert dan Ratu Victoria muak dengan kelakuan itu dan Pangeran Albert secara langsung menyatakan ketidaksukaannya.

Ia mengajak putranya berjalan jauh di kala hujan deras. Pangeran Albert kemudian menderita demam hingga meninggal dunia.

Ratu Victoria amat bersedih dan menyalahkan Edward VII atas kematian suaminya.

4. Ratu Victoria dan Pemeriksaan Kehamilan

(Sumber Wikimedia)

Lady Flora Hastings adalah seorang dalam lingkar dalam yang bekerja di Istana Buckingham selama masa kekuasaan Ratu Victoria.

Wanita itu berada dalam pusaran skandal kehamilan dan politik yang oleh Ratu Victoria disebut sebagai yang terburuk selama masanya bertakhta.

Semua bermula pada Januari 1839, ketika Flora tiba di London dari Skotlandia bersama dengan Sir John Conroy yang tidak disukai Ratu Victoria.

Flora sakit sewaktu tiba dan perutnya membuncit. Ada selentingan bawhwa ia dihamili oleh Conroy. Flora menolak dugaan dirinya sedang hamil, tapi Ratu Victoria yakin wanita itu sedang hamil sehingga meminta uji kehamilan dilakukan.

Hasil ujinya negatif dan keluarga Hastings meminta agar Ratu mohon maaf. Ratu Victoria menolak meminta maaf dan keluarga Hastings kemudian membeberkan semua kisah itu kepada media.

Paparan itu menjadi pertentangan antara para anggota partai Tory pendukung Hastings dan para anggota partai Whig pendukung Ratu. Publik menyalahkan Ratu karena memulai selentingan dan menyorakinya di luar istana.

Flora Hastings meninggal pagi dini hari pada 5 Juli 1839. Otopsi yang dilakukan mengungkapkan bahwa benjolan perut Flora disebabkan oleh penyakit ginjal.

5. Nafsu Syahwat Penyebab Perceraian

(Sumber Luke Fildes)

Masih tentang Edward VII. Ia berada di tengah kasus perceraian pada 1870 antara anggota parlemen bernama Sir Charles Mordaunt dengan istrinya, Lady Harriet.

Skandal dimulai ketika Lady Harriet menceritakan kepada suaminya tentang kekasih-kekasihnya, termasuk Raja Edward VII -- karena ia khawatir bayinya yang baru lahir akan buta karena dosanya itu.

Sir Mordaunt mengajukan gugatan cerai dan Edward VII diundang menjadi saksi perkara.

Kehadirannya merupakan pertama kalinya seorang pangeran Wales hadir di pengadilan. Edward VII takut hadir di pengadilan, tapi pergi juga karena tidak ingin ketidakhadirannya dianggap sebagai pengakuan bersalah.

Suatu bukti melawan Lady Harriet adalah surat Edward VII yang mengatakan ia sedang datang berkunjung.

Edward VII membantah dugaan perselingkuhan tapi tidak pernah menjelaskan mengapa ia mengunjungi wanita itu ketika Sir Mordaunt sedang pergi.

Pengadilan berlangsung selama 7 hari hingga kemudian disepakati bahwa Lady Harriet menderita "puerperal mania", yaitu gangguan mood yang dialami wanita setelah kelahiran bayinya.

Wanita itu dibawa ke panti perawatan kejiwaan sedangkan Edward VII kembali ke istana.

Orang-orang mengetahui ada sesuatu yang lebih dari sekedar kunjungan dan mereka menyalahkannya untuk perceraian tersebut. Edward pun disoraki oleh publik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya