Ciri-Ciri Mimpi yang Bisa Jadi Pertanda, Simak Penjelasan Gus Baha

Menurut Gus Baha, ada mimpi yang penting dan bukan hanya sekadar bunga tidur.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 21 Mar 2025, 08:44 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 08:44 WIB
Gus Baha (SS: YT. Dakwah Islam.id)
Gus Baha (SS: YT. Dakwah Islam.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua mimpi hanyalah sekadar bunga tidur, beberapa di antaranya memiliki makna dan dapat menjadi pertanda tertentu. Beberapa mimpi bahkan diyakini mengandung pesan penting. Hal ini disampaikan oleh ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, santri kinasih dari Mbah Moen.

Menurut Gus Baha, mimpi memiliki arti khusus karena berkaitan dengan sifat tidur itu sendiri, di mana manusia kehilangan kendali atas dirinya. Saat seseorang tertidur, seluruh sistem sarafnya dalam kondisi tidak aktif, sehingga segala sesuatu yang terjadi berada sepenuhnya di bawah pengendalian Allah SWT.

“Kenapa mimpi itu begitu penting, karena tadi ketika orang tidur itu off semua sistem sarafnya, sistem apanya, yang ada hanya pengendalian Tuhan, karena dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri,” jelasnya, dikutip dari tayangan YouTube Short @AlGhifari27.

Simak informasi lebih lengkap yang dirangkum pada Jumat (21/3/2025).

Promosi 1

Mimpi dari Sudut Pandang Islam Menurut Gus Baha

Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)... Selengkapnya

Dalam ajaran Islam, ketika akan tidur kita dianjurkan dalam kondisi seperti itu dan jangan lupa berdoa terlebih dahulu.

“Apalagi kalau tidurnya benar, ya tentu pakai wudhu terus pakai doa-doa, terus menghadap seperti mayat,” terangnya.

“Itulah standar mayit menghadap ke kiblat, ya kaya posisi mayat itu, sehingga dia tidak intervensi pada dirinya sendiri, ya tidak punya keinginan dari dirinya sendiri,” sambungnya.

Gus Baha mencontohkan sebagai bukti bahwa tidur itu memang di luar pengendalian manusia. Seperti tidur ingin bertemu wanita cantik tentu saja belum tentu akan mejadi kenyataan.

Boleh jadi malah mimpi bertemu wanita berparas sebaliknya. Ini bukti bahwa aktifiktas tersebut memang mutlak di bawah pengendalian Allah SWT.

“Kamu kan nggak bisa tidur, wah tidur ingin ketemu wanita cantik, kan tidak bisa menentukan itu, akhirnya benar-benar hanya milik Allah, apalagi kalau kita bacanya benar, terus pikirannya benar,” terangnya.

Karena di luar pengendalian manusia, Gus Baha sampai mengatakan bahwa ajaran doa akan tidur itu lebih banyak dibandingkan doa setelah sholat.

“Makanya uniknya dalam Islam adalah doa mau tidur dengan wiridan setelah sholat, itu ajarannya Nabi banyak mau tidur. Wiridan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali dan disempurnakan seterusnya itu. Itu ijazah Nabi kepada Sayyidah Fatimah ketika akan tidur,” pungkasnya.

Mimpi dari Perspektif Psikologi

Psikologi menawarkan pendekatan berbeda dalam memahami mimpi. Mimpi seringkali dikaitkan dengan kehidupan nyata pemimpi, mencerminkan emosi, kekhawatiran, atau peristiwa yang dialaminya. Analisis mimpi dari sudut pandang psikologi dapat membantu mengungkap makna tersembunyi di balik simbol-simbol dan kejadian dalam mimpi.

Keterkaitan mimpi dengan kehidupan nyata menjadi kunci interpretasi psikologis. Mimpi yang berulang atau mimpi yang sangat emosional mungkin mengindikasikan adanya isu atau konflik yang perlu diatasi dalam kehidupan nyata. Dengan menganalisis simbol-simbol dan emosi dalam mimpi, psikolog dapat membantu individu memahami dirinya sendiri dan mengatasi masalah yang dihadapi.

Meskipun psikologi tidak secara langsung mengklasifikasikan mimpi menjadi 'nyata' atau 'bunga tidur', analisis psikologis dapat membantu memahami makna dan fungsi mimpi dalam kehidupan individu. Ini memberikan perspektif yang berbeda dalam memahami mimpi di luar konteks spiritual atau mistis.

Mimpi dalam Primbon Jawa

Primbon Jawa juga memberikan interpretasi tersendiri terhadap mimpi. Waktu bermimpi, misalnya, dipercaya dapat memengaruhi makna mimpi. Mimpi yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti antara jam 21.00-23.00, mungkin dianggap memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi kenyataan.

Selain waktu, perasaan setelah bangun tidur juga menjadi pertimbangan. Mimpi yang meninggalkan kesan mendalam dan memengaruhi emosi pemimpi setelah bangun tidur seringkali dianggap memiliki makna yang lebih signifikan. Bunga tidur biasanya tidak meninggalkan kesan yang kuat dan mudah dilupakan.

Primbon Jawa menawarkan berbagai interpretasi mimpi berdasarkan simbol-simbol dan konteks budaya Jawa. Namun, perlu diingat bahwa interpretasi ini bersifat subjektif dan tidak selalu akurat. Penggunaan Primbon Jawa dalam menafsirkan mimpi sebaiknya diimbangi dengan pertimbangan akal sehat dan konteks kehidupan pribadi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya