Liputan6.com, Flint - Seorang petugas kepolisian di Bandara Bishop International, Flint, Michigan, Letnan Jeff Neville, menjadi korban serangan penusukan. Menurut keterangan, tersangka yang diketahui bernama Amor Ftouhi (50), berteriak "Allahu Akbar" sebelum menusuk Neville di lehernya.
Dikutip dari CNN, Kamis (22/6/2017), pihak berwenang sedang menangani kasus tersebut sebagai tindakan terorisme.
Baca Juga
Saat ini Neville telah berada dalam kondisi stabil di rumah sakit, setelah peristiwa penusukan pada Rabu, 21 Juni 2017, pagi waktu setempat.
Advertisement
Rekaman kamera keamanan memperlihatkan Ftouhi sempat berjalan di bandara dengan membawa bagasi sebelum mengeluarkan pisau sepanjang 30 cm dan melakukan serangan.
Kala itu Neville sedang berdiri di ujung eskalator saat ia diserang dari belakang dan ditusuk pada pukul 09.00.
Agen FBI yang menangani kasus tersebut, David Gelios, mengatakan kepada media bahwa penyerang sempat berteriak, "Anda telah membunuh orang-orang di Suriah, Irak dan Afghanistan, dan kita semua akan mati".
Saat ditanya oleh pihak berwenang, Ftouhi menyatakan kebencian terhadap Amerika Serikat. Ia diancam hukuman 20 tahun penjara karena telah melakukan tindakan kekerasan di sebuah bandara internasional yang menyebabkan seseorang luka parah.
Ftouhi yang merupakan warga negara Kanada, tiba di Lake Champlain, New York, pada 16 Juni. Media Kanada melaporkan, polisi sedang mencari rumahnya di Montreal dan telah melakukan dua penangkapan sehubungan dengan serangan pisau tersebut.
"Pikiran dan doa saya bersama seluruh petugas penegakan hukum yang bekerja untuk melayani dan melindungi kita setiap hari," ujar Wali Kota Flint, Karen Weaver, dalam sebuah pernyataan.
"Saya ingin masyarakat tahu bahwa beberapa lembaga terlibat dan bekerja untuk memastikan situasinya terkendali."
Pejabat mengatakan, bandara akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.