Rex Tillerson: Saya Tak Pernah Menginginkan Jadi Menlu AS

Menlu AS Rex Tillerson mengatakan dulunya ia enggan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Mar 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 15:00 WIB
Curhat Menlu AS, Saya Tak Mau Pekerjaan Ini
Curhat Menlu AS, Saya Tak Mau Pekerjaan Ini

Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson membuat pengakuan mengejutkan. Kesaksian yang disampaikannya terkait jabatannya saat ini. 

Mantan CEO Exxon Mobil itu mengatakan, dia sebenarnya tak mendambakan jabatan [ Menlu]( 2432403 ""). Pekerjaan tersebut 'terpaksa' ia ambil setelah berkonsultasi dengan sang istri.

"Saya tidak mau pekerjaan ini, saya tidak mencari pekerjaan ini," sebut Tillerson seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (22/3/2017).

"Tapi isti saya memberi tahu saya bahwa saya harus melakukan ini," tambah dia.

Ia pun mengaku, tak pernah bertemu atau dipanggil Presiden AS Donald Trump -- usai capres Republik itu secara mengejutkan memenangkan pemilihan presiden pada November 2016 lalu.

Tillerson mengatakan, ketika Trump menghubunginya untuk menanyakan apakah mau menjabat menjadi Menlu, hal tersebut membuatnya kaget. Pasalnya, ia tak pernah membayangkan akan ditawari pekerjaan itu.

"Waktu ia mengakhiri obrolan dengan saya dengan meminta jadi Menlu itu membuat saya kaget," jelas dia.

"Saya sebenarnya sudah berencana pensiun dan ingin menghabiskan waktu di ladang bersama cucu-cucu saya," sambungnya.

Setelah ditelpon Trump, Tillerson memutuskan menemui sang miliarder di New York. Pulang dari sana, ia segera menemui sang istri Renda St Clair di rumahnya di Texas.

"Saya sudah memberi tahu amu, Tuhan tak mungkin melewatkanmu," kata Tillerson menirukan perkataan sang istri kala itu.

Perkataan tersebut membekas di hati Tillerson dan dia berpikir sang istri benar. Ia pun tanpa ragu dan yakin akhirnya mau menerima jabatan sebagai Menlu AS yang baru. "Saya harus melakukan ini," ucapnya.

Penunjukkan Tillerson sebagai Menlu AS sempat menuai kontroversi. Sebab, eksekutif minyak itu tak punya pengalaman diplomatik apapun. Namun, ia melakukan bisnis dengan sejumlah pemerintah asing, termasuk Rusia, di mana ia berteman baik dengan Presiden Vladimir Putin.

Tillerson juga pernah melayangkan kritik terhadap sanksi internasional yang diberlakukan pasca-Rusia menganeksasi Krimea.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya