7 Mimpi Buruk soal Tragedi Maut yang Jadi Kenyataan

Liputan6.com, Jakarta - Firasat atau pertanda sebuah tragedi mungkin bisa datang lewat mimpi. Meski, bayak orang beranggapan, 'bunga tidur' itu tak ada urusannya dengan dunia nyata.

Seperti yang dialami Reeva Steenkamp, yang tewas ditembak kekasihnya sendiri Oscar Pastorius --olahragawan terkenal yang menggunakan kaki prostetik.

Firasat soal penembakan itu datang lewat mimpi buruk. Kala itu Reeva baru berusia 14 tahun.

Setelah bangun, ia kemudian melukiskan mimpinya itu. Reeva menggambarkan dirinya dalam sosok malaikat bersayap, sementara pria bersenjata berdiri di dekatnya.

Baru belakangan, terbukti, mimpi Reeva bukan sekedar bunga tidur. Nyatanya ia tewas dalam sebuah tragedi penembakan.

Disarikan dari The Richest pada Jumat (17/3/2017), berikut ini adalah sejumlah kisah mimpi terawangan tentang kejadian buruk yang ternyata menjadi kenyataan. Ada yang bisa mencegahnya, lainnya tak bisa berbuat apa-apa:

Seorang gadis berusia 16 tahun mengalami mimpi yang amat jelas tentang seorang penjahat seksual yang menyasar anak-anak kecil.

Ia tidak mengenali pria itu ataupun tempat tinggalnya, tapi ia bisa mengingat tampilannya dalam mimpi. Pria itu jangkung dan berusia 30-an.

Pada suatu hari, remaja putri itu mendadak bertemu dengan pria yang ada dalam mimpi-mimpinya. Ternyata dia itu baru pindah ke lingkungan tempat tinggal remaja itu.

Ia pun ketakutan dan memutuskan untuk menghindar dari pria itu sambil berharap sosok mencurigakan itu juga menjauh.

Beberapa minggu kemudian, ia melihat pria yang sama dalam berita. Namanya adalah Harry Robbs dan ia terlibat dalam jejaring besar kejahatan seks.

Semua fakta Harry Robbs dalam peristiwa di New Mexico pada 2003 ini cocok dengan apa yang dilihat remaja itu dalam mimpi-mimpinya.

Martin Luther King Jr punya mimpi besar bahwa suatu hari nanti bangsa Amerika akan bangkit dan menyingkirkan segregasi dan rasisme yang terlanjur mengakar.

Tapi, Martin Luther King Jr diduga juga bermimpi tentang kematiannya sendiri.

Pada hari kematiannya, tokoh perjuang hak sipil AS bahkan menyatakan kepada rekannya bahwa ia mungkin tidak akan pulang dari perjalanan saat itu.

Dan ia memang tidak pulang. Ia mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, tapi tetap berjalan maju.

Tidak jelas apakah Martin Luther King Jr. percaya kepada mimpi atau ia tahu tidak mungkin mengubah takdirnya.

Yang jelas, pada hari itu dunia kehilangan seorang pahlawan.

Ia ditembak hingga meninggal dunia ketika ia melakukan aksi di Memphis pada 4 April 1968. Guncangan dari kematiannya menyebabkan banyak kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat.

Carl Jung adalah seorang ahli psikoanalisa yang terhormat dan meluangkan banyak waktu untuk mengerti mimpi-mimpi orang lain. Telah banyak karyanya yang diterbitkan dalam bidang itu, tapi ada satu yang cukup menarik karena melibatkan dirinya sendiri.

Beberapa bulan sebelum Perang Dunia I, Carl mulai mengalami mimpi-mimpi menyeramkan.

Ia melihat bagaiman air laut berubah menjadi darah dan gelombang-gelombang berwarna kuning menghanyutkan ribuan jasad ke pantai. Air yang dilihatnya membentang dari pegunungan Alpen ke Laut Utara, yaitu tempat berlangsungnya Perang Dunia I.

Cukup lama Carl Jung mengalami mimpi itu. Mimpi terakhirnya terjadi pada Juni 1914 dan Perang Dunia I bermula pada Juli 1914.

Tentu saja, setelah itu ia tidak mengalami lagi hal serupa. Sekarang ini banyak orang yang menduga Carl Jung tahu datangnya tragedi tersebut.

Muammar Muhammad Abu Minyar Gaddafi atau Moammar Khadafi adalah salah satu diktator paling kontroversial pada Abad ke-21.

Kolonel Khadafi mengendalikan Libya hingga kematiannya pada 2011 dan selama itu orang-orang takut kepadanya. Apalagi ia juga diketahui tidur dengan para wanita pengawalnya, tapi tidak ada yang dapat menghentikannya saat itu.

Ternyata ada seorang pria yang mengaku bahwa ia mengetahui semua tingkah laku tersebut bahkan sebelum terjadi.

Menurut pria itu, ia mendapat mimpi yang di dalamnya ia menjadi salah satu wanita pengawal Khadafi dan mengalami berbagai jenis kekerasan seksual dalam mimpinya.

Walau terdengar ganjil, tanggal kejadian mimpi itu lebih awal daripada beredarnya informasi tentang wanita-wanita pengawal Khadafi.

Seorang pria mendapatkan mimpi yang di dalamnya ia mengalami kecelakaan mobil hingga meninggal dunia.

Dalam mimpi yang amat jelas itu, pria tersebut bisa mengingat pohon yang ditabraknya, tulang-tulang yang patah, dan cuaca pada saat itu.

Ia bahkan menuliskan semua itu dalam catatan harian agar orang bisa mengetahui tentang terawangannya.

Ia juga menjadi sedikit paranoid sehingga enggan mengemudikan mobil di daerah-daerah yang mirip dengan yang ada dalam mimpinya.

Waktu berlalu dan tidak ada kecelakaan apapun. Secara alamiah, pria itu menjadi tenang dan melupakan mimpinya.

Tapi, sepupu pria itu kemudian terlibat dalam kecelakaan mobil dan semua rincian kejadiannya sama persis dengan mimpi terawangan yang dialaminya.

Ketika menabrak pohon, sepupunya bahkan mengalami patah tulang yang sama jumlahnya dengan jumlah patah tulang dalam mimpi terawangan. Pria itu diduga mengalami kematian mimpi sepupunya.

Bagaimana reaksi orangtua kalau anaknya tiba-tiba mulai berbicara tentang kehidupannya sebelum ini? Mungkin ada yang menganggapnya gila dan perlu ditolong.

Cameron adalah seorang anak sehat berusia 5 tahun yang mendadak mengingat dirinya dalam kehidupan masa lalu di Barra, sebuah pulai kecil yang berjarak sekitar 350 kilometer dari rumahnya di Glasgow.

Diduga tidak ada kemungkinan ia bisa melihat atau mendengar tentang pulau itu dari televisi ataupun teman dan kerabat. Ibunya menjadi khawatir dan mulai menghubungi seorang profesor yang menangani anak-anak seperti itu.

Bukan hanya itu, Cameron juga mendapat lebih banyak lagi mimpi tentang dirinya di kehidupan masa lalu. Ia mulai mengingat hal-hal kecil seperti jenis ras anjing dan warna rumah dalam kehidupannya di pulau Barra.

Keluarganya pun memutuskan untuk mengunjungi Barra untuk memastikan apakah Cameron memang benar.

Ternyata, hampir semua hal yang hadir dalam terawangan Cameron memang benar adanya.

Kisahnya dapat ditelusuri dalam dokumenter berjudul "The Boy Who Lived Before."

Seorang pria mendapat mimpi yang di dalamnya ada sebuah truk biru Ford F150 menabrak dirinya dan Eric, temannya, ketika mereka sedang berbincang dalam toko amal Salvation Army.

Ia bahkan hafal nomor pada plat mobil. Dalam mimpinya, dua pria itu meninggal dunia akibat dampak tabrakan.

Setahun kemudian, pria itu dan temannya yang bernama Eric sedang berjalan menuju toko amal Salvation Army. Mereka perlu menyeberang dan lampu penyeberangan sedang berwarna hijau, tapi entah mengapa mereka merasa ragu menyeberang.

Ketika sedang berdiri di tepi, sebuah Ford F150 berwarna biru datang dalam kecepatan tinggi menyeberangi jalan.

Ia bergidik saat menyadari semua kondisi, termasuk nomor pelat truk itu, sama dengan yang ada dalam mimpi.