Kebakaran Besar Landa Kamp Pengungsi Suriah di Lebanon

Ledakan tabung gas di kamp pengungsi Suriah di Lebanon mengakibatkan 102 kepala keluarga harus diungsikan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Jul 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 08:15 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran (iStockphoto)​

Liputan6.com, Beirut - Dilaporkan seorang anak meninggal dunia pasca-kebakaran besar yang melanda sebuah kamp pengungsi Suriah di Lembah Bekaa, Lebanon. Menurut petugas kebakaran yang bertugas, tak menutup kemungkinan ada dua korban lagi yang diprediksi meninggal dunia karena belum ditemukan.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (4/7/2017), gumpalan asap hitam terlihat mengepul di dekat kota Qab Elias yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari ibukota Beirut.

Si jago merah meluluhlantakkan sekitar 100 tenda pengungsi dan menyebabkan sedikitnya enam orang terluka. Kebakaran besar yang mengakibatkan hilangnya tempat bermukim para migran Suriah ini dikabarkan karena ledakan sebuah tabung gas.

Petugas tanggap bencana wilayah itu pun mengatakan, api telah mengubah tenda mereka menjadi abu. Hanya kamar mandi di tepi pemukiman yang tersisa.

"Ini sangat mengejutkan bagi para pengungsi. Mereka yang sebelumnya melarikan diri dari perang dan konflik dan tinggal di sebuah tenda, kini harus kehilangan tempat tinggalnya untuk kedua kali. Bahkan tenda yang semula menjadi tempat mereka berteduh sudah menjadi abu," ujar Imtiaz Tyab Coresponden untuk Al Jazeera.

"Hal tersebut bermula ketika api menyulut benda-benda di sekitar sesaat terjadi ledakan dari tabung gas. Diketahui salah satu pengungsi tengah memasak saat itu," tambahnya.

Pihak petugas juga meyakini jika kebakaran besar itu bermula dari kesalahan saat memasak. Kejadian itu tak dapat dihindari, api dengan cepat menyambar dan kini hanya menyisakan bara api yang masih panas.

Dana Sleiman selaku Juru Bicara UNHCR mengatakan, kebakaran itu telah menyebabkan 102 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.

"Ini adalah hal yang tragis. Sayangnya pemukiman tenda semacam ini memang berisiko tinggi mengalami kebakaran terlebih pada musim panas," kata Dana Sleiman.

Sleiman mengatakan, beberapa lembaga bantuan dunia seperti Palang Merah telah disiagakan untuk membantu para pengungsi.

"Palang Merah Lebanon telah menyediakan tempat berlindung yang aman bagi para pengungsi. Kami juga telah merundingkan sebidang tanah agar korban dapat dipindahkan serta memberikan kembali peralatan yang dibutuhkan untuk membangun tenda mereka kembali," tambahnya.

Lebanon memang menjadi salah satu tuan rumah bagi para pengungsi. Sedikitnya satu juja pengungsi Suriah secara resmi masuk dalam daftar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun pemerintah setempat mengklaim bahwa ada 1,5 juta pengungsi Suriah yang bermukim di Lebanon.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya