Ini yang Dikatakan Direktur CIA Soal Rusia, Iran, dan Kim Jong-un

Dalam sebuah forum keamanan dan intelijen, Direktur CIA membahas soal Rusia, Iran, Suriah, dan Korut.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 22 Jul 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 11:00 WIB
Mike Pompeo, Direktur CIA pada era Presiden Donald Trump
Mike Pompeo, Direktur CIA pada era Presiden Donald Trump (Associated Press)

Liputan6.com, Washington, DC - Direktur CIA Mike Pompeo mengatakan pada Kamis 20 Juli 2017, bahwa Rusia tidak memiliki niat untuk meninggalkan Suriah dalam waktu dekat. Ia juga mengatakan bahwa Moskow akan terus campur tangan dalam sejumlah urusan politik Washington, DC.

Pernyataan itu disampaikan Pompeo dalam sebuah forum di Aspen, Colorado, yang membahas sejumlah isu keamanan dan intelijen di dunia, mulai dari Rusia, Iran, Suriah, dan Korea Utara. Demikian seperti yang dilansir dari VOA, Jumat (21/7/2017).

Dalam forum itu, Pompeo juga meyakini bahwa Rusia turut melakukan campur tangan dalam Pilpres AS 2016. Direktur CIA itu juga mendeskripsikan bahwa relasi AS - Rusia sebagai hal yang 'rumit'.

Pompeo menjelaskan bahwa hanya ada sedikit bukti terkait iktikad Rusia untuk secara serius menangani ISIS di Suriah. Sementara itu, Direktur CIA menyangkal tudingan yang menyebut bahwa Rusia telah menjadi koalisi AS di Suriah dan menyebut bahwa tuduhan itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Direktur CIA itu juga mengatakan sulitnya membayangkan Suriah yang stabil, jika Presiden Bashar al-Assad masih menampuk kursi kepresidenan. Pompeo menyebut bahwa Assad merupakan 'boneka Iran', dan Teheran dianggapnya telah memiliki pijakan kuat di Suriah.

Sementara itu, bagi Rusia, Suriah merupakan kawasan penting demi mempertahankan pelabuhan angkatan laut di Tartus, Laut Mediterania.

Pria itu juga menanggapi ancaman Korea Utara dan berujar, Presiden Donald Trump sangat intensif menanyakan terkait situasi terbaru di Pyongyang kepada CIA. Pompeo juga menilai bahwa, program pengembangan nuklir yang dilakukan oleh Korut merupakan upaya Kim Jong-un untuk membuatnya tetap berada di tampuk signifikan dalam peta politik lokal juga dunia.

Namun, terkait pergantian rezim di Pyongyang, Pompeo menilai bahwa AS masih mempertimbangkan opsi alternatif ketimbang melakukan intervensi langsung.

"Orang Korea Utara adalah orang-orang yang baik dan akan sangat senang melihat Kim Jong-un turun jabatan. Anda tahu mereka tidak menjalani kehidupan yang sangat baik di sana," kata Pompeo.

Saksikan juga video berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya